Semua Bab Ms. Manager And Her Brother: Bab 61 - Bab 70

130 Bab

Obrolan Kecil di Kedai Kopi

Selepas kerja, Ethan dan Yunri sepakat duduk satu meja di sebuah kedai kopi kekinian yang ramah bagi kantong anak-anak muda. Bukan tanpa alasan mereka berdua terutama Yunri duduk satu meja. Berawala dari rasa tidak etis jika membicarakan atasan di tempat kerja sekaligus tidak bisa berbohong, Ethan memilih tempat ini untuk mengatakan jawaban yang dia terima. “Maaf, Yunri. Aku tidak bisa bantu kali ini. Pak Clayton menolak untuk memberikan dana pemeriksaan untuk Le Regar.” Yunri tidak terlalu kaget mendengar jawaba Ethan. Melihat ekspresi itu tadi pagi saat di lorong saja Yunri sudah bisa membaca raut kekecewaan di wajah Ethan. Sekalipun Yunri juga sedikit dekat dengan Pak Clayton, akan sangat lancang jika meminta bantuan dana hanya untuk mengetahui penyakit seorang anak didik. “Ti-tidak apa-apa,” jawab Yunri. “Sepertinya kamu begitu mengkhawatirkan anak itu, ya?” Ethan bisa merasakan alisnya berkernyit. “Ya begitulah.” “Aku sama sekali tidak bisa bantu karena biar bagaimana
Baca selengkapnya

Dipermalukan Rosie

Rosie menenangkan diri dengan secangkir kopi di pantri. Namun, kopinya tidak kunjung dia seruput sedikitpun. Hanya ditatapnya cangkir di atas meja kaca itu sambil memikirkan apa sebetulnya rencana Mario terhadap dirinya. Kalau Mario yang merencanakan, bukan tidak mungkin Mario juga dalang dibalik klaim Nature Chemical atas formula Youth Serum. Dalam lamunannya, Rosie mengenang kembali bagaimana Mario memperlakukannya dengan baik juga dengan kasar. Salah satu ingatan terburuknya tentang Mario sebelum Rosie benar-benar mengakhiri hubungannya dengan Mario adalah bagaimana Mario benar-benar berambisi untuk menikah dengannya. Pertengahan Juni dua tahun lalu, Mario datang ke apartemennya setelah bertengkar perkara rencana pernikahan. “Kita akan menikah. Rencana masa depan kita sudah direncanakan oleh ayahku, kita tidak akan kesusahan. Kamu tidak perlu bekerja, hidupmu akan sejahtera jika bersamaku.” Rosie membelakangi Mario, memandang keluar jendela apartemen yang men
Baca selengkapnya

Pencuri dan Pemilik Asli

Rosie tersenyum bisa membalas perlakuan memalukan Lee malam itu. Paling tidak, satu masalah tentang Lee terselesaikan sehingga dia tidak harus berurusan lagi dengan pria berdarah Korea Selatan itu.Malam itu, sewaktu Ethan mengikuti dirinya ke restoran tempat pertemuan dengan Lee. Ethan rupanya telah meminta izin untuk menyalin rekaman itu. "Kalau di Jepang menyetir tanpa SIM bisa kena tilang nih!" "Beda negara, Bos!" ucap Rosie. Ethan mengeluarkan smartphone dari saku celananya ketika menunggu untuk nyala lampu hijau di sebuah traffict light lantas menyerahkannya pada Rosie."Apa ini?" Rosie memiringkan kepala seraya mengambil benda pipih itu dari tangan Ethan."Coba aja buka galerinya. Ada video yang mungkin bakal berguna buat kakak." Ethan menarik tuas persneling lantas menginjak gas saat lampu hijau sudah menyala. Menuruti perintah Ethan, wanita itu lantas menuruti adik semata wayangnya. Sebuah video yang mempertontonkan bagaimana perlakuan Lee terhadap dirinya tadi di t
Baca selengkapnya

