Beranda / Romansa / KALI KEDUA / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab KALI KEDUA: Bab 121 - Bab 130

141 Bab

Pesan Terkirim

Suara itu terdengar tidak asing bagi Dewo. Merasa seperti dipergoki, ia sontak melepaskan Mellisa dan menoleh ke belakang. Hal yang tak pernah ia duga dalam hidupnya ialah kehadiran Rina dan Byanca di saat seperti ini. Seperti orang yang ketahuan berselingkuh, dengan bodohnya Dewo segera menghampiri mereka dan berusaha untuk menjelaskan. “Hmm, Rina sebenarnya aku tidak melakukan apa-apa.”Rina melipat tangannya di dada dan dengan santai ia menatap Dewo, “Melakukan apa maksudmu?” tanyanya.Ruangan itu terasa dingin seketika. Keduanya tak banyak berbicara. Namun, emosi yang terpancar sangat terasa. Berbeda dengan Rina, Byanca justru sibuk bertukar pandang dengan Bian. Ia tak menyangka kehadiran pria itu bersama papinya di ruangan ini. Byanca juga melirik sekitar ruangan. Tempat ini tidak tertutup tetapi sepertinya telah dilakukan keamanan yang ketat hingga tidak mencurigakan aparat keamanan. Beruntung ia memaksa untuk ikut dengan Rina. Jika tidak,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-30
Baca selengkapnya

Terbongkar

Rina menganggap bahwa ini hanya lelucon Dewo. Tidak mungkin pesan tersebut terkirim dengan sendirinya. Jika pun iya betapa hebatnya ponsel itu. Rina tertawa mengejek, mungkin Dewo tak menyangka bahwa ia akan nekat datang ke sini. Mungkin Dewo hanya mengumpannya saja.“Makanya jangan memancing di air keruh,” telak Rina.Dewo berupaya menjelaskan bahwa ia memang tidak mengirim pesan itu. Rina tetap percaya. Ayolah siapapun yang menjadi Rina pasti akan berlaku demikian. Mereka berdua berada dalam perdebatan sengat hingga suara tawa mengehentikann pertikaian tersebut. Rina, orang yang pertama dengan cepat mencari sumber suara. Ia berjalan mengikuti suara hingga ia menemui Rams terikat.Ia menutup mulutnya; kaget. “Rams, mengapa kamu di sini?”Rams berhenti tertawa kemudian ia menyunggingkan sebelah senyumnya. “Long time no see, Mantan besan.” Ia menyapa yang sangat kentara dengan sindiran.Rina tak menjawab justru ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-01
Baca selengkapnya

Merapikan Benang yang Kusut

Tak cukup hanya menghela napas bahkan kerutan yang sengaja Rina rawat agar tak hinggap di wajahnya kini dengan jelasnya terlihat. Kerutan itu melambangkan isi kepala Rina yang berkecamuk. Ada rasa tak menyangka dan rasa kecewa yang bercampur dengan rasa bahagia. Rina tak munafik bahwa ia senang mendapatkan berita ini bahwa Archi bukan anak kandung Dewo. Namun, jika memang Archi bukan anak kandung Dewo, lantas mengapa semua bukti mengarah pada Dewo?Rina sekali lagi menghela napas berat. Ia menatap Byanca dengan kasihan lalu melirik Dewo dengan tajam, “Bisa jelaskan dengan sejujurnya?”Dewo mengangguk. Ia memang akan menuntaskan permasalahan mereka di masa lalu. Memang kehadiran Rina dan Byanca adalah hal di luar kendalinya. Namun, keberadaan mereka justru menjadi penerang untuk meluruskan benang  yang kusut. Dewo tidak akan repot memikirkan cara untuk berterus terang kepada mereka lagi.“Baiklah.” Dewo mengambil tangan Byanca kemudia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-04
Baca selengkapnya

