"Kau gila, Bro! Tega banget membuat orang tua itu nyaris kena serangan jantung." Kenzie berkata lirih tanpa mengalihkan pandangan dari panggung."Sesekali orang tua bermulut ember seperti itu perlu diberi pelajaran. Di usia yang sudah bau tanah, seharusnya dia lebih banyak mengingat Tuhan, bukan mengomentari kehidupan orang lain." Gallen menimpali dengan nada datar dan santai.Di atas panggung, Bellona memamerkan barang yang berhasil dibelinya. Kilat sinar blitz menerangi senyum semringah wanita itu.Gallen menegang. "Itu benar-benar dia!" gumamnya, menoleh pada Kenzie. Seakan meragukan penglihatannya, dia bertanya, "Wanita yang turun dari panggung itu Bellona Hopkins kan, Kenz? Bukan hanya ilusiku saja?""Tidak, Bro! Matamu jernih. Itu memang Bellona Hokpins.""Wow! Dia penjahat yang bersembunyi di balik topeng malaikat, tapi aku malah bekerja sama dengan perusahaannya.""Huh! Aku tidak ingat pernah meminta persetujuanmu untuk bekerja sama dengannya.""Bukan kau, tapi Hanum.""Ah, ya
Read more