Pak Clayton bangkit, mengunci tangannya di belakang punggung. Laki-laki itu memandang keluar jendela dan berdeham. “Maaf sudah melibatkanmu dalam masalah keponakanku, Yunri.” Yunri hanya terdiam, di balik tempurung kepalanya, bukankah yang seharusnya minta maaf atas masalah ini adalah Ethan atau kakaknya tapi, Pak Clayton begitu rendah hati. Bahkan mau mewakili keponakannya untuk meminta maaf.“Tidak perlu, Pak. Namun, sebenarnya yang saya ingin tahu, kenapa masalah ini bisa terjadi dan melibatkan saya?” Yunri memandang punggung lebar Pak Clayton.“Masalah keluarga itu rumit untuk diceritakan. Suatu hari, kamu akan tahu siapa Ethan sebenarnya, Yunri.” Pak Clayton berbalik. Mereka berdua saling bertemu tatap. “Baiklah, kalau begitu… Saya permisi dulu.” Yunri beranjak dari duduknya. Sepeninggal Yunri dari ruangan itu, Pak Clayton mengela napas dalam-dalam. Mengeluarkan smartphone dari dalam saku celananya lantas menghubungi seseorang. “Tolong proses secara hukum!” ucap Pak C
Read more