Ethan tidak pernah memikirkan semua malah jadi membuat pikirannya kacau seperti ini. Sampai akhirnya, Yunri masuk ke klinik tanpa dia sadari.“Kamu menganggur, lagi.” Komentar pertama Yunri ketika mendapati rekannya itu sedang melamun di depan lemari obat. Ethan mengalihkan pandangannya ke arah gadis itu. “Ini kan masih jam ngajar. Kamu juga mangkir dari kerjaan?” goda Ethan.“Enggak, ya. Kebetulan aja aku gak ada jam ngajar di jam pertama.”“Oh baru tahu, soalnya kamu selalu aktif di kelas dari Senin sampai Jumat.” Ethan kembali pada pekerjaannya.“Ingat ya, Dokter Et-han, hari ini kita harus eksekusi rencana pengajaran untuk Le Regar.” Yunri duduk di kursi kayu. “Baik, Nona Yunri!” ucap Ethan lantas mengambil sikap hormat pada gadis itu. “Sejak kapan kamu bawa bekal?” tanya Yunri saat matanya tertuju pada rantang di atas meja kerja Ethan. Ethan menurunkan tangannya lantas menunjuk ke benda itu. “Itu dari Bu Eve. Isinya dimsum. Enak banget, deh,” sahut Ethan.“Boleh minta?”
Baca selengkapnya