Beranda / Romansa / KALI KEDUA / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab KALI KEDUA: Bab 111 - Bab 120

141 Bab

Berdamai?

Rams berdehem—sedikit keras—yang membuat fokus semua orang langsung tertuju padanya. Ia berpura-pura menampilkan wajah sayunya dan memijit-mijit leher bagian belakang, “Sepertinya tubuh Daddy sangat lelah. Jika begitu Daddy pamit istirahat terlebih dahulu.” Dengan demikian, ia beranjak menuju kamarnya.Pamitnya Daddy membuat suasana semakin canggung. Selama beberapa detik, tidak ada di antara mereka yang mengeluarkan suara. Semua sibuk dengan pemikiran masing-masing. Bian mulai merasa tidak nyaman berada di rumah ini. Oleh sebab itu, ia berinisiatif untuk pergi.“Tidurlah di sini, Kak Bian!” Archi menatapnya seolah anak kecil yang ingin dibelikan mainan. Hati Bian tertegun mendengar Archi memanggilnya dengan embel-embel ‘kak’ di depannya.“Ya, tidurlah di sini. Ada kamar kosong jika kamu bersedia menginap. Lagi pula ini sudah hampir larut, susah untuk mencari tempat penginapan lain.” Kini giliran Mellis
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-25
Baca selengkapnya

Menghilang

Udara pagi hari ini sangat dingin. Hujan mengguyur Singapore. Bian membuka tirai jendela kamarnya untuk menyaksikan sendiri bagaimana hujan membasahi tanah. Hujan punya arti tersendiri bagi Bian. Setiap kali hujan mengajarkannya arti kegagalan. Ia masih mengingat dengan jelas bagaimana tegarnya Byanca berjalan di bawah guyuran hujan dari kantornya menuju rumah. Hari itu adalah hari dimana Bian menobatkan diri sebagai pecundang, dimana ia menalak Byanca lewat panggilan telepon. Ia hanya diam saja ketika melihat Byanca menangis dan seorang diri berjalan hampa di bawah hujan.Bian mengelap air matanya yang tak sengaja menetes. Jika diingat tentang masa lalu, ia akui bahwa dirinya memang seorang pecundang. Bian mentertawakan kebodohannya sendiri.“By terlalu banyak teka-teki yang tak mampu aku mengerti,” ucapnya menghadap luar seolah Byanca sedang berdiri di balkon. Akhir-akhir ini Bian seolah dibukakan mata mengenai siapa keluarganya dan semakin ia ke sini sem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-26
Baca selengkapnya

Dua Makhluk Astral

Keadaan Byanca berangsur membaik. Luka di punggungnya juga sudah mengering. Dokter telah memberikan racikan salap untuk menyamarkan bekas luka. Byanca tidak terlalu mengkhawatirkan itu, tenaganya kembali pulih saja sudah patut ia syukuri. Hari ini ia dan Mami berencana kembali ke Busan. Ken telah bosan mengomeli mereka agar pulang, ia mengatakan bahwa ia sendirian. Byanca tidak tega mendengar itu. Oleh sebab itu ia berusaha untuk cepat sembuh. “Hati-hati di jalan, Sayang. Jika sudah sampai kabari Papi, oke?” Dewo memeluk erat tubuh Byanca. Terpaksa ia tak bisa ikut dengan mereka karena beberapa urusan yang harus ditangani. Dewo hanya bisa mengantar sampai bandara. Dewo tahu meski wajah Byanca kini mulai berona tetapi dari sorot matanya masih menyimpan trauma. Dewo memang tidak pernah menanyakan dengan lugas tentang bagaimana perasaan Byanca saat ini, ia khawatir itu akan melukai kembali Byanca. Dewo hanya peka ketika Byanca melihat pisau, maka napasnya kembal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-26
Baca selengkapnya

