Davin bersiap menuju bandara karena waktu sudah menunjukkan pukul satu siang. Dia harus tiba tiga puluh menit sebelumnya karena harus menyelesaikan admininstrasi kartu VVIP baru, sekaligus membayar bahan bakar avtur selama 5 tahun ke depan.
Sebelum berangkat, Lisa sempat meneleponnya dan mengatakan jika papanya sangat antusias bertemu dengan perwakilan dari Nayama.
Di balik ucapan itu, ada kesedihan mendalam.
Lisa takut, ekspektasi papanya, tiba-tiba rusak begitu tahu Davin lah pewaris tunggal semua kekayaan Nayama, lebih-lebih, setelah papa Lisa mencemooh Davin habis-habisan, bahkan sempat menyuruh petugas keamanan mengusir lelaki itu.
Melvin curiga, tidak mungkin Lisa mengatakan hal itu pada Davin, tanpa memiliki niat khusus, atau permintaan yang sudah dia tahan selama beberapa hari.
Sekedar memberitahu Davin jika papanya antusias? Sepertinya tidak.
“Tuan, sudah pukul satu, mari kita berangkat,” ajak Melvin, dia takut Davin ter
“Tuan, pilot pribadi Nayama sudah menunggu, sebentar lagi kita berangkat,” ajak Melvin, dia baru kembali dari meja petinggi bandara.Davin langsung menoleh ke arah Melvin, tanpa sedikitpun memperdulikan Lisa.“Tolong...” Lisa menggapai tangan Davin dan hampir bersimpuh di kakinya.“Mohon maaf, Lisa, aku tidak bisa melakukannya. Itu bertentangan dengan profesionalitas kerja. Jika aku tidak mengaku, lantas siapa yang akan memimpin diskusi?”“Aku mohon...” Lisa kembali berlutut hingga membuat Davin iba, apalagi, mata gadis itu terlihat tulus, berkaca-kaca.Davin memeluk Lisa dan mengatakan jika papanya akan baik-baik saja. Sejenak, dia mengelus rambut pirang Lisa, mengecup keningnya, lalu mendudukkan gadis itu di sebuah kursi kecil dekat toko roti terkenal di bandara.“Tidak perlu menangis, air matamu terlalu berharga. Aku hargai usahamu datang ke sini. Masalah papamu, aku bisa mengaturnya n
“Kenapa ada orang miskin di rapat ini? Kamu sudah mencelakai Lisa, dan sekarang apa? Ingin merusak rapat super istimewa keluargaku? Datang ke sini adalah penghinaan besar bagi Keluarga Setiawan, terkaya nomor lima di Indonesia!”Davin masuk hotel dan langsung dimaki oleh Setiawan yang menunggu di dekat bangku resepsionis.“Masih mau minta belas kasih keluarga kami? Cuih, aku tidak sudi mengasihani orang yang mau mencelakai anak kandungku!” Rara, ibu Lisa juga ikut memaki Davin.“Setelah membahayakan Lisa, kamu ingin membahayakan kami berdua?”Berhubung para tamu dan anggota meeting tidak ada yang tahu siapa sebenarnya sosok Tuan Muda, mereka hanya bisa diam melihat keseruan yang terjadi di lobby utama hotel.Beberapa, bahkan menduga, siapa sebenarnya Davin hingga berani datang ke rapat sepenting ini. Namun, dari pakaian Davin, serta cara Davin menanggapi emosi Rara dan Yudhis Setiawan, sepertinya mereka tahu, Dav
Ucapan Melvin sangat menohok.Ini dilakukan semata untuk menyadarkan Setiawan bahwasanya uang bukan segalanya. Dalam perjalanan dari bandara Juanda menuju Hotel Aghanim, Davin dan Melvin sudah membicarakan rencana ini matang-matang.“Aku, sebenarnya, nggak mau menyembunyikan identitas di hadapan Keluarga Setiawan agar mereka tidak merendahkanku lagi. Tapi, Vin, aku nggak bisa ngelakuin itu. Lisa pasti sedih, apalagi misal penyakit papanya kambuh.”“Terserah Anda saja, Tuan, aku menunggu intruksi. Tapi, aku ada saran, dan mungkin, ini saran terbaik. Lisa dan Yudhis baik-baik saja, lalu orang-orang di Hotel Aghanim tidak akan merendahkan Anda lagi, sampai kapanpun.”“Gimana? Gimana rencananya? Aku tidak terpikir apapun.”Melvin diam sejenak, menyesap teh oolong yang disiapkan pramugari pribadi Nayama Pilot, lalu menoleh ke arah Davin.“Masih ingat apa yang kita lakukan dulu di Hotel Lunar, saat membala