Trauma Masa Lalu

“Aku antar ke kos, ya?” tawar Ethan setelah mereka membahas tentang anak didik mereka yang satu itu.“Ngapain sih, gak usah. Aku bisa pulang sendiri. Lagian, aku masih harus ke van burger buat kerja.” Yunri melirik benda melingkar di tangannya. Memasukkan samrtphone ke dalam tas kecil lantas beranjak.“Bareng, yuk. Kita searah loh!” Ethan pun bergegas bangun dari duduknya. Menyusul Yunri yang meningalkannya beberapa langkah di belakang. Matahari siang itu masih teriknya menyengat apa saja yang ada di bawahnya. Termasuk tubuh Yunri dan Ethan. Mereka memilih berjalan di atas trotoar yang sepanjang jalan itu ditutupi pohon perindang. Langkah Ethan mendadak berhenti ketika sepasang netranya itu menangkap sesosok pria yang tidak asing baginya masuk ke sebuah toko pakaian bermerek bersama seorang pria. “Seharusnya a-.” Yunri menghentikan kalimatnya seraya menoleh ke belakang. Menyadari Ethan yang mematung sambil memandang ke sebuah toko, Yunri pun berbalik.“Kenapa bengong,
Baca selengkapnya

Mimpi

"Hah!" Ethan terbangun dari alam bawah sadarnya. Keringat dingin mengucur dari pelipis ke pipi tegas itu. Kepalanya terasa sedikit pusing. Entah mengapa, tubuhnya terasa panas meskipun udara dari AC berembus mendinginkan ruang tamu apartemen itu.Terengah-engah bagaikan baru saja dikejar seseorang di dalam mimpi. "Ma...ma." Bibir Ethan bergetar lirih. Menyebut nama wanita yang telah merawatnya. Sudah lebih dari sepuluh tahun Ethan tidak bertemu dengan ibunya. Bahkan, sejak dia pergi ke Jepang untuk kuliah, Ethan sudah lupa apa ibunya masih hidup atau tidak. Satu-satunya hal yang dia tahu adalah orang tuanya bercerai. Rosie dan Ethan diasuh oleh Om Clayton hingga Rosie bisa mencari nafkah sendiri dan lepas dari tanggung jawab Om Clayton.Ethan turun dari sofa, menyalakan lampu lantas melepaskan bajunya kemudian melangkah ke dapur dengan dada telanjang. Mengambil segelas air dingin untuk melegakan tenggorokan yang kering setelah mimpi buruk. Ethan mendekat ke jendela. Gemerlap Kota G d
Baca selengkapnya

Di Mana Ibuku?

Prang! Ethan menoleh ke arah sumber suara. Matanya membeliak ketika melihat tubuh petugas kebersihan sudah terkapar di lantai. Ethan buru-buru bangkit dari duduknya. "Bu!" Ethan menempuk pipi ibu itu lantas memeriksa nadinya. Masih berdenyut. Ethan meninggikan kaki petugas itu setelah meletakkan posisinya dengan benar. "Ibu! Sadarlah!" Ethan menepuk-nepuk pipi ibu itu namun tak kunjung sadar. Dia tidak bisa memindahkan tubuh ibu itu ke atas brankar karena dia hanya seorang diri. Satu-satunya yang dia lakukan hanya melakukan pertolongan pertama. Ibu itu tak kunjung sadar dalam waktu beberapa menit. Bahkan setelah Ethan melakukan CPR dan napas buatan. Ethan mengeluarkan smartphonenya lantas memanggil ambulans. Sekitar sepuluh menit kemudian, suara sirine ambulans membuat gempar karyawan Yayasan. Mereka penasaran apa yang sedang terjadi ditambah lagi melihat Sang Dokter yang paling cekatan mengarahkan petugas ambulans ke ruang klinik hingga mengevakuasi tubuh ibu itu ke dala
Baca selengkapnya

Kisah Lee

“Sial, kamu ini malah dipermalukan Rosie. Bagaimana bisa aku percaya kalau kayak gini kerjaanmu!” Mario menghardik Lee di taman dekat kantor Absolute Beauty. “Maaf, aku juga gak tahu kalau wanita itu lebih licik dari yang kubayangkan,” sahut Lee.“Sudah kubilang, wanita itu memang bukan wanita gampangan yang bisa kamu taklukan. Dan yang paling membuatku kesal padamu adalah …” Mario mengeluarkan kotak rokok dari balik jas formalnya. Menariknya sebatang lantas menyulut ujung rokok itu ketika dai melepit benda itu di antara giginya. Asap tipis pun mengepul dari lubang hidungnya. Mata Mario memandang Lee yang berdiri di hadapannya lekat-lekat.“Kamu telah mencoba menyentuhnya!” Mario menyeringai.“Kamu sendiri yang menyuruhku untuk membuat Rosie jatuh cinta padaku.”Plak! Tamparan Mario yang mendarat di pipi Lee membuat pria itu sontak menahan perih yang terasa cepat merambat di pipi tirus itu.“Aku memang menyuruhmu untuk membuatnya jatuh cinta padamu tapi, bukan berarti kamu bebas
Baca selengkapnya