Kejahatan Rentina

Rams menunjang kursinya hingga suara kegaduhan tersebut menjadi pusat perhatian semua orang. Dari sekian banyak orang, hanya ada seorang saja yang menjadi pusat perhatian Rams, yaitu Byanca. Sayangnya wanita itu tidak meliriknya sedetik pun. Ia hanya fokus dengan pemikirannya dan sesekali ia tampak menundukkan kepala.“Dewo, sungguh itu semua rencana Rentina,” ucap pembelaan Rams. Ia meyakinkan semua orang lewat tatapan sendunya. Namun, tak ada yang bereaksi apapun. “Ia meminta ku membawa Mellisa padamu karena pada saat itu Mellisa sedang hamil. Dengan begitu, aku tidak perlu menanggung jawabi bayi yang ada dalam kandungannya,” tambahnya lagi.Tidak ada seorang pun yang berani berbicara terbuka seperti halnya Rams. Itu sangat menyakitkan bagi Mellisa. Ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengomentari Rams. “Betapa terkutuknya kalian!” ucapnya dengan suara pilu. Ia menangis dan memberanikan diri untuk menampar Rams. Tangannya ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-04
Baca selengkapnya

Mengalah

Hening. Semuanya diam setelah Bian berteriak. Pemikiran saling berkecamuk bahkan saling mengamuk. Byanca yang duduk di sebelah Bian, tersentak untuk menegurnya. “Tetap tenang, Bi,” ucapnya terdengar seperti permohonan.Rams yang menyaksikan aksi lembut Byanca dalam menegurnya semakin membuatnya menggeram. Ia kembali berbicara, sengaja membuat Bian marah kembali. “Jika bukan karena pernah bekerja sama dengannya, mungkin aku juga tidak percaya bahwa Rentina adalah orang yang kejam.” Mata Rams tak pernah terputus dari Bian bahkan setiap katanya adalah belati yang menusuk hati Bian.Napas Bian memburu tampak terlihat dari dadanya naik dan turun. Ia memejamkan matanya seiring dengan tangan yang mengepal. Rasa ingin melawannya tinggi tetapi ia masih menghargai Byanca dan juga Dewo. Sudah cukup ia lepas kendali tadi. Bian menetralkan emosinya meski matanya sudah berhasil berubah merah. Sementara Rams menikmati amarah terpendam Bian tersebut. Ia semakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-05
Baca selengkapnya

Karena Cinta

Wajah Rams kaku karena terlalu banyak pukulan yang diterima. Begitu pula dengan anggota tubuh lainnya. Ia merasakan remuk di sekujur tubuh. Namun, hal itu tak menyurutkan kemampuannya untuk mengelabui Dewo. Jika ia mudah terlihat lemah, maka Dewo akan senang. Maka Dewo akan merasa menang. Rams tak menginginkan semua itu terlihat mudah dan harapannya adalah ia yang menjadi pemenang. Meski terdengar konyol tetapi Rams tahu bahwa ia masih memiliki kesempatan.Rina mendorong kursi roda Byanca ke belakang. Begitu pula yang lain, masing-masing mencari tempat untuk berlindung. Dewo telah dikuasai kemarahan dan menghajar Rams mati-matian. “Rams, jika kau tak menggangguku lebih dulu, maka aku tak akan melakukan semua ini!”Kini, Rams berada di bawah kaki Dewo. Dewo menginjak perutnya dengan pantofelnya yang mengkilau. Rams merasakan seakan ususnya akan keluar tetapi sebisa mungkin ia mencoba bertahan. Sesekali ia terbatuk dan mengeluarkan darah. Rams mungkin tak men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-05
Baca selengkapnya

Membolak-balikkan Fakta

Rams pura-pura tersedak lalu ia berkata, “Bagaimana bisa kau begitu lihai membolak-balikkan fakta?”  Ia kemudian menyunggingkan senyuman dan tertawa setelahnya.Dewo juga ikut-ikutan tertawa. Ia tetap masih mempertahankan tatapan pada Rams begitu tajam. “Aku atau kamu yang lihai membolak-balikkan fakta?” tantang Dewo. Nyatanya Dewo tak pernah berujar sembarangan. Ia selalu mengumpulkan bukti terlebih dahulu. Dewo bukan orang yang bisa membuat asumsi berdasarkan dengan apa yang ia pikir saja, tetapi ia menganalisa mengandalkan fakta.Dewo menggerakkan tangannya ke belakang. Hal itu membuat pengawalnya paham dan menyerahkan ponsel pada Dewo. Dewo mempertotonkan ponsel tersebut pada Rams, ia menyunggingkan senyuman mengejek. Semnetara Rams kaku di tempatnya. Meski ia belum mengetahui apa yang tersimpan dalam ponsel itu tetapi ia tahu bahwa Dewo telah mengeluarkan sinyal tidak baik.Dewo perlahan mengotak-atik ponsel tersebut kemudian be
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-06
Baca selengkapnya

