Awal menjabat jadi Tuan Muda Nayama tidaklah mudah. Davin segera dihadapkan persoalan rumit; menangani defisit yang terjadi di beberapa anak perusahaan. Belum lagi harus menandatangani tumpukan berkas. Membacanya satu per satu, Davin nampak mulai jenuh. Ingatan akan balas dendam kembali membangkitkan semangatnya untuk jadi orang terkaya di Asia. Tiga hari pertama dilalui Davin dengan membereskan surat-surat yang berkaitan dengan admininstrasi perusahaan. Dia terpaksa tinggal lebih dulu di istana mewah milik kakeknya. Ditemani Melvin, ajudan pribadi Davin, dia pergi ke lantai atas untuk menandatangani surat perjanjian. “Perkenalkan, Tuan, Saya Melvin, saya resmi menjadi ajudan pribadi Anda. Jika Tuan butuh apa-apa, silakan telepon saya. Jam tangan itu dilengkapi peralatan khusus, Tuan bisa menelepon saya kapanpun dan dimana pun,” kata Melvin sembari membungkuk. “Terima kasih, Melvin, dirimu tetap sopan seperti dulu, tidak berubah."
Last Updated : 2021-11-02 Read more