Setelah mereka berdua melanjutkan pembelajaraan untuk Le, Ethan dan Yunri duduk di bawah pohon rindang sambil makan bekal. Yunri pun secara suka rela membagi makanannya dengan Ethan karena kasihan melihat Sang Dokter yang hanya menyedot teh kemasan dingin yang dibeli di warung depan. “Kalau kamu bagi, nanti berkurang bekalmu,” ucap Ethan tapi, tangannya tetap menjumput perkedel kentang dalam kotak makan Yunri lantas melahapnya.“Ujungnya dimakan juga,” ucap Yunri kesal.“Yunri, aku akan kirimkan alamat apartemen.” Ethan mengeluarkan smartphonenya lantas mengetik di kolom chat. Beberapa detik kemudian, alamat yang dia ketik terkirim ke ponsel Yunri.“Buat apa ngirim alamat? Kayak aku bakal ke rumahmu aja!” Yunri memasukkan sendok penuh makanan ke dalam mulutnya. “Siapa tahu kamu kangen dan pengen ketemu aku,” goda Ethan.“Dih, aku nyaris tiap hari ketemu kamu. Apalagi kalau kamu ke kedai Tirta. Bukannya kangen malah bawaannya kesel lihat mukamu!”“Tapi sebenarnya suka, kan?” “Huk!”
Read more