Home / Romansa / Izinkan Aku Mencintaimu / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Izinkan Aku Mencintaimu : Chapter 101 - Chapter 110

148 Chapters

Musuh Dalam Selimut.

Hendra yang segera pergi menyadari bahwa Johana sudah tidak mengendalikan dirinya lagi untuk membujuk orang. Pembawaannya penuh dengan percaya diri berbeda dengan dirinya yang terlebih dahulu.Sikap kedewasaan Johana entah darimana muncul. Di benak kepada Hendra segelintir ingatan tentang hubungannya dengan Johana sudah pasti membuatnya tidak bisa berpikir jernih, jelas Hendra harus membuat hubungan kerja dengan Johana.Hendra melangkahkan kakinya keluar dari dalam kantor jaksa untuk menemui Melisa yang ia terima kabarnya berada di rumah sakit jiwa Anugerah Baitani. Hendra juga tidak mungkin menyimpan berita tersebut begitu saja, ia pasti akan memberitahu Bram.Hendra membuka mobilnya sendiri, duduk di bangku kemudi, menghubungi Bram yang masih menunggu hasil keputusan sidang disiplin Erick. Dia berusaha untuk tenang dalam mengambil sikap dari sebuah problema.Belum lama ia menerima panggilan keluar, Bram sudah mengangkatnya. “Tunggu sebentar,” sahut Bram dari ujung teleponnya.“Janga
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

Meyakinkan Korban

Grace melepaskan tangannya dari laki-laki yang berada di depannya sendiri, ia menyeringai lebar, memamerkan gigi-gigi putihnya yang indah. “Betul! Jadilah polisi yang teladan dan lakukan tugasmu. Kalau tidak akan aku pastikan bahwa semua yang membantumu akan masuk penjara satu per satu .” Grace berbisik di telinga Bram.Bram terdiam mendengar kata-kata terakhir dari Grace tubuhnya limbung, kepalanya berdenyut kencang seakan ia baru saja mendapatkan hantaman yang tak terelakkan dari musuhnya sendiri.“Darimana kau tahu bahwa aku di bantu?” tanya Bram.Grace sendiri hanya bisa tersenyum sinis kepada Bram. “Bukan urusanmu aku tahu dari mana tapi pastikan saja jika para saksi bisa melakukan tugasnya.” Grace meninggalkan Bram yang tengah memikirkan rencana selanjutnya.Bram yang mendengarnya seakan sedang berada di ladang yang tengah penuh ranjau, ia sendiri berusaha untuk bertahan dengan segala keterbatasan yang ia punyai. Dia sendiri juga tidak ingin mengacau.Bibir Bram berkedut marah i
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Meyakinkan Korban 2

= = Dua Jam yang Lalu = =Hendra dengan keyakinan kuat akhirnya berusaha untuk memberitahukan kepada Kevin, ia awalnya tidak ingin memberitahu mau tidak mau memberitahukannya. Hendra mengambil teleponnya namun ternyata malah telepon dari Dodi yang ia lihat.Hendra hanya bisa bergumam kesal dengan telepon yang masuk dari Dodi. “Kenapa kau meneleponku?” tanya Hendra dengan ketus.“Kau kapan akan melakukan tindakannya, ia pasti sekarang sudah mencurigaiku,” sebut Dodi dengan kesal tanpa akhir yang pasti.Mendengar ucapan yang di beritahukan oleh Dodi membuat setidaknya Hendra teringat akan rencana yang akan di lakukan mereka suatu saat nanti. “Akan aku beritahukan dengan segera kepadamu, untuk saat ini kau bisa mengawasi wanita yang bernama Linda,” sergahnya.“Kau sudah mendapatkan data wanita itu?” tanya Dodi.“Aku sudah mendapatkannya jadi kau tenang saja. Ikuti saja kemana ia pergi dan kabari wanita tersebut secara berkala,” kata Hendra yang memberikan perintah.“Baiklah,”“Akan aku b
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Mendapatkan Dukungan Penuh

