Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 331 - Chapter 340

571 Chapters

Fitnah Keji – 16

Bintang berdiri di atas kepingan batu besar berbentuk perahu tertelungkup itu. Jauh di sebelah utara menjulang Gunung Patinggimeru."Kawasan aneh..." membatin Ksatria Pengembara ”Batu-batu yang ada di sini semuanya berbentuk ganjil. Mengapa Ruhjelita meminta aku datang ke bukit batu ini?" Agak jauh di sebelah sana ada tiga buah batu berbentuk tiang. Ujungnya lancip runcing seolah hendak menusuk langit Sang pendekar ingat ”Itu tiga batu yang dikatakan Ruhjelita. Di situ dia akan menemuiku."Memandang ke arah barat Bintang melihat matahari sedang menggelincir ke titik tenggelamnya ”Malam masih agak lama. Rembulan belum tentu cepat muncul. Apakah benar dugaanku bahwa malam ini malam bulan purnama penuh seperti yang dikatakan Ruhjelita?" Saat itu Bintang mendadak ingat pada pertemuannya terakhir sekali dengan Ruhcinta beberapa waktu lalu ”Aku sempat berkata padanya bahwa aku tidak mencintai Ruhjelita ataupun Dewi Awan Putih. Mungkin aku terlalu tolo
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

Fitnah Keji – 17

"Aku sengaja bicara berdekat-dekat begini, bukan maksud apa-apa," kata Bunda Dewi seolah tahu apa yang ada dalam benak atau hati sang Pendekar. ”Kegelapan malam bisa saja memiliki telinga yang dapat mendengar. Saputan angin mungkin saja merupakan suara yang menebar jauh ke tempat tak terduga. Duduk berdekatan begini aku bisa bicara lebih perlahan, untuk menjaga segala kemungkinan."Bintang tambah tidak mengerti. Mengapa pembicaraan itu seolah satu rahasia besar yang jangankan orang lain tapi udara malampun tak boleh mendengarkanya? Dia menunggu sampai sang Dewi akhirnya melanjutkan bicaranya."Hai, sejak beberapa waktu lalu telah tersebar kabar bahwa kau telah melakukan satu aib besar terhadap Ruhjelita, di satu goa.. Kau tahu, perbuatan ini bukan saja mencemari Negeri Jin, tetapi juga menjadikan satu pemandangan menusuk mata bagi kami para Dewi di Negeri Atas Langit.""Dugaanku tidak meleset!" kata Bintang dalam hati ”Hal sialan itu yang hendak dibi
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Fitnah Keji – 18

Lama Bunda Dewi terpana mendengar  ucapan Ksatria Pengembara itu. Untuk beberapa saat sepasang matanya sampai tidak berkedip-kedip memandangi si pemuda. Perlahan-lahan Bintang bangkit berdiri. Tapi tiba-tiba Bunda Dewi memegang lengan 'sang Pendekar dan berkata ”Jangan pergi dulu. Pembicaraan kita belum selesai”Bintang merasa adanya kehangatan dalam pegangan Bunda Dewi ”Aku ingin melakukan sesuatu untuk menolongmu," bisik sang Dewi."Apa yang hendak kau lakukan Bunda Dewi?""Kau tahu, dengan tersebarnya berita aib itu keadaan dirimu sebenarnya terancam bahaya. Bukan mustahil ada pihak tertentu ingin mencelakai dirimu”"Saya memang sudah dicelakai!" kata Bintang pula sambil menyeringai."Mungkin juga ada yang berniat jahat hendak membunuhmu," ujar Bunda Dewi."Itupun sudah dilakukan orang. Secara kasar dan secara diam-diam. Terakhir sekali saya pernah hendak dibunuh dengan mawar kuning beracun yang kabarnya hanya
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Fitnah Keji – 19

KITA tinggalkan dulu ketegangan yang mulai menggantung di bukit berbatu-batu sementara bulan purnama masih juga belum memunculkan diri. Langit diatas sana masih masih gelap disaput awan. Angin bertiup sayup dan dingin. Di saat sore menjelang senja di hari yang sama, dua bayangan putih berkelebat ke arah timur me-ninggalkan kawasan pantai. Sambil lari dua orang itu tidak hentinya tertawa cekikikan. Dari tawa mereka jelas bahwa keduanya adalah perempuan. Ketika akhirnya mereka hentikan lari di satu tempat kelihatan mereka adalah dua gadis cantik berwajah sama. Ternyata mereka bukan lain Sepasang Gadis bahagia, cucu-cucu Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang belum lama berselang telah menipu kakek itu."Aku tak habis pikir!" berkata gadis di sebelah kanan yaitu Ruhkenanga ”Bagaimana mungkin mudah sekali kita membohongi orang tua itu! Padahal dia pandai dan cerdik luar biasa! Hik... hik!""Kau benar! Kurasa hari ini hari apesnya!" jawab Ruhkemboja sang kakak.&ld
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

Fitnah Keji – 20

Sepasang daun telinga Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab bergerak-gerak. Dia mendengar suara kaki-kaki berlari, banyak sekali dan masih berada di kejauhan."Itu bukan suara lari Ruhkemboja dan Ruhkenanga..." membatin si orang tua yang otaknya berada di luar batok kepala ”Mereka berjumlah lebih dari empat orang. Aneh, mengapa mereka tidak segera menuju ke sini. Tapi berlari berputar-putar di tebing laut sebelah timur. Aku akