Home / Urban / GGAP 2 : MR. NOBODY / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of GGAP 2 : MR. NOBODY: Chapter 151 - Chapter 160

601 Chapters

BAB 151

Melihat dari situasinya, keempat orang tyersebut pastinya memiliki kemampuan yang lebih baik dari semua musuh yang menyerang mereka saat ini. "Sudah terlambat! Kita habisi mereka semua hari ini." Komentar Joe dengan dinginnya. Dengan amarah yang sedang membakar dalam dirinya, tidak ada kata mundur bagi Joe saat ini. Ia sudah bertekad menghadapi semua musuh dan menghabisi mereka semua untuk meredakan amarahnya. Namun begitu, Ia sadar jika dua pengawalnya sudah hampir mencapai batas kemampuan mereka. Karena itu, Joe yang mengambil inisiatif serangan kali ini. Kedua pengawalnya terkejut setengah mati, meraka saling melirik satu sama lain. Mereka memiliki pemimiran yang sama, jika Bos mereka pasti sudah sangat marah dan tidak lagi mempedulikan keselamatannya sendiri. Mereka sadar jika kemarahan Joe berawal dari provokasi lawan. Meski begitu, mereka tidak punya kesempatan untuk berpikir lebih lama. Mereka berdua pun bertindak nekat, "Lindungi, Bos!"
last updateLast Updated : 2022-03-08
Read more

BAB 152

Saat Joe disibukkan dengan pertarungannya, Ia pasti tidak menyangka jika tiga orang musuh lainnya mendekat dan berniat menyerangnya.Beruntung Joe bukan sekedar petarung kemarin sore yang yang bisa dibokong begitu saja, saat Ia berhadapan dengan musuh, Ia sudah memperkirakan tindakan musuh yang akan menyerangnya secara tiba-tiba.Bagaimanapun ini bukan sekedar pertarungan fair play yang mengutamakan sikap kesatria, dimana harus bertarung secara adil satu lawan satu. Musuh pasti akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk bisa menjatuhkannya, karena Ia sudah menjadi target musuh, Joe sudah menyiapkan dirinya untuk mengantisipasi rencana musuh.Wosshh WosshJoe berhasil menghindar tepat waktu ketika dua musuh menyerangnya dari arah belakang yang menjadi titik butanya. Namun  saat Joe akan melompat menjauh untuk menjaga jarak, Ia terlambat menghindari satu serangan lain dari arah samping. Tentu ini bukanlah pertarungan yang mudah, me
last updateLast Updated : 2022-03-09
Read more

BAB 153

Joe tidak perlu lagi mengkhawatirkan efek dari penggunaan jurus maut ini, "Majulah." Ucap Joe dengan tekat bulat. Saat langkah pertama dari jurusnya sudah siap, pupilnya matanya mengerucut dan penglihatannya menjadi lebih fokus.Duaarr.Bagai gelombang badai yang sangat mematikan, keempat musuhnya datang dengan tekanan yang sangat mematikan. Sempat mengira jika Joe sudah pasrah karena sadar kalah kekuatan dari musuh, namun mereka dibuat kecele begitu mendapati sebuah kawah yang cukup lebar akibat serang mereka, namun sama sekali tidak ada Joe disana."Awas, diatas!" Teriak salah seorang dari mereka begitu menyadari Joe yang tiba-tiba sudah berada diatas udara dan bersiap melakukan serangan balik.Keempatnya terkejut dengan keberadaan Joe yang tiba-tiba saja sudah berada diatas mereka. Keempatnya dengan cepat melompat untuk menghindari serangan Joe. Serangan pertamanya berhasil dihindari oleh musuh, berikutnya Joe dengan cepat berkelit ketika
last updateLast Updated : 2022-03-09
Read more

