Share

Bukan anak kandung

“Rams, aku ingin pulang!” Mellisa sekali lagi mengatakan permohonan tersebut setelah kesikan kalinya. Air mata sudah bosan membanjiri wajahnya. Manusia tak memiliki hati di hadapannya ini hanya sibuk dengan laptop dan rokoknya tanpa menghiraukan Mellisa.

Mellisa menggoyang-goyangkan kursi. Tangan dan kakinya diikat persis seperti yang ia lakukan pada Archi kemarin. Mellisa tidak tahu apa rencana Rams yang sebenarnya.

“Rams, jika Tuhan menganugerahimu hati, maka pergunakanlah sedikit saja.” Mellisa berteriak dan ia tak sengaja menendang meja.

Hal itu membuat Rams menggeram, ia tersenyum sebelum bangkit dari kursinya. “Kau sendiri yang menginginkan aku tak memiliki hati, bukan?” seringainya. Rams seperti malaikat yang selalu tersenyum dan penuh cinta menuju Mellisa. Namun, tepat ketika di hadapan Mellisa ia menamparnya berulang kali.

Mellisa merasakan pipinya panas. Ia yakin cap jari Rams telah terlukis indah di sana. Ram

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status