Hari esok tiba. Melvin, Andre, dan Boris tidak lagi khawatir akan keselamatan Davin, lebih-lebih, ruang rahasia taman, tempat disekapnya Greg, dijaga oleh pasukan khusus anak buah Andre. Mungkin, bahaya tetap saja mengancam, di manapun dan kapanpun. Tapi setidaknya, satu di antara sumber bahaya sudah diamankan. Penjagaan ketat di villa Phoenix, di villa Tuan Besar Juta, dan tempat-tempat strategis seperti Nayama Accent atau Armlet Mordiggan, tidak lagi diterapkan. Semua kembali seperti semula, tak terkecuali Davin. Hari ini dia rindu suasana kampus. Tentu, niat sebenarnya ke kampus bukan untuk belajar, tapi menemui Lisa. Rasa rindu sudah membuncah. Meski ditolak berkali-kali, bahkan sempat diusir karena Lisa lebih membela orang tuanya, Davin tidak secepat itu menyerah. “Nggak butuh pengawalan, kan?” Melvin memainkan pulpen dengan jemarinya. “Santai aja. Toh, ancaman paling besar, udah diringkus. Sekarang tinggal berjaga.” “Oke,
Huling Na-update : 2022-01-05 Magbasa pa