BAB 154

Keempatnya langsung melesat maju secara bersamaan. Kali ini, target mereka adalah inti tubuh penggerak yang dimiliki oleh Joe.Meski sekilas itu terlihat sebagai rencana yang mudah, namun tidak semudah kenyataannya. Untuk bisa mengunci pergerakan seekor harimau yang sedang mengamuk, mereka juga harus siap berkorban.Baam BaammBenturan demi benturan kekuatan saling bertukar satu sama lain. Ditekan oleh kekuatan sebesar dan semengerikan itu secara bersamaan, mau tidak mau Joe dibuat kewalahan. Kalau saja Ia tidak mengerahkan kemampuan jurus harimau perak miliknya, mungkin Joe sudah menjadi mayat saat ini.Bug BugDua serangan lawan mengenainya dengan telat, Joe jatuh berlutut diatas tanah. Kakinya terasa goyah dan mulai kehilangan tenaganya. Namun begitu, Ia tidak menyerah begitu saja. Dengan gerakan putus asa, Joe dengan cepat memutar pinggangnya untuk menggunakan ayunan serangan cakarnya. Meski sekilas itu terlihat sebaga
last updateLast Updated : 2022-03-09
Read more

BAB 155

Sementara itu, seorang pria tua dengan rambut yang sudah memutih tampak berjalan dengan tenang menuju ruang inap tempat Noura dirawat. Meski usia sudah tidak lagi muda, namun tatapannya begitu tenang dan langkahnya masih terlihat tegap. Ketika sampai didepan ruang rawat, beberapa pengawal Klan Atmaja yang ditugaskan untuk berjaga di depan ruangan serempak menunduk hormat padanya."Abah." Sambut mereka kompak."Bagaimana kondisinya?" Tanya pria tua yang dipanggil Abah tersebut dengan tenang."Sejauh ini masih masih aman, Abah.""Didalam ada siapa?""Ada Bu Rini dan nona Luna. Bersama mereka ada komandan tim Zeta dan juga nona Neo.""Baiklah. Terimakasih." Ucap Abah bersahaja.Lalu berjalan masuk ke dalam ruangan.Saat Ia masuk kedalam ruangan, Ia bisa langsung melihat aura yang penuh kesedihan dan kecemasan. Neo dan Devi yang melihatnya ketika masuk, langsung berdiri dan memberi hormat padanya. Posisinya sebagai seo
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

BAB 156

Saat Devi keluar dari rumah area rumah sakit, Ia menjumpai sekitar 300 orang pasukan Klan Atmaja dengan seragam serba hitam sudah bersiap menunggu mereka. 300 pasukan lebih ini  terdiri tiga pasukan elit di Klan Atmaja, masing-masing mereka mengenakan tiga jenis topeng yang berbeda, yang menandakan dari pasukan mana berasal.Didepan 300 pasukan elit tersebut telah berdiri dua orang yang mengenakan pakaian serba putih, sangat kontras dengan orang-orang berada dibelakangnya. Mereka adalah Bimbo pimpinan Tim Epsilon yang juga merupakan muridnya Welniks, salah seorang mantan Seventh Devil yang dikenal dengan gelar benteng dari timur. Satu orang lainnya terlihat begitu anggun namun mematikan, Nami. Dia adalah cucu Tomo yang sekarang memimpin tim Delta-nya Klan Atmaja."Kak Devi." Sapa Nami dengan hangat.Bimbo sendiri hanya mengangguk kecil dan wajahnya terlihat sangat serius sama halnya seperti gurunya. Sekarang tiga pasukan elit Klan
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

BAB 157

Silih berganti mereka coba menyerang Awan, tapi setiap serangan yang mereka keluarkan seperti tenggelam dalam dasar samudera. Melihat situasi yang tidak jauh berkembang setelah beradu belasan jurus, keduanya menjadi semakin gugup.Kepalang tanggung, mereka tidak mungkin mundur begitu saja dalam pertarungan. Tugas yang diberikan oleh Tuan dan Nona mereka adalah menaklukan Joe dan menculiknya, tidak peduli bagaimanapun kondisinya.Tapi, sekarang mereka berhadapan dengan jalan buntu setelah datangnya bantuan dari Awan. Pemuda yang ada didepan mereka adalah target utama dari nona mereka, tapi yang tidak mereka duga adalah kemampuan Awan yang berada jauh diluar espektasi mereka.Hal itu mereka sadari setelah bertukar belasan jurus dengan Awan, mereka sudah menggunakan seluruh kekuatan yang mereka miliki. Dengan level mereka, mereka bisa disandingkan dengan satu orang Seventh Devil. Tapi begitu menghadapi Awan, kekuatan mereka seakan terlihat sep
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

