Share

BAB 542

Sekarang, begitu Bram menyinggung hal ini, mau tidak mau rasa penasaran Rini jadi terpancing.

"Ah, sudahlah. Lupakan saja kalau aku pernah mengucapkan hal ini. Ngomong-ngomong, ada apa kamu mencariku?" Bram coba mengalihkan topik. Ia khawatir salah bicara dan berakibat pada keselamatannya. Ia tahu betapa krusialnya masalah itu, sampai-sampai ia akan tetap bersikukuh tidak tahu apa yang terjadi didalam kantin tersebut, meski pistol di arahkan dan siap diletuskan ke kepalanya. Alasan yang sama, semua CCTV didepan maupun didalam kantin sengaja dibikin rusak pagi hari sebelumnya dan ia sama sekali tidak mengetahui siapa pelakunya, sampai beberapa orang secara bergantian datang ke ruangannya dan mencecarnya dengan pertanyaan yang sama.

Rini menarik napas dalam, ia terpaksa menahan rasa penasarannya dulu untuk sementara.

Rini bertanya dengan nada penuh harap, "Aku bisa melihat rekaman kamera di gedung B antara jam 10 siang kemarin?"

Bram terdiam dan tampak berpikir sejenak, lalu terdengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status