Home / Urban / GGAP 2 : MR. NOBODY / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of GGAP 2 : MR. NOBODY: Chapter 171 - Chapter 180

601 Chapters

BAB 171

"Kekuatan apa yang dimiliki orang ini?" Tanya Lunar kesal.  Kekuatan gabungan dari tiga Jenderal Perang masih tidak mampu untuk menundukkan Awan. Jangankan menundukkan, bahkan menyentuhnya saja sangat sulit. Itu dikarenakan kekuatan api milik Awan yang menyelimuti seluruh tubuhnya.  Akibatnya, ketiga Jenderal Perang tersebut hanya berani menyerang dengan kekuatan jarak jauh. Begitu Awan meringsek maju untuk mendekat, ketiganya langsung kocar-kacir dan menghindar secepat yang mereka bisa. Api milik Awan terlalu menakutkan, terkena api seperti itu maka mereka akan langsung hangus terbakar. "Zuzhou Zi Huo." Ucap Beatrix Kiddo dengan wajah tegang. "Apa? Api kutukan? Bagaimana api seperti itu bisa dimiliki oleh orang biasa seperti dia?" Tanya Maverick tidak percaya.  Dalam kepercayaan Sekte Flamis, ada sebuah legenda kuno yang menceritakan tentang api kutukan milik Iblis penguasa neraka. Karena mereka adalah Sekte Satanis ya
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

BAB 172

Ledakan akibat benturan serangan barusan tidak hanya mengguncang dan menghancurkan area disekitarnya. Tapi, juga menarik perhatian orang-orang yang saat itu sedang bertarung."Awaaann." Teriak Devi cemas melihat Awan terkena serangan sebesar itu. Mencemaskan keadaan Awan membuat Devi sempat teralihkan beberapa saat.Kehilangan fokus ketika bertarung dengan musuh berlevel tinggi merupakan sebuah kesalahan yang sangat fatal. Dengan perhatian Devi yang sedang teralihkan, Terrence yang menjadi lawannya langsung memanfaatkan kesempatan tersebut.Ia langsung mengincar titik vital Devi dengan niat langsung melumpuhkannya.BaammmBeruntung bagi Devi Ia masih bisa berkelit didetik terakhir, Devi mengangkat bahunya dan menjadikannya sebagai tameng, Devi terpukul mundur beberapa langkah dengan sudut bibir mengeluarkan darah segar.Bahu kirinya terasa mati rasa akibat menahan serangan musuh secara tiba-tiba. Namun bahaya yang dilancarkan lawan tidak ber
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

BAB 173

Devi meringsut mundur sambil menahan sakit dibahu kirinya, saat melihat Billy dan Terrence perlahan mendekatinya dari dua arah berbeda. Kondisinya sama saja seperti seekor tikus yang diapit oleh dua ekor kucing yang siap memangsanya.  Kondisi Devi sedang terjepit dan tidak bisa lari kemanapun, selain nekat untuk bertarung nyawa melawan kedua musuhnya. Devi tidak ingin mengakui kekalahannya begitu saja. Ia mengeluarkan pedang Tanto andalannya, walau sebenarnya Devi adalah tipikal petarung tangan kosong dan sangat jarang mengandalkan senjata. Tanto ini sendiri merupakan hadiah yang diberikan Neo padanya, karena bentuknya yang pendek dan praktis untuk digunakan, Devi pun menjadikannya sebagai senjata andalannya disaat terdesak. Meski Ia sendiri ragu bisa menggunakannya untuk menghadapi dua lawan dengan level master seperti Terrence dan Billy. Tapi, paling tidak kalah setelah mencoba jauh lebih baik daripada Ia harus menyerah begitu saja. "Majulah!"
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

