Home / Urban / Lelaki yang Terbuang / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Lelaki yang Terbuang: Chapter 161 - Chapter 170

448 Chapters

Bab 161

Bunyi decit rem menjerit murka ketika Grizelle berhenti mendadak.Buru-buru Gallen turun dari motor dan menuliskan selembar cek, lalu menyerahkannya kepada si tukang ojek."Terima kasih, Bang! Tetaplah di sini sampai wanita itu mengizinkan aku masuk ke mobilnya!"Tukang ojek tersebut hanya mengangguk, seperti seseorang yang terkena hipnotis.Nyawanya seakan masih berserakan, tercecer di sepanjang jalan. Dan dia tengah berjuang untuk mengumpulkan kepingan-kepingan nyawa yang telah lebur diempas cemas.Gallen mengetuk kaca jendela mobil Grizelle. Tak ada sahutan. Grizelle menumpukan kening pada roda kemudi.Detak jantungnya tak terkendali. Terbayang bagaimana jika tadi mobilnya menghantam motor yang dikendarai Gallen."Grizelle! Buka!" teriak Gallen, mengetuk kaca lebih keras. "Grizelle!"Grizelle mengangkat kepala, menoleh seperti orang linglung. Perlahan jemarinya bergerak untuk menurunkan kaca jendela.Gallen tersenyum lebar. Merasa lega karena Grizelle mau sedikit melunak."Kamu gil
Read more

Bab 162

"Gallen, berhenti! Kamu salah jalan!""Enggak. Jalannya sudah benar kok. Tenang saja!""Benar apanya? Kamu pikir aku tidak hafal seluk beluk kota ini? Ini bukan jalan ke Rumah Sakit, Gallen!""Memang bukan." Gallen tersenyum tipis sambil mengoper gigi persneling."Kamu!""Kau lupa, nenek bilang apa? Kita butuh waktu untuk berdua dan keluar mencari udara segar. Aku sedang memenuhi permintaan nenek sekarang."Grizelle tak bisa berkata-kata. Lelaki yang tampak cuek ini ternyata merekam setiap detail perkataan Erina."Cih! Kamu sangat pandai memanfaatkan kesempatan," ledek Grizelle setelah terdiam cukup lama."Tidak juga. Aku hanya sedang berusaha menjadi calon cucu menantu yang baik dan patuh."Calon cucu menantu yang baik dan patuh? Kedengarannya akan mudah dikendalikan, tapi Grizelle yakin Gallen tidak sesederhana itu.Dalam ingatan Grizelle masih terpatri bahwa Gallen adalah sosok yang penuh misteri. Dia bahkan meragukan status Gallen yang bekerja sebagai OB."Em ... kamu ...."Grizel
Read more

Bab 163

Seperti anak ayam kehilangan induknya, Gallen berlari ke sana kemari. Menyerukan nama Grizelle dengan keringat cemas mengucur deras."Grizelle, di mana kamu?" Gallen mengusap wajah dengan kasar.Pandangan netra elangnya liar menyapu setiap penjuru taman. Ketika matanya merekam gerak seorang wanita yang terlihat syok, ia melesat menuju wanita itu."Grizelle!"Tangan Gallen menangkap tubuh Grizelle pada saat yang tepat."Ya Tuhan! Apa yang terjadi padamu?" Suara Gallen bergetar.Kelopak mata Grizelle setengah terbuka. "Kakek ....""Grizelle, hei! Bertahanlah!" Gallen membopong Grizelle.Namun, sebelum ia berhasil membawa gadis itu untuk berteduh, kilatan peristiwa melintas dalam penglihatan batinnya.Pagi itu, gumpalan awan kelabu menggantung pada bentang cakrawala. Dua lelaki berpakaian serba hitam menerobos masuk ke pekarangan sebuah rumah mewah setelah menidurkan sang penjaga dengan embusan segumpal asap rokok pada wajahnya.Grizelle keluar dari kamar sambil mengucek mata. Berjalan m
Read more

