“Wah, badannya penuh luka. Aduh! Tipe saya sekali ini.”“Luar biasa! Kekar sekali, Jeng!”“Mau jadi suami simpanan aku tidak? Tenang saja, aku kaya dan enerjik.”“Apa-apaan ini, Jeng Izo? Kenapa langsung mendobrak begitu? Aku baru mau memulai.” Alis Bu Septo menukik kesal dan lipstiknya sedikit berantakan.Apa saja yang sudah mereka lakukan?Saat Izora menelusuri tubuh Bandit untuk mencari tahu, lelaki itu juga sedang mencari tahu apa yang sedang ada dalam pikiran Izora. “Maaf, saya berubah pikiran.” Dengan napas memburu, Izora meraih tangan Bandit dan menariknya keluar, namun aksinya tidak berjalan lancar. “Eh eh! TIdak bisa begitu dong, Jeng Izo! Aku sudah tidak tahan sejak tadi, tapi tiba-tiba dibatalkan? Jeng Izo jangan plin plan begitu!”Benar. Dia sangat plin plan. Izora tahu itu.“Ya, jadi maafkan saya. Kami haru
Baca selengkapnya