Hendra dan Bram yang tergesa-gesa keluar dari rumah sakit, berusaha untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hendra sendiri juga tidak percaya bahwa para korban yang awalnya tertutup akhirnya membuka dirinya.Sekali lagi Hendra yang berusaha untuk mencari tahunya menelepon Maudy. “Apa yang terjadi?”“Saya tidak tahu, Pak. Namun, saya sedang melihat berita bahwa ternyata pihak komisi perempuan bersama dengan komnas HAM akhirnya turun tangan,” celetuk Maudy yang memberitahu Hendra.Hendra mengenggam erat kemudi mobilnya, ia tidak percaya bahwa dugaan Kevin ada benarnya bahwa ada seseorang yang mengendalikan mereka. “Baiklah kita bertemu di kantor,” cakap Hendra.“Baik, Pak, tapi ada yang perlu saya beritahukan kepada Bapak,” balas Maudy.Hati Hendra entah kenapa berdegup dengan kencang, apakah ia akan mengakuinya sekarang? Itu tidak mungkin. “Katakan,” desak Hendra.Maudy bergumam. “Saya ingin minta izin beberapa hari ke depan. Ada kemungkinan saya tidak masuk kantor,” cakap Maud
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Persidangan Pertama

Hari persidangan sudah di tentukan mereka akhirnya masuk ke dalam ruang sidang tertutup yang bisa di bilang hanya hitungan jari. Dari belakang mereka terdengar suara yang merupakan moderator. “Semua harap berdiri,” ucapnya yang memberikan perintah.Hakim ketua berjalan masuk ke dalam ruang sidang, dia duduk di hadapan orang banyak tersebut, orang yang sama juga memberikan perintah lagi. “Silakan duduk,” katanya yang memberitahu setelah hakim duduk.Semua pengacara, jaksa dan hadirin yang hadir duduk secara bersamaan namun Hendra saat itu belum muncul. Dia juga entah berada dimana sehingga membuat ketua hakim mengernyitkan dahinya.Hakim perempuan tersebut akhirnya hanya bisa menghela napasnya, ia akhirnya memulai sidang yang akan menjadi pelecehan seksual Sandra. Dia juga sudah melihat Dylan dan Billy secara bersamaan. “Kita akan memulai sidang untuk nomor kasus 2022, nomor referensi 2192.”Tatapan mata tersebut jelas hampir mengintimidasi semua orang yang ada di dalam ruang sidang. T
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Berbagi Informasi.

Persidangan yang awalnya berjalan lancar akhirnya di berhentikan selama tiga puluh menit tersebut berkumpul termasuk Hendra yang terkejut bukan main dengan kehadiran Maudy secara tiba-tiba. “Eeeh Maudy, bagaimana bisa kau ….” Hendra tak mampu untuk menlanjutkan perkataannya.Maudy membenarkan rambutnya ia juga tidak tahu bahwa semuanya akan terjadi seperti ini. “Maaf, pak. Saya tidak ada maksud,” cakap Maudy yang memberitahu kepada atasannya sendiri.Hendra tiba-tiba saja teringat akan percakapan ia bersama dengan Maudy terakhir kalinya. “Jadi, perkataanmu yang ingin menemui Ibumu itu, benar atau tidak?”“Itu benar,” cakap wanita yang berada di samping Maudy.Mata Hendra berpindah dari Maudy kepada wanita yang berdiri di samping Maudy. Tangan Hendra menunjuk dengan segera seakan ia ingin jawaban secepatnya. “Kau siapa?” tanya Hendra.“Dia, Priscilla, adik saya,” ucap Maudy yang memberitahunya kepada Hendra. “Dia juga mengalami pelecehan seksual terhadap Dylan,” sambung Maudy yang memb
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Ganjaran dari Masa Lalu

== Empat Jam Setelah Kejadian ==Kevin hanya berdecak ketika ia mendengar berita tersebut seakan ia tidak percaya dengan tindakan yang di lakukan pengacaranya itu. “Kau sinting,” umpat Kevin.“Jika bukan Ibumu yang menginginkan aku mati, aku juga tidak ingin melakukan hal itu,” cakapnya yang sembari berbisik kepada Kevin.“Tapi setidaknya kau bisa memberitahuku. Kalau kau benaran mati bagaimana? Urusan kita saja belum selesai,” cakap Kevin yang memperingatkannya.“Aku tahu jangan mengoceh kepadaku,” balas Hendra yang tak terima.“Kalau dia tidak berkorban apakah Ibumu akan muncul?” tanya Bram yang memutar otaknya untuk menyadarkan Kevin.Kevin terdiam seribu bahasa, benar yang dikatakan oleh Bram jika Hendra tidak melakukan tindakan tersebut ia juga tidak akan tahu jika Ibunya menginginkan sang pengacaranya mati.Selama jam istirahat tersebut wanita yang di temani Maudy juga menatap ke arah Maudy mereka masih menunggu hakim untuk bisa melakukan persidangan. “Maaf, Pak, jika saya menga
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Indy Beraksi