Bab 164

Gallen memacu mobilnya dengan kecepatan kilat menuju Rumah Sakit. Begitu tiba, ia membopong Grizelle ke ruang IGD, mengabaikan petugas yang menawarkan sebuah kursi roda. Itu terlalu lambat!"Tolong periksa calon istri saya, Dok!" pinta Gallen pada dokter muda yang berjalan mendekat.Dibaringkannya Grizelle di atas brankar. Gerakannya sangat hati-hati, seakan Grizelle adalah sebuah porselen langka berharga mahal.Dokter muda itu segera memeriksa Grizelle. Ia mengecek kerja organ vital Grizelle dengan menggunakan stetoskop. Lalu, mengintip bagian dalam kelopak mata Grizelle sebelah bawah."Kenapa dengan tunangan saya, Dok?" tanya Gallen tak sabar.Dokter muda itu bahkan belum berdiri dengan sempurna. Dia tersenyum maklum."Tidak apa-apa. Tunangan Anda hanya syok. Sepertinya dia pernah mengalami trauma dan kebetulan dihadapkan pada situasi yang membangkitkan kenangan buruk itu."Gallen teringat lintasan peristiwa saat dia menyentuh Grizelle. "Apa itu berbahaya?""Ada baiknya tunangan Anda
Read more

Bab 165

"Strategi Nyonya Besar benar-benar ampuh menaklukkan Nona.""Grizelle itu sangat keras kepala. Aku tidak akan pernah bisa memaksanya dengan bersikap keras." Erina menjauhkan rangkaian selang menyebalkan itu dari tubuhnya."Anda benar, Nyonya.""Tapi, sejak kemarin Grizelle tidak menjengukku. Ke mana dia? Apa dia sangat sibuk?"Erlan mendadak gugup. Tangannya yang semula di samping kini bersembunyi di belakang tubuhnya."Erlan? Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku?""Um ... anu ... itu ....""A, u, a, u ... bicara yang benar. Kamu mau aku jatuh sakit lagi?""Eh, tidak, Nyonya!" Tidak ada gunanya bersikeras untuk menghindar. "Tapi ... Nyonya harus menyiapkan hati.""Apa maksudmu? Apa terjadi sesuatu yang buruk pada cucuku?""Oh, tidak. Bukan persis seperti itu, Nyonya. Hanya saja, Nona Muda tidak bisa membesuk Nyonya karena ...."Erlan mengamati ekspresi Erina, mempelajari perubahan emosi pada wajahnya yang masih tampak pucat."Katakan saja! Aku bisa mati penasaran kalau kamu te
Read more

Bab 166

"Saya terima nikah dan kawinnya Grizelle Dayyan binti Alexander Dayyan dengan mas kawin satu set perhiasan dibayar tunai!""Bagaimana saksi? Sah?""Saaah!"Bukan hanya para saksi yang menggaungkan kata sah atas ucapan kabul yang diikrarkan Gallen dengan lancar dan dalam satu tarikan napas, walaupun juga dibarengi dengan tetes keringat yang membasuh rasa grogi."Alhamdulillah. Mari kita berdoa—""Ada acara apa ini?" Suara perempuan bernada tanya menahan kalimat doa yang menggantung di ujung lidah penghulu.Perempuan yang baru tiba itu masuk, diiringi tiga orang lainnya. Dia adalah Miranda, bersama orang tua dan kakak laki-lakinya. Mereka baru saja pulang dari menikmati liburan."Bagus kalian masih ingat jalan pulang," sindir Erina tanpa beranjak dari tempat duduknya. "Duduk dan diamlah! Jangan mengganggu kekhidmatan acara yang sedang berlangsung!"Erina segera berpaling pada penghulu dan berkata dengan nada lembut, tapi tegas, "Silakan dilanjutkan, Pak Penghulu! Abaikan saja mereka!"S
Read more

Bab 167

"Miranda! Tutup mulutmu! Kalau kamu hanya ingin membuat keributan, tinggalkan tempat ini!"Erina tak segan mengusir Miranda, walaupun disaksikan banyak orang."Nenek, aku hanya mengemukakan pendapat. Kenapa tidak boleh?""Apa yang dikatakan Miranda betul, Bu. Suami cucu kesayanganmu itu cuma orang pinggiran. Bekerja seumur hidup pun belum tentu dia mampu mengusahakan perhiasan asli." Abizam mencibir. "Ibu memungut dari mana cucu menantu seperti itu?"Plak!Tangan Erina melayang dan mendarat di kepala Abizam."Aduh! Kenapa Ibu memukulku? Aku mengatakan yang sebenarnya."Kini cubitan jari Erina bersarang pada lengan atas Abizam. Menyobek kulitnya dengan rasa perih yang luar biasa."Aaakh ... sakit, Bu!" Abizam menjerit seperti anak kecil.Adegan konyol itu meledakkan tawa tertahan para tamu.Erina mencopot sebelah kaus kakinya dan menjejalkan kain yang mulai dibasahi keringat itu ke mulut Abizam. "Makan ini! Sekali lagi mulutmu mengeluarkan kata tak berguna, kupastikan tidak akan ada or
Read more