Di hari yang sama, Greg, yang baru saja menginjakkan kaki di bandara Manchester, berniat sembunyi di daerah Inggris Barat.Tapi, meskipun sudah melarikan diri dari kejaran Nayama, dia masih merasa tidak nyaman. Apalagi, dia tahu, Nayama sejatinya berkuasa di daratan Skotlandia, negara penuh sejarah, asal mula Nayama dibentuk.“Tiket ada di Brat, dia dalam perjalanan menuju Manchester distrik sembilan. Ambil saja jika kau ingin kembali ke sini. Tapi ingat, urusan kita belum selesai. Kau masih dianggap penghianat di internal kita. Aku sengaja mengasingkanmu sebelum orang-orang Lone Werewolf dan Serigala Merah tahu masalah ini.”“Ini semua salahku. Aku tidak menduga Davin dan Melvin adalah ahli beladiri sekaligus pemilik sabuk hitam. Aku kalah dengan mereka. Aku juga tidak menyangka, dia benar-benar Tuan Muda Nayama.”“Yaa, bagaimana lagi... aku di sini memosisikan diri sebagai sahabat baikmu, yang menemanimu sejak kecil. Untuk
Beberapa jam sebelumnya, Andre, yang sudah mengetahui berita kaburnya Greg, langsung berangkat menuju pangkalan udara militer.Di sana, dia menghubungi Letnan Jenderal Curry, teman inspeksi militernya dulu saat menjalani operasi penanganan konflik laut perbatasan di salah satu daerah strategis benua Asia.“Long time no see, how are you, Andre?” sapa Curry di ujung telepon.“Tidak perlu basa-basi, aku butuh bantuanmu.”“Seperti biasa, kau selalu dingin dalam menyikapi orang lain, apalagi sesama militer. Tapi, tenang, aku ada untuk menolong orang-orang yang butuh bantuan sepertimu.”“Cih, aku bisa saja menelepon ketua Army kerajaan Ingrris, tapi aku enggan melakukan itu. Aku masih ingat dirimu, sebagai teman, juga rekan inspeksi saat operasi dulu.”Curry terkekeh. “Hahaha, hal seperti apa yang membuat seorang Andre Nayama minta tolong? Katakan! Aku penasaran. Sosok sepertimu harusnya punya
Hari ini hari Sabtu, hari paling menyebalkan dalam hidup Davin.Harusnya, hari Sabtu ini dia rebahan, kencan dengan Lisa, atau menghabiskan hari di lantai tiga villa Phoenix, menikmati suasana pantai, hingga berbincang santai bersama Melvin dengan kudapan ringan dan seonggok tembakau racikan khusus.Tapi, Davin punya jadwal lain, dia harus berangkat ke kampus karena Tuan Besar Juta saat ini sedang ada di lantai satu Phoenix bersama salah satu tamu penting Nayama asal Taiwan.Davin masuk ke kamar, dari pagi tadi dia menggerutu karena weekend yang harusnya dia manfaatkan untuk berlibur, malah digunakan masuk kuliah.“Cih, coba kakek nggak pulang, pasti aku rebahan di atas. Aku males banget kuliah!” kesal Davin sambil menendang botol whisky di kamarnya.Melvin menertawakan Davin.“Malah tertawa, dasar Kadal padang pasir!”“Hahaha, maaf Tuan, saya senang melihat Anda kesal seperti itu. Ngomong-ngomong, Anda i
“Ciyee ngambekan...”Davin membuat semua mahasiswa di kelas tertawa.Bu Rena, yang terkenal sebagai dosen ekonomi paling killer, juga tidak ada yang berani bicara sewaktu kelas sedang berlangsung, dipermalukan Davin di hadapan mahasiswa-mahasiswa lain.Sesuai semboyan anak kelas : Sudah dosen killer, pelit ngasih nilai juga. Lebih baik undur diri saja, bikin males belajar, hilang respek!“Davin, kamu denger perintah ibu apa nggak?! Cepat maju, gantiin ibu ngajar di depan kalau memang teori yang ibu ajarkan salah. Cepat! Ibu pingin tahu teori mana yang benar dan sesuai!”“Hah? Nggak salah ibu nyuruh Davin ngajar kelas pagi ini?”“Ibu serius! Cepat maju, sebelum ibu kasih kamu nilai D!”“Oke, kalau itu yang ibu pingin, Davin akan turuti semuanya. Tapi, ingat, posisi ibu berubah jadi mahasiswa ketika aku mengajar di depan nanti!”Dengan senang hati Davin menerima tawaran
Siang itu juga, kabar mengenai Bu Rena mulai mencuat di publik.Semua mahasiswa ekonomi mengadakan pesta di auditorium kampus. Mereka senang karena Bu Rena sudah dipecat karena terbukti menggunakan jasa tesis berbayar untuk mendapat gelar.Entah bagaimana perempuan itu lolos, tapi semua fakta ini diungkap langsung oleh pelaku joki tesis yang ternyata adalah mantan dekan tiga fakultas ekonomi kampus.Tama Wijaya mengadakan rapat darurat para dosen, menindaklanjuti kabar pemecatan Bu Rena yang terkenal sebagai satu di antara sepuluh dosen teladan tingkat Nasional.Davin dan Mr. Clayne ikut rapat tersebut.Agaknya, beberapa dosen petinggi mengetahui siapa Davin, dan hampir 70% bertanya-tanya kenapa mahasiswa baru itu diundang masuk ke ruang auditorium rektorat.Mereka yang melihat Davin, mengeluh risih.“Ih, mentang-mentang berhasil ngeluarin Bu Rena, terus semena-mena duduk di antara kita jajaran para dosen?”“L
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.