BAB 158

Awan yang dikiranya akan hangus terpanggang dengan kekuatan panasnya, ternyata masih berdiri dengan sangat tenang tanpa terluka sedikitpun. Bahkan tidak ada raut kesakitan sedikitpun diwajahnya.Saat itu, Ia baru sadar ternyata kekuatan panas dari hawa iblis yang dimilikinya, masih kalah jauh dengan kekuatan api yang dimiliki oleh Awan.Sontak, wajahnya pun memucat. "Apa orang ini masih manusia? Bagaimana bisa, kekuatan api iblis milikku bisa kalah dengan api miliknya?" Pikirnya tidak percaya.Ekspresi tidak percaya tersebut hanya berlangsung sebentar, karena selanjutnya, wajahnya menjadi tegang saat api hitam Awan berbalik melahap api miliknya dan selanjutnya mulai membakar tubuhnya.Teriakan kesakitan pun mulai terdengar dari mulutnya, "Arggghhh..."Bagian dalam tubuhnya seakan bergejolak dengan hebat, organ dalam tubuhnya yang paling dulu merasakan efek api hitam milik Awan. Ia mulai panik dan coba meminta bantuan temannya, "Saudara
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

BAB 159

"Tapi, ini sudah satu jam lebih dan hampir dua jam. Seharusnya, mereka semua sudah menyelesaikan misi ini kurang dari satu jam." Kekhawatiran Meilin mungkin bukan tanpa alasan, Ia berfirasat kalau terjadi sesuatu dengan orang-orang yang mereka kirim untuk menculik Joe.Meski Ia sendiri tidak meragukan kemampuan para jenderal perang dari sekte Flamis, namun melihat waktu yang telah berlalu melebihi apa yang telah mereka rencanakan. Mau tidak mau, Meilin merasa khawatir jika misi mereka telah gagal.Untuk menenangkan tunangannya, Kevin Soze berkata, "Baiklah, Aku akan menghubungi mereka agar kamu bisa tenang, oke!"Selanjutnya, Ia menghubungi nomor salah seorang jenderal perang yang ditugaskannya namun sama sekali tidak ada jawaban. Ia coba menghubungi nomor lainnya, hasilnya tetap sama, tidak ada jawaban.Kening Kevin mulai berkerut dan mulai merasakan keanehan yang dimaksud oleh Meilin barusan.Ia pun memanggil 5 Jendral perangnya yang
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

BAB 160

...Saat Awan kembali ke tempat Joe sebelumnya, disana sudah berkumpul lebih 50 orang pasukan Eta dibawah komandonya Noura. Meski mengenakan topeng, mata mereka terlihat tegas dan penuh kemarahan. Mereka semua disini demi satu tujuan, menumpas orang-orang yang telah menyakiti komandan mereka.Awan menghampiri mereka dan melihat ternyata Joe telah ditandu dan siap dibawa oleh mereka. Begitu mereka melihat Awan, semuanya langsung menyapa dan menunduk hormat padanya. Selain dari para petinggi, status Awan sebagai ketua Klan dibalik layar juga diketahui oleh tujuh pasukan elit ini.Awan pun mengkoordinir beberapa orang untuk mengantar Joe kembali ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan lebih lanjut. Meski kondisinya sudah tidak lagi kritis, namun Joe masih perlu tindakan medis lebih lanjut.Tidak berselang lama, Devi dan yang lainnya tiba di lokasi. Awan dibuat terkejut dengan banyaknya pasukan yang dibawa oleh Devi. Bersamanya juga ada Neo dan
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
61
DMCA.com Protection Status