BAB 174

"Dek, kamu kenapa? Kok gak bersemangat begitu?" Tanya Rachel heran begitu melihat Hanna tiba-tiba murung.Hari ini begitu spesial, karena hari ini Rachel untuk pertama kalinya akan mendampingi Hanna untuk pertunjukan mega konsernya nanti malam. Sebagai anggota keluarga seorang Diva, Rachel tentunya akan duduk di stage VIP bersama dengan teman-temannya.Bukan hanya Rachel, tapi banyak para pecinta musik dan khususnya penggemar Hanna yang jauh-jauh hari sudah menantikan datangnya hari ini.Tapi, tidak seperti apa yang diharapkannya. Hanna justru terlihat seperti orang sedang depresi setelah pagi tadi Ia terlihat begitu bersemangat dan terlihat begitu senang.Rachel bahkan sempat menggodanya, jika alasan Hanna begitu bahagia pagi tadi adalah karena akan bertemu dengan Awan, pangeran idolanya.Sekarang reaksi Hanna justru berbalik 180 derajat dari sebelumnya."Loh-loh, Dek kamu kenapa menangis?" Belum terjawab rasa penasaran Rachel, Hanna justru
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

BAB 175

Begitu Hanna melakukannya, tubuhnya seakan melayang sesaat dan tiba-tiba Hanna merasakan dorongan untuk membuka matanya. Saat Hanna melakukannya, Ia dapat melihat empat orang yang saat itu sedang coba menyerangnya. Keempatnya memiliki kekuatan yang tidak pernah terbayangkan oleh Hanna, itu membuatnya ketakutan.Deg Deg DegJantung Hanna berdebar dengan kencang. Tapi, Ia sadar jika saat ini Ia sedang berada dalam kamar Apartemen kakaknya. Jadi, tidak mungkin ada orang seperti itu yang menyerangnya. Saat itu, Ia baru sadar jika Hanna sedang melihat melalui mata Awan.Tidak hanya bisa melihat, Hanna juga bahkan bisa merasakan jika Awan sedang cidera parah dan semakin terdesak oleh empat orang yang sedang yang mengeroyoknya.Menyadari hal itu, Hanna semakin cemas."Kak A-Awan." Panggil Hanna dengan suara bergetar cemas."Hanna? Apa yang kamu lakukan?" Sahut Awan terkejut begitu mendengar suara Hanna dikepalanya.Kondisinya se
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

BAB 176

Beatrix Kiddo dan Maverick terlihat lebih tenang begitu dua pemimpin mereka bergabung dalam pertarungan. Efeknya begitu terasa, begitu mereka berhasil membalikkan keadaan.Api biru milik Awan yang semula mereka takuti, berhasil diredam oleh kekuatan kabut kegelapan milik Kevin Soze.Sekarang Awan terlihat seperti orang sedang sekarat setelah mendapat serangan bertubi-tubi dari mereka berempat, membuat dua jenderal perang tersebut tidak perlu takut lagi untuk menyerangnya secara langsung.Merasa sudah berada diatas angin, keduanya mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu.Bayangan mereka seperti dua sabit raksasa yang bergerak secara bersamaan dan siap memotong tubuh Awan.Slaaahh SlassshhDaya serang keduanya mampu menciptakan celah yang begitu lebar diatas permukaan tanah, meski Awan berhasil menghidarinya.Keduanya tidak berhenti sampai disitu, seakan mereka saling unjuk kekuatan didepan pemimpin mereka, Beatrix dan Maver
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

BAB 177

Devi dan Neo berniat membantu Awan yang sedang terjepit dari dua sisi, namun langkah keduanya terhenti begitu Beatrix Kiddo dan Maverick menghalangi langkah mereka. Keduanya yang sedang menunggu kesempatan untuk menyerang Awan, melihat Devi dan Neo bergerak mendekat. Tampak ketidak percayaan diwajah mereka, begitu menyadari jika rekan mereka, Terrence telah tewas ditangan kedua wanita tersebut.Tidak ingin konsentrasi pemimpin mereka terganggu, dua jenderal perang Sekte Flamis tersebut langsung bertindak mencegah langkah Devi dan Neo."Mau ikut campur? Tidak semudah itu.""Kalian telah membunuh saudara kami. Kalian harus mati untuk menebus nyawa mereka berdua." Ucap keduanya dingin.Devi dan Neo tidak punya cara lain, ekspresi mereka bertambah suram karena tidak bisa membantu Awan yang sedang terdesak dan malah harus menghadapi dua orang musuh lainnya. Meski bisa berhadapan satu lawan satu, jelas musuh yang dihadapan mereka sekar
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

