Share

Mengalah

Hening. Semuanya diam setelah Bian berteriak. Pemikiran saling berkecamuk bahkan saling mengamuk. Byanca yang duduk di sebelah Bian, tersentak untuk menegurnya. “Tetap tenang, Bi,” ucapnya terdengar seperti permohonan.

Rams yang menyaksikan aksi lembut Byanca dalam menegurnya semakin membuatnya menggeram. Ia kembali berbicara, sengaja membuat Bian marah kembali. “Jika bukan karena pernah bekerja sama dengannya, mungkin aku juga tidak percaya bahwa Rentina adalah orang yang kejam.” Mata Rams tak pernah terputus dari Bian bahkan setiap katanya adalah belati yang menusuk hati Bian.

Napas Bian memburu tampak terlihat dari dadanya naik dan turun. Ia memejamkan matanya seiring dengan tangan yang mengepal. Rasa ingin melawannya tinggi tetapi ia masih menghargai Byanca dan juga Dewo. Sudah cukup ia lepas kendali tadi. Bian menetralkan emosinya meski matanya sudah berhasil berubah merah. Sementara Rams menikmati amarah terpendam Bian tersebut. Ia semakin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status