"Baiklah. Diam berarti setuju." Ghifari tersenyum lebar. "Terima kasih, Nak!"Grizelle ternganga. Dia belum mengatakan apa-apa, tetapi Ghifari sudah menyimpulkan bahwa dia menerima pinangan Gallen.Dia lupa bahwa dalam agama Islam, diamnya seorang gadis saat dimintai pendapat pada proses khitbah merupakan izin darinya.Erina mengulum senyum. "Cucuku anak yang berbakti. Gallen, jagalah dia dengan baik!""I–iya, Nek. Tentu! Aku akan melindungi Grizelle dengan segenap jiwa dan ragaku. Tapi, Nek ....""Apa lagi? Bukankah dia sudah bersedia menikah denganmu? Apakah kau masih belum puas?""Em ... anu ... aku ...." Gallen bingung harus bagaimana menyampaikan isi pikirannya pada Erina."Kenapa? Apa ada kodok yang tersangkut di tenggorokanmu?""Ah, Nyonya ... mungkin anak saya ingin menanyakan soal mahar," sela Ghifari."Terserah!" Grizelle langsung menyerobot sebelum Erina membuka mulut."Beres, kan?" tanya Erina, melirik Gallen yang berkeringat dingin."Nak, lebih baik kau sebutkan secara sp
Read more