.”Jadi, sebenarnya kamu niat nawarin gak sih?” tanya Yunri. “Niat tapi, kalau kamu mau dengan tawaran tadi.” Ethan menjawab santai. Menawarkan untuk menjadi model iklan tapi, hanya dibayar dengan makan siang adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Paling tidak, untuk menjadi model bayarannya jutaan. Agaknya, pemuda di depannya sedang bercanda. Dari raut wajahnya saja Yunri bisa menilai kalau Ethan tidak serius. “Kita bahas Le saja. Kemabli ke topik awal!” Yunri mengingatkan tujuan Ethan mengajaknya ke sini. “Kamu bilang belum menemukan metode yang tepat untuk pembelajaran Le, kan? Jadi, cepat temukan dan segera bisa kita terapkan,” perintah Yunri. “Sabar, dong. Nanti aku riset deh metodenya,” jawab Ethan. “Gimana, sih. Katanya kamu itu dokter. Masa gitu aja gak bisa. Bikin tambah ragu aja kalau kamu dokter.” “Loh, aku kan dokter umum, bukan dokter anak.” Ethan membela diri. Yunri melipat tangan ke depan dada. Gadis itu kesal karena Ethan tidak menunjukkan tanda-tanda ak
Baca selengkapnya