Mimik mukanya kontan berubah. Ia menggertakkan gigi, lantas menarik langkah dan bergegas mendatangi Devita.Sebelumnya ia berkata pada Rian. "Gue mohon lo di sini aja, ya, Yan.""Emang ada apa, Nez?" tanya Rian dengan raut bingung."Pokoknya lo tetep di sini, jangan ikut gue."Tanpa menunggu jawaban Rian, ia langsung mengambil langkah. Berjalan secepat mungkin dan berhenti tepat di depan mamanya. "Maksud mama apa ngikutin aku sama Rian?"Devita menarik tangan Reyhan agak mendekat. "Kata siapa mama ngikutin kalian, mama ke sini mau ke mini market kok.""Udahlah, Ma, jangan berkilah. Aku tau mama sengaja, kan?""Nggak, Nez. Mama itu cuma mau beli susu bubuk buat Reyhan. Ya, kan, Sayang?"Reyhan yang nggak tahu apa-apa hanya mendongak ke arah mamanya, mengerjapkan mata polos sambil memakan cokelat di tangannya."Setauku susunya Reyhan baru beli dua hari yang lalu. Nggak mungkin secepat itu habis," sahut Inez sembari melipat kedua tangan di depan dada."Oh, baru beli, ya?" Devita kelabaka
Read more