BAB 178

"Baiklah, Aku akan mengikuti caramu." Ujar Awan pada akhirnya.Tidak ada pilihan lain, Awan terpaksa harus berjudi dengan satu-satunya pilihan yang tersedia."Mulailah, kamu sudah tahu cara melakukannya, Nak!" Sambut Gumara bersemangat."Tapi... Akan terlambat bagi kita untuk menyelamatkan Devi dan Neo." Lanjut Awan ragu.Ia memikirkan keselamatan Devi dan Neo disaat bersamaan. Pada dasarnya, tubuhnya adalah wadah bagi tiga kekuatan besar secara bersamaan, yaitu kekuatan Huo, Gumara dan kekuatannya sendiri. Logikanya, semakin kuat Awan maka akan semakin besar wadah yang bisa digunakannya untuk mengeluarkan tiga kekuatan ini.Kekuatan Gumara memiliki persentase terbesar diantara mereka bertiga. Perbandingannya, Jika Awan bisa melepaskan kekuatan dirinya dan Huo secara penuh, maka itu akan mengisi penuh wadah miliknya. Tapi, wadah yang sama besar hanya sanggup menampung 10 persen kekuatan Gumara saat ini.Apalagi kekuatan Awan han
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

BAB 179

"Sekarang fokuslah pada kekuatan api biru.""Karena kekuatan ini berada dalam dirimu, jadi kamu punya kuasa untuk mengaturnya sesuka hatimu. Kamu juga telah memiliki kuasa atas kembaran gaibmu, kamu bisa melihat ada jalur yang terbuka antara dirimu dengan kembaranmu.""Meski ini terdengarnya mudah! Tapi akan sangat sulit jika kamu kehilangan fokus sedikit saja.""Sekarang, pindahkan kekuatan api biru tersebut ke dalam tubuh saudara kembarmu. Kekuatan itu akan memadatkan raga gaibnya dan membuatnya bisa berubah menjadi manusia, dimana kamu akan bisa mengontrolnya sesuka hatimu nanti.""Tapi, ingat! Jangan sampai inti kekuatan api biru ikut terangkat dan terpindahkan." Tambah Gumara mengingatkan."Memang apa yang terjadi kalau inti kekuatanku diangkat, senior Gomu-gomu?" Ternyata Huo yang lebih penasaran mengajukan pertanyaan duluan."Kamu akan mati." Jawab Gumara singkat, padat dan bikin sesak nafas.Glek.Huo langsung pucat, na
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

BAB 180

Kevin Soze dan Meilin yang sedang menyerang Awan dengan kekuatan penuh, dipaksa untuk bersabar. Karena sejauh ini Awan masih ngotot bertahan untuk mempertahankan selembar nyawanya yang semakin menipis.Saat itu, keduanya melihat sebuah fenomena aneh dari tengah pusaran kabut tempat Awan berdiri. Cahaya biru yang semula melindungi tubuh Awan tampak melesat keluar dan menghilang, tapi tidak ada reaksi lain yang ditimbulkannya. Sehingga, baik Kevin Soze maupun Meilin berpikir jika kekuatan api Awan sudah habis. Namun karena mereka masih merasakan jika Awan masih bertahan dari deras serangan mereka, sehingga mereka tidak mengendurkan sedikitpun serangannya dan malah semakin menaikkan tingkat serangan mereka.Jika saja itu adalah orang biasa, maka bisa dipastikan tubuhnya akan tinggal tengkorak kosong yang sudah membusuk saat ini. Namun, kondisi Awan sangat berbeda. Mau tidak mau, keduanya harus mengakui jika Awan adalah lawan tersulit yang pernah
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
61
DMCA.com Protection Status