Terancam

Rams tak pernah memiliki niat untuk menghukum Archi, tetapi amarahnya yang tak terlampiaskan pada Dewo membuatnya selalu menatap Archi dengan kebencian. Archi selalu saja merenung di tepi jendela dengan sesekali mendekap foto Dewo. Awalnya, Rams masih bisa memakluminya karena berharap Archi lama kelamaan akan terbiasa. Namun, Rams tak sabaran, semakin ia melihat Archi merenung maka semakin kuat rasa muaknya.Tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya walau seujung kuku. Rams tahu bahwa ia bangga memiliki Archi sebagai satu-satunya putra semata wayangnya, pewarisnya. Rams menggeleng, ia merasa gagal. Tidak ada yang bisa ia wariskan pada Rams kecuali rasa kebencian. Ia sudah tidak memilki harta bahkan di Singapore pun ia rela membuang gengsinya dan tinggal di rumah peninggalan Dewo.Kebencian pada dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi hartanya semakin membuat Rams tak mampu ditandingkan dengan Dewo. Ia tahu bahwa hingga hari ini jika ada pilihan antaranya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya

Perceraian yang telah direncanakan

Bayangan akan pisau yang menggores punggungnya terasa kembali nyata. Byanca merapatkan tubuhnya. Sebuah dekapan hangat ia rasakan. Ia mendongak dan mendapatkan Bian memeluknya sembari mengucapkan kalimat penenang. Kalimat itu bagai mantra membuat Byanca merasa jauh lebih tenang. Beruntung tadi sebelum bergerak, Dewo memerintahkan Bian untuk menenangkan Byanca.Beberapa menit yang lalu, ketika Dewo melihat pergerakan Rams. Ia langsung mengambil pistol yang tersembunyi di bawah sofa yang didudukinya. Ia dengan cepat beranjak dan tak lupa menitipkan Byanca pada Bian. Ia tahu bahwa Byanca masih rapuh. Dewo cukup kesal pada dirinya sendiri yang tidak menggeledah tubuh Rams sehingga kecolongan. Ternyata, ada pisau yang bersembunyi di pakaiannya.“Tembak aku, maka pisau ini juga akan mendarat di leher Mellisa!”Ancaman Rams terus berulang. Dewo melirik Archi yang juga terpukul bahkan ia terlihat menatap kosong tanpa air mata. Archi adalah korban jika Mellis
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya

Memperjelas lagi

Rams merasakan tubuhnya ditimpa oleh benda berat. Punggungnya tak mampu menopang sehingga ia luruh di lantai. Tangannya terlepas begitu saja dari leher Mellisa seiring pisau yang terlempar tepat ke bawah kaki Rina. Rina menatap pisau tersebut berkilau di ujungnya. Ia meringis sendiri ketika membayangkan bagaimana benda tajam itu menusuk tubuhnya.Uhukk..Dewo menarik tubuh Mellisa sementara Mellisa masih sibuk menetralisir pernapasannya dengan batuk yang belum berhenti. Tenggorokannya terasa kering seperti padang pasir. Pahit. Ia melihat Rams tak sadarkan diri, tergeletak di lantai dengan luka di bagian kepala. Rupanya pengawal Dewo yang melakukan aksi padanya. Mereka memukul punggung Rams dengan tongkat base ball. Mellisa dapat bernapas lega untuk saat ini.“Minum!” Meski Dewo ketus dalam memerintahkan Mellisa tetapi entah mengapa  Rina dapat merasakan ada bentuk kepedulian di sana. Jika dipikir-pikir mereka hidup hampir belasan tahun, mungkin
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status