"A-apaan, sih Ethan? Jangan pegang-pegang!" Yunri menarik tangannya. Namun, dia tidak bisa menyembunyikan rasa malunya. Pipinya merona. Ethan lagi-lagi mengembangkan senyumnya. "Pokoknya, kita pasti bisa bantu Le." Ethan menjawab."Tapi, pihak yayasan mau bantu gak ya untuk biaya pemeriksaan Le?" Wajah merona Yunri berubah menjadi khawatir. "Memangnya tidak ada dana khusus untuk itu?" tanya Ethan."Setahuku hanya ada biaya untuk MCU. Itu pun untuk anak-anak baru yang tergolong dalam keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah." Yunri mengingat tentang biaya kesehatan untuk anak-anak di yayasan. Sepengetahuan dan sepengalaman selama dia bekerja di Yayasan Pundak Kanan."Yah, umumnya sih ditanggung keluarga, tapi kan di sini sebagian besar anak-anak yatim-piatu." Celotehan Ethan membuat Yunri mendelik ke arahnya. Menyadari dirinya telah salah bicara, Ethan lantas mengela napas pelan."Maaf, bukan maksud aku." Ethan berkilah."Kalau begitu, nanti kubicarakan dengan Pak Clayton. Siapa t
Read more