Bab 168

Lelaki sampah? Mempermalukan keluarga?Kulit kisut Erina menegang mendengar umpatan yang ditujukan Miranda untuk Gallen.Plak!Semua orang tercengang melihat Erina menampar Miranda.Selama ini Erina dikenal sebagai sosok yang berhati lembut. Walaupun dia juga tersohor dengan sifat tegasnya, dia tidak pemarah.Akan tetapi, hari ini semua orang sudah menyaksikan sisi lain Erina.Miranda dan ayahnya telah membangunkan ular tidur. Dan sekarang mereka harus menanggung akibat dari kemarahannya.Miranda tak mampu berkata-kata. Ia terlalu syok menerima perlakuan kasar Erina.Sejak kecil, belum pernah sekali pun Erina bersikap ringan tangan kepadanya. Setiap kali dia melakukan kesalahan, Erina hanya akan menegurnya atau mendiamkannya selama beberapa hari hingga kekesalannya mereda.Abizam memuntahkan kaus kaki di mulutnya. Dia ikut bangkit."Bu, apa yang telah Ibu lakukan?" tanyanya dengan kemarahan yang tertahan, "Ibu tega memukul cucu sendiri demi membela lelaki asing itu?""Dia cucu menantu
Read more

Bab 169

Pipi Grizelle bersemu merah mendengar tawaran Gallen. Enak saja! Dia tidak akan membiarkan Gallen melakukan itu."Tidak perlu!""Oh, ya sudah!"Gallen berlalu ke kamar mandi dengan membawa pakaian ganti.Sepeninggal Gallen, Grizelle mengirim pesan kepada MUA-nya. Meminta wanita itu masuk untuk membantunya."Aduh, Nona ... kenapa Nona tidak membiarkan suami Nona melakukannya untuk Nona," goda sang MUA, "Bukankah pasangan pengantin baru selalu mendambakan suasana romantis?""Beritahu aku siapa ahli yang menemukan teori itu!""Eh, untuk apa, Nona? Itu kan sudah menjadi rahasia umum. Nona ini ada-ada saja." Sang MUA merapatkan bibirnya ke telinga Grizelle. "Tapi, Kalau Nona ingin mencampakkan suami baru Nona, saya bersedia menampungnya. Dengan senang hati malah!"Grizelle mendelik, yang disambut tawa renyah sang MUA."Ciee ... yang malu-malu, tapi mau ....""Kamu mau aku tidak membayar jasamu?""Aduh! Jangan, Nona! Nanti saya makan apa?""Terserah! Itu urusanmu!""Oke. Selesai! Permisi, N
Read more

Bab 170

Grizelle terus mencondongkan tubuhnya ke belakang. Sementara Gallen bertindak sebaliknya. Kini dia telah mengurung badan ramping Grizelle di antara kedua tangannya yang bertumpu pada meja rias.Grizelle menahan dada Gallen dengan kedua telapak tangannya. Tatapan mereka saling mengunci di tengah deru napas yang memburu."M–mundurlah! K–kamu membuat punggungku sakit," lirih Grizelle, berusaha memalingkan wajah karena merasa salah tingkah. Belum pernah dia berada dalam posisi seintim itu dengan lawan jenis."Oh, maaf!" Gallen tegak lurus, tetapi tangan kirinya menyambar pinggang Grizelle dan menahan punggungnya."Aku tidak akan memaksamu untuk menjalankan kewajibanmu sebagai istri. Aku akan sabar menunggu hingga kau membuka hati untukku, tapi ... tolong ... jangan pernah meragukan perasaan cintaku padamu."Grizelle tak bisa berkata-kata. Pernikahan dirinya dan Gallen sungguh bagai sebuah mimpi. Dan ketika ia terjaga, mimpi itu akan pergi."Le–lepaskan aku!"Bersamaan dengan permintaan Gri
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
45
DMCA.com Protection Status