Kanal Kyutube

Perkara formula belum juga kelar, menambah pikiran Rosie semakin rumit saja. Di belakang meja kerjanya, Rosie masih berpikir tentang perkataan Pak Harwan. Pencuri dan pemilik asli. Merebut hati konsumen pun sekarang seakan-akan sangat susah sejak berita itu beredar di media. Perjalanan produk Youth Serum jadi tersendat. Padahal ada target yang harus dicapai deparrtemen pemasaran. “Masih memikirkan Youth Serum?” Bu Diar muncuk di pantri saata Rosie sedang mengusir jenuhnya dengan secangkir kopi. Manajer departemen pemasaran itu lantas menampung air dari dispenser dengan gelas.“Yah, Bu Diar juga pasti memikirkannya kan,” balas Rosie. Bu Diar menenggak air hingga tandas. Wanita itu tampak sangat kehausan. Setelah tenggorokannya lega barulah dia melanjutkan percakapan.“Yah, tentu saja masih memikirkannya. Ingin sekali saya menghancurkan Nature Chemical kalau begini jadinya.” Bu Diar mengela napas.“Ya, tapi tidak usah dipilirkan berlarut-larut. Kami akan berusaha keras untuk men
Baca selengkapnya

Mau Jadi Model, Gak?

“Darimana aja kamu?” sambut Yunri. Gadis itu menyambut Ethan dengan ekspresi ketus dan gestur kesal. Padahal, Ethan baru saja melewati pintu.“Loh, Mbak Resepsionis gak ngasi tahu kamu?”“Enggak.”“Antar anaknya ibu yang dijemput pakai ambulans tadi.”“Kamu mangkir dari kerjaan lagi!” tuduh Yunri.“Kagak!” Ethan melewati Yunri berjalan menuju kliniknya. Pemuda itu ingin segera merehatkan kakinya yang kram karena berjalan sekitar dua puluh menit. Tidak peduli lagi dengan Yunri. Ethan hanya pekerja paruh waktu yang tidak perlu memikirkan pekerjaan lain selain berjaga di klinik dan melayani yang sakit. Pemuda itu bahkan bisa santai di kursi hidrolik sambil meluruskan kaki ke atas meja. Ethan tidak ingin ambil pusing dengan kerjaannya. Lagipula yayasan ini milik pamannya. Dia hanya bekerja seperlunya dan juga digaji seperlunya sesuai undang-undang ketenagakerjaan. Demi membuat dirinya sedkit sibuk di ruangan itu, Ethan membuka catatan tamu yang berkunjung di klinik dalam tig
Baca selengkapnya

Jadi Pacarku!

.”Jadi, sebenarnya kamu niat nawarin gak sih?” tanya Yunri. “Niat tapi, kalau kamu mau dengan tawaran tadi.” Ethan menjawab santai. Menawarkan untuk menjadi model iklan tapi, hanya dibayar dengan makan siang adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Paling tidak, untuk menjadi model bayarannya jutaan. Agaknya, pemuda di depannya sedang bercanda. Dari raut wajahnya saja Yunri bisa menilai kalau Ethan tidak serius. “Kita bahas Le saja. Kemabli ke topik awal!” Yunri mengingatkan tujuan Ethan mengajaknya ke sini. “Kamu bilang belum menemukan metode yang tepat untuk pembelajaran Le, kan? Jadi, cepat temukan dan segera bisa kita terapkan,” perintah Yunri. “Sabar, dong. Nanti aku riset deh metodenya,” jawab Ethan. “Gimana, sih. Katanya kamu itu dokter. Masa gitu aja gak bisa. Bikin tambah ragu aja kalau kamu dokter.” “Loh, aku kan dokter umum, bukan dokter anak.” Ethan membela diri. Yunri melipat tangan ke depan dada. Gadis itu kesal karena Ethan tidak menunjukkan tanda-tanda ak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status