“Jangan sentuh aku, Berengsek!” Dihunjamnya preman itu tajam dan tegas.“Kalau kau tidak cantik, sudah kupukul kepalamu itu. Bicaranya jangan kasar-kasar begitu dong, Sayang ... karena aku bisa marah, hm?”Tangan-tangan lain mendarat di rambut Izora, di lengannya, bahkan hampir menyentuh dadanya. Izora mengernyit luar biasa jijik. “Kubilang jangan sentuh aku!!”Alih-alih berhenti, sentuhan-sentuhan itu malah semakin berani dan kasar. Izora bahkan merasakan rambutnya ditarik dengan keras. Kepalanya sampai mendongak karena tarikan itu. “Heh, wanita jalang! Jangan sok jual mahal. Malam ini kau harus bersikap manis kalau tidak ingin salah satu anggota tubuhmu menghilang!”“Kita juga bisa menghilangkan nyawamu loh~”Bukannya merasa takut, Izora malah semakin marah. “Sudah kubilang bersikap manislah. Hilangkan tatapan jijikmu itu! kami ini wangi!&rdqu
Baca selengkapnya