Bukan anak kandung

“Rams, aku ingin pulang!” Mellisa sekali lagi mengatakan permohonan tersebut setelah kesikan kalinya. Air mata sudah bosan membanjiri wajahnya. Manusia tak memiliki hati di hadapannya ini hanya sibuk dengan laptop dan rokoknya tanpa menghiraukan Mellisa.Mellisa menggoyang-goyangkan kursi. Tangan dan kakinya diikat persis seperti yang ia lakukan pada Archi kemarin. Mellisa tidak tahu apa rencana Rams yang sebenarnya.“Rams, jika Tuhan menganugerahimu hati, maka pergunakanlah sedikit saja.” Mellisa berteriak dan ia tak sengaja menendang meja.Hal itu membuat Rams menggeram, ia tersenyum sebelum bangkit dari kursinya. “Kau sendiri yang menginginkan aku tak memiliki hati, bukan?” seringainya. Rams seperti malaikat yang selalu tersenyum dan penuh cinta menuju Mellisa. Namun, tepat ketika di hadapan Mellisa ia menamparnya berulang kali.Mellisa merasakan pipinya panas. Ia yakin cap jari Rams telah terlukis indah di sana. Ram
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-27
Baca selengkapnya

Penyelamat

“Apakah….” ucapan Bian terpotong ketika mereka mendengar suara perkelahian di depan. Mereka sama-sama berdiri dan mengintip dari balkon. Terlihat beberapa orang telah  mengalahkan pengawal yang berjaga di depan rumah. “Itu pasti Papi,” sorak Archi. Ia segera berlari keluar rumah. Namun, baru saja membuka pintu ia mendengar suara teriakan memanggil namanya. “Archi… di mana kamu, Nak?” Mendengar hal itu semakin membuat Archi yakin bahwa itu adalah Papi. Satu-satunya orang yang selalu memanggilnya anak. Archi meneteskan air mata bahagia lalu ia berteriak menjawab, “Papi…” Ia menuruni anak tangga kemudian merentangkan tangannya. Dewo menggelengkan kepala, Archi nya masih seperti Archi balita. Tidak pernah berubah; selalu manja. Dewo menyambut Archi dengan gembira. Ketika Archi sudah masuk ke dalam pelukannya, ia berbisik. “Jangan menangis. Laki-laki tidak boleh menangis, hmm?” Archi mengangguk dalam pelukan Dewo. Ia merasa nyaman dan tak ingi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-27
Baca selengkapnya

Jujur

Apakah Rams mendengarkan permintaan Mellisa? Tentu saja, tidak. Ia membuka ikatan tali Mellisa kemudian menggantinya dengan borgol. Mellisa hanya bisa mengutuk. Ia telah mencoba melawan tetapi justru tangannya yang tergores.Rams menarik tangan Mellisa menuju keluar kamar. Ketika pintu dibuka, hal yang tak terduga terjadi. Dewo, Archi dan Bian serta beberapa orang body guard telah berdiri di sana. Rams tak memiliki kesempatan lari. Hal yang pertama kali dilakukan oleh Dewo adalah meninju perut Rams.“Dasar pecundang! Beraninya sama perempuan!” komentarnya dengan terus memukul perut Rams.Ketika Rams hendak melawan, bodyguard tersebut langsung berlari ke belakangnya dan memegangi tangan Rams sehingga ia tidak bisa mengelak dari pukulan Dewo lagi.Archi dan Bian menggeledah kamar untuk mencari kunci borgol. Mereka membanting-banting semua barang sehingga kamar itu berantakan.Rams tertawa. “Percuma saja kalian menghancurkan ruangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-28
Baca selengkapnya

Rams menyukai Byanca

Mati memang bukanlah sebuah keinginan terbesar dalam hidup Rams sebelum ia bisa menuntaskan dendamnya. Namun, dihadapkan dengan berbagai kesulitan yang diberikan Dewo membuatnya sadar bahwa mati adalah solusi terbaik dari pada bertahan. Rams mengabaikan keinginan Dewo. Ia tetap tutup mulut. Ia sengaja membuat amarah Dewo di puncak agar Dewo segera membunuhnya. Dengan demikian, ia tak akan merasakan siksaan. “Bermimpilah karena aku tidak akan pernah buka suara!” ucap Rams. Dewo menggeram tetapi ia tak ingin terpancing oleh Rams. Ia dapat membaca dari senyuman di wajah Rams bahwa terdapat kebusukan di sana. Dewo tak akan masuk ke dalam permainan Rams. Dewo melemparkan alat penyetrumnya lalu dengan tanpa alasan duduk di atas sofa seolah ia adalah penyewa kamar ini. Ia menyalakan televisi. Semua orang mengernyitkan dahinya. Dewo terkekeh geli. “Kalian ikatlah dia di sana!” Dewo menunjuk kursi tepat di hadapannya. Dimana kursi itu adalah tempat bekas Melli
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-28
Baca selengkapnya

