Home / Urban / GGAP 2 : MR. NOBODY / Chapter 541 - Chapter 550

All Chapters of GGAP 2 : MR. NOBODY: Chapter 541 - Chapter 550

601 Chapters

BAB 541

Seharusnya ia tidak perlu terlalu memikirkannya. Bagaimana pun, jejak Awan sudah tersapu dari ingatannya. Namun, perasaannya memainkan peran yang berbeda. Ia seperti begitu merindukan Awan tanpa alasan yang jelas dan mencemaskannya disaat bersamaan. Perasaan seperti itu begitu menyiksanya, bahkan otaknya yang cerdas pun tidak memiliki solusi untuk menenangkan dirinya saat ini.Rini akhirnya terpaksa harus mengantar Calista pulang hari itu, mengingat kondisinya yang tidak memungkinkan untuk lanjut mengajar.Rini tidak lama berada dirumah Calista, begitu Calista meminum obat penenang dan tertidur, Rini bergegas kembali ke kantornya.Bagi Rini, memecahkan misteri yang menimpa Calista seakan menjadi tanggung jawab moril bagi dirinya sebagai seorang sahabat.Tentu saja, tempat yang pertama ia tuju adalah ruang IT kampus. Kebetulan ia memiliki teman yang bekerja disana, Rini berpikir untuk memulai mencari jawaban dari rekaman CCTV kampus.Saat Rini datang ke ruang IT, ada beberapa pria berp
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

BAB 542

Sekarang, begitu Bram menyinggung hal ini, mau tidak mau rasa penasaran Rini jadi terpancing."Ah, sudahlah. Lupakan saja kalau aku pernah mengucapkan hal ini. Ngomong-ngomong, ada apa kamu mencariku?" Bram coba mengalihkan topik. Ia khawatir salah bicara dan berakibat pada keselamatannya. Ia tahu betapa krusialnya masalah itu, sampai-sampai ia akan tetap bersikukuh tidak tahu apa yang terjadi didalam kantin tersebut, meski pistol di arahkan dan siap diletuskan ke kepalanya. Alasan yang sama, semua CCTV didepan maupun didalam kantin sengaja dibikin rusak pagi hari sebelumnya dan ia sama sekali tidak mengetahui siapa pelakunya, sampai beberapa orang secara bergantian datang ke ruangannya dan mencecarnya dengan pertanyaan yang sama.Rini menarik napas dalam, ia terpaksa menahan rasa penasarannya dulu untuk sementara. Rini bertanya dengan nada penuh harap, "Aku bisa melihat rekaman kamera di gedung B antara jam 10 siang kemarin?"Bram terdiam dan tampak berpikir sejenak, lalu terdengar
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

BAB 543

Rini sampai berpaling ke arah Bram dengan satu kecurigaan dibenaknya, "Benar kamu tidak tahu, alasan kenapa semua kamera disana rusak secara bersamaan? Bukankah ini terlalu mencurigakan?" Rini tidak bisa menahan dirinya untuk berpikir ada yang salah disana, tidak mungkin peralatan kamera disana bisa rusak dalam satu waktu? Apalagi kamera CCTV yang dipasang adalah kamera dengan kualitas terbaik serta sistem keamanan yang ketat.Alasan utama kenapa Rini tidak dapat menahan dirinya, ia menduga jika Calista kemungkinan ada dalam kantin utama itu kemarin siang. Namun tidak seperti harapan Rini, kali ini Bram bicara dengan nada serius dan terkesan menahan suaranya."Rin, aku tahu kamu pasti curiga jika temanmu ada di kantin sana kemarin kan?""Iya, tentu saja. Bukankah sudah jelas, Calista sedang mengikuti dua orang mahasiswa itu kesana."Selanjutnya, Bram berkata dengan nada berat sekaligus mengingatkan Rini untuk tidak melangkah lebih jauh."Apa Calista baik-baik saja? Ada luka atau ses
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