Selesainya persidangan jelas saja membuat Indy murka ia yang merasa harga dirinya terlukai akhirnya berusaha untuk mengulang kembali apa yang membuat dirinya merasa aman dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.Indy yang juga memergoki kehadiran anak perempuannya, Lia, akhirnya menemui Lia di depan Kevin. “Pulanglah sebelum ibu melihatmu, Lia,” ujar Kevin yang memberikan pendapatnya.“Ibu sudah terlanjur melihatku,” kata Lia yang memberitahunya.Bola mata Kevin berkedip secara bergantian ia tidak mengerti dengan ucapan yang di berikan oleh Lia. “Maksudmu?” tanya balik Kevin kepada adiknya.“Kami tanpa sengaja saling menatap di dalam ruangan sebelum persidangan selesai,” cakap Lia. Kevin mendesah panjang, ia sudah bisa merasakan hal yang tak menyenangkan dengan kehadiran ibunya sendiri di dalam persidangan.Dari belakang Lia sudah merasakan bulu kuduknya meremang, kaki Indy perlahan mendekat kepada mereka berdua. Dengan kasar Indy menarik tangan Lia. “Ikut aku pulang!” maki Indy.“
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Hidup di Dalam Bayang-Bayang.

Setelah persidangan itu Indy akhirnya harus mengotori tangannya sekali lagi, ia yang sudah di ancam oleh Hendra tak bisa berkutik selain untuk menggunakan cara yang lain. Dia sendiri akhirnya hanya bisa berharap dengan dua orang yang ada di hadapannya tersebut, Frederick dan Linda.Malam itu menjadi malam terburuk bagi Indy. Indy bermimpi menyeramkan, ia melihat dirinya dengan pakaian putih berlarian tanpa henti seakan menghindari dari ancaman kematian namun sang kematian tetap berada di depannya.Indy yang ketakutan berusaha untuk berlari menghindari. “Jangan, jangan aku!” pekik Indy.“Ha-ha-ha,” tawa melengking keluar dari mulut seseorang dengan kerudung hitam yang berada tepat di depannya. “Kau yang memulainya, masa aku tidak akan mengincar dirimu,” kekehnya dengan sendiri di depan Indy.“Tolong, jangan aku,” jerit Indy.Sosok berkerudung tersebut maju dengan perlahan untuk melenyapkan nyawa Indy. Sekali lagi menjerit histeris. “Argghh!” jerit Indy yang ketakutan.“Kemana pun kau l
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Fighter atau Pecundang

Felix yang melihat kejadian tersebut secara tidak sadar berusaha melunakan hati Kevin untuk menemui Ibunya sendiri. Sebelum perjalanan kembali ke rumahnya, ia menghubungi Kevin. “Halo,” sapa Kevin dari ujung telepon.“Ada masalah apa sebenarnya ini?” ulik Felix yang mulai penasaran.Mendengar ucapan Felix, ia sudah bisa menebak apa yang terjadi. “Apa yang terjadi?” tanya Kevin kepada Felix.“Dia sepertinya depresi. Dia meraung-raung seperti orang gila seakan-akan ia juga tidak ingin merestuimu,” cakap Felix yang memberitahunya.Kevin memijit pangkal hidungnya, ia tahu hal itu akan terjadi cepat atau lambat. “Kembalilah akan aku ceritakan yang sebenarnya,” ujar Kevin kepada Felix.Felix yang masih di dalam mobilnya memutus telepon Kevin, ia kembali menuju rumahnya untuk mendengar kejadian yang sebenarnya terjadi. Selama perjalanan tersebut Felix tidak tahu mau mengatakan apa kepada sahabatnya tersebut.Sesampainya di rumahnya Felix turun dengan membawa tas olah raga berisi pakaian Kevi
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status