Pantas Saja

Tidak ada hal yang lebih buruk yang pernah Bian dengar kecuali ucapan ayah sambungnya itu. Ia mendidih karena marah. Bian tak menyangka bahwa selama ini, ayahnya itu mengharapkan istrinya untuk jadi miliknya. Artinya, ia mencintai menantunya sendiri. Bian tak mengerti mengapa ada manusia semenjijikkan itu?Bian merasa bahwa ia telah salah menghormati Daddy-nya itu. Dia tidak lebih baik dari pada seorang manusia berhati iblis. Sejak kapan ia mencintai Byanca? Mengapa perasaan itu tumbuh? Apakah Byanca mengetahuinya? Jika Byanca tahu, apakah mereka pernah pergi bersama? Bian menggelengkan kepalanya. Byanca tidak mungkin menyelingkuhinya. Bian mengenal Byanca, ia sangat menjunjung kejujuran. Adapun pria tidak tahu malu itu, Bian tidak tahu entah pernah ia menggombal Byanca.Urat tangan Bian tercetak jelas, ia mengambil gelas dan meremasnya. Matanya tertuju pada Rams. Ketika gelas itu pecah, Dewo membalikkan badannya dan ia meminta penjaganya tadi untuk mengambil obat. &ld
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Kecewa

Rams tak takut sedikitpun pada Bian. Yang ia tahu Bian hanyalah seorang pecundang kecil yang selalu berlindung pada ibunya. Sementara Bian terus saja memukuli Rams. “Aku tidak tahu betapa brengseknya dirimu. Aku menyesal telah menghormatimu.”Meski wajahnya keram karena pukulan tetapi ia tak mau menampilkan wajah kesakitan justru ia mentertawai Bian. “Biar aku beri tahu bahwa manusia paling bodoh adalah dirimu. Kamu mencampakkan berlian demi apalah alasan-alasan konyolmu itu. Bian, tahukah kamu bahwa di luar sana banyak menginginkan Byanca termasuk aku.”Tangan Bian sedang berada di atas tetapi tak berani ia daratkan pada pipi Rams. Ia menyadari bahwa apa yang dikatakan Rams ada benarnya juga. Ia lah manusia bodoh yang telah menyiakan wanita sebaik Byanca. Bian mundur beberapa langkah, ia merasa hancur.Dewo meminta Archi untuk membawa Bian duduk. Archi melakukannya dan Dewo membiarkan ia beristirahat.“Inikan yang kau ingink
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya

Melewatkan Pertunjukan

Rams mengutuk Dewo yang telah memperlakukannya demikian tetapi ia tak punya kekuatan untuk melawan bahkan kini dua pengawal telah Dewo sematkan di belakang Rams. Rams memang tahu bahwa Dewo tak pernah main-main dengan hukuman yang dibuatnya. Namun, hal itu tak membuat Rams takut. Lebih tepatnya, ia tak ingin menunjukkan pada Dewo sisi lemahnya.Dewo maju tepat di hadapan Rams, ia mengangkat dagu Rams dengan ujung jari telunjuknya. “Kau yang berterus terang atau aku?” tanyanya dengan melemparkan seringai.Rams menggelengkan kepalanya dan alhasil tangan Dewo terlepas dari dagunya. “Dewo, jika aku yang mengatakannya maka kau akan terlihat bodoh,” ejeknya. Betapa tidak, semua orang akan tahu bahwa Dewo gampang sekali terjebak. Di balik kekuatannya, ia hanya manusia lemah yang berlindung di balik kekuasaan. Rams menganggap Dewo sebenarnya bukanlah lawan yang seimbang untuknya. Dewo, seorang pengusaha sukses jadi sangat mudah baginya membeli perlindun
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status