BAB 544

Gumara masih kesal dengan cara musuh mengintersep serangan terakhirnya, ia sampai dipaksa harus memakan kembali serangannya sendiri dan itu membuat Gumara terlihat gusar. Namun, begitu melihat orang yang berani lancang ikut campur dalam pertarungannya, mata Gumara langsung berbinar terang. Ia dapat merasakan kekuatan besar dari nenek tua di hadapannya dan itu membuatnya menjadi lebih bersemangat. Semula ia mengira, dua dewa perang yang telah mencapai kekuatan puncak mereka berkat pil iblis, akan sanggup membangkitkan kekuatan penuhnya. Ternyata, keduanya hanya sanggup memaksa sampai 85 persen kekuatannya.Sekarang, Gumara merasa optimis jika madam Gao akan dapat membuka seratus persen kekuatannya. Membayangkan dirinya akan terlahir kembali sepenuhnya, membuat Gumara hampir saja tidak sabar.Adapun madam Gao, ia hanya mencibir sikap arogansi Gumara."Iblis hewan buas sepertimu ingin melawanku? Baiklah, mari kita lihat sejauh mana kehebatanmu." Ucap madam Gao acuh tak acuh.Gumara mes
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

BAB 545

Gumara tidak memiliki kemampuan seperti Awan yang bisa menggunakan jurus perpindahan ruang dan waktu menggunakan indera ke tujuhnya. Sebaliknya, bukan berarti ia kehabisan akal untuk mengindari serangan sekuat itu. Ketika Gumara memikirkan untuk menggunakan serangan kuat seperti itu, ia telah membuat langkah antisipasi jika musuh kembali dapat melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Satu kelebihan dari raja harimau ini selain serangannya adalah pertahanannya yang sangat kuat, ratusan bola energinya yang kembali, tidak dapat menembus perisai energi yang dibuatnya. Setelah rentetan serangan bola energi tersebut berakhir, tampak tersisa sosok Gumara ditengah, sementara terdapat kawah yang cukup besar mengelilinginya."Telekinesis." Gumam Gumara menyimpulkan jenis kemampuan lawan berdasarkan serangannya yang terakhir.Selama ribuan tahun usianya, Gumara belum pernah menghadapi lawan dengan tipe kekuatan seperti itu dan itu membuatnya gelisah. Jenis kekuatan ini menjadi tipe kekuata
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

BAB 546

Madam Gao mengangkat tangannya perlahan, perlahan tubuh Gumara yang masih melayang di udara pun mengikuti gerakan tangan madam Gao."Sial, nenek tua apa yang kamu lakukan? Bertarunglah jika kamu memang merasa hebat. Jangan gunakan sihir murahan ini?" Maki Gumara kesal.Gumara telah mencoba bergerak dan melawan kekuatan telekinesis madam Gao, tapi seluruh tubuhnya seakan terkunci mati dan tidak dapat melakukan gerakan apapun. Otomatis yang terlihat, adalah Gumara yang coba meronta namun sama sekali tidak berdaya untuk melawan."Hehehe, bukankah kamu sudah tahu kunci kekuatanku? Salahmu sendiri karena tidak mampu melawan kekuatanku yang kamu bilang murahan ini." Tawa madam Gao mengejek ketidakmampuan Gumara.Selanjutya, Gumara dipaksa berlutut dihadapan madam Gao dengan kedua tangannya merentang kesamping."A-apa yang ingin kamu lakukan?" Teriak Gumara gelisah. Ia tidak dapat menebak jalan pemikiran madam Gao, karena wanita tua tersebut terlihat begitu tenang dan sulit untuk menerka hal
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

BAB 547

Setelah beberapa serangan berikutnya, pertahanan Gumara akhirnya hancur sepenuhnya.Bug Bug BugBerikutnya, serangan Father masuk tanpa bisa dihentikan.Tubuh Awan terlihat berantakan ketika menerima serangan sebesar itu secara langsung."Tidak, hentikan! Tidaakk.." Angel melihat Awan dihajar habis-habisan oleh Father, tidak bisa menahan diri. Ia coba berlari untuk menolong Awan. Namun, Vino yang berada di dekatnya bergerak cepat menahan tubuhnya."Tidak- tidak, lepaskan aku!" Angel meronta hebat, berusaha melepaskan diri.Vino dibuat keteteran menghadapi rontaan gila Angel."Kalian jangan diam saja. Cepat bantu sini!" Teriak Vino membentak anggotanya yang terlihat kebingungan.Akhirnya setelah dibantu empat orang pengawalnya, rontaan Angel lebih bisa diredam."Tidak, lepaskan aku Vin. Awanku bisa mati, lepas!" Teriak Angel tidak menyerah begitu saja. Ia tidak bisa melihat Awan terbunuh didepannya."Tidak bisa. Disana sangat berbahaya!" Ucap Vino mengingatkan. Hampir saja ia lengah
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

