Dahayu menangis sesenggukan di hadapan Sukma. Sukma tampak tidak bisa berbuat apa-apa.“Ibu tidak tahu harus bagaimana, Dahayu.”Dahayu mengelap air matanya lalu menatap wajah ibunya dengan lekat.“Aku ingin pergi dari sini, Bu. Aku ingin mencari Bimantara, aku yakin kami akan menemukan cara untuk melepas kutukan ini,” ucap Dahayu yang mulai kembali terisak.“Andai ibu bisa meminta ayahmu untuk membiarkanmu pergi ke luar sana, ibu menyerahkan semua keputusan padamu, Nak.”“Kenapa ayah mengingkari janjinya? Ayah jahat padaku, ibu,” isak Dahayu.“Ayah melakukan ini semua karena beliau tidak mau kamu terjebak ke alam peri untuk selama-lamanya dan ayah memikirkan nasib Putra Mahkota. Satu-satunya pewaris tahta kerajaan ini,” jawab Sukma.Dahayu semakin terisak mendengar itu. Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka. Dahayu dan Sukma menoleh ke arah pintu dengan terkejut. Panglima Sada sudah berdiri di ambang pintu dengan raut bingungnya.“Pergilah jika kau ingin pergi dari istana i
Read more