BAB 548

Kehilangan Jerry akan sangat berbahaya bagi kelompok mereka, yang kalah jumlah dibanding lawan.Wajah Jerry masih sedikit pucat ketika peredaran darahnya sedikit lebih stabil akibat terkena serangan sebelumnya. Ia menyadari kesalahan fatalnya barusan, tapi tetap saja ia tidak bisa menghilangkan kekhawatirannya pada kondisi Awan.Apalagi saat itu, Awan terus-terusan dihajar musuh dan ia sama sekali tidak dapat bergerak untuk membalas ataupun sekedar melindungi dirinya.Jika sesuatu yang buruk terjadi pada Awan, maka mereka tidak akan punya muka untuk menghadap leluhur mereka di akhirat nanti.Jerry dibuat tidak berdaya karena tidak bisa melindungi Awan. Jerry bangkit dengan mata menyala merah, aura dewa perangnya kembali memancar kuat."Kamu benar, saudaraku. Aku terlalu sembrono barusan. Mari, kita habisi mereka terlebih dahulu. Lalu, kita selamatkan ketua."Melihat tekad membara Jerry, Haider mengangguk tegas. Ia pun melakukan hal yang sama, mereka tidak lagi sekedar bertarung biasa
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

BAB 549

Tidak tahan, Amelia memerintahkan salah seorang pengawalnya untuk menjaga ibunya. Sementara ia akan masuk ke dalam untuk mencari Hadi.Amelia berhasil masuk ke dalam aula dan sangat terkejut, begitu mendapati Hadi sudah dalam keadaan sangat menggenaskan. Ia dengan cepat mendekati Hadi yang saat itu dikawal oleh sepuluh orang pengawalnya dan juga sedang berjuang untuk menyingkirkan setiap puing bangunan yang jatuh ke arah mereka."Kakak, apa yang terjadi denganmu?" Raung Amelia dengan perasaan hancur begitu mendapati Hadi dalam keadaan yang hampir susah dikenali. Hadi masih meraung kesakitan, meski dengan suara yang sudah sangat parau. Kedua tangannya putus, matanya mengeluarkan darah segar dan tidak bisa melihat akibat racun syaraf Awan. Hadi bahkan tidak dapat melihat Amelia ada disana dan baru sadar ada Amelia disana ketika mendengar suara teriakannya barusan."Dik, kamukah itu?" Erang Hadi lemah."Iya, ini aku. Ba-bagaimana kakak bisa berakhir tragis seperti ini?" Tanya Amelia den
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

BAB 550

Amelia segera berjalan mendekati posisi Angel. Sebuah pisau kecil ditangannya sudah siap untuk memutus nyawa Angel yang saat itu sedang tidak sadarkan diri.Melihat Amelia berjalan ke arahnya sambil membawa sebuah pisau, Vino merasakan ada niat yang tidak baik darinya."Amelia, mau apa kamu kesini?" Tanya Vino ketus.Ia sadar tidak ada gunanya untuk berbasa-basi dengan Amelia, mata wanita itu sudah menyiratkan tujuannya dengan sangat jelas."Vin, serahkan gadis itu padaku!" Balas Amelia dingin tanpa basa-basi."Tidak bisa! Dia dalam penjagaanku." Tolak Vino tegas. Amelia menatap datar pada Vino. Dia masih dapat mengontrol dirinya, karena memandang keluarga Vino adalah aliansi keluarganya."Dia adalah wanita kakakku. Sekarang kakakku sudah tewas, maka wanita itu juga harus tewas untuk menemani kakakku di alam sana."Vino terkejut begitu mendengar Hadi sudah tewas. Ia melayangkan pandangannya pada kerumunan pengawal Hadi yang berada tidak jauh di belakang Amelia. Disana ia mendapati se
last updateLast Updated : 2022-07-26
Read more
PREV
1
...
5354555657
...
61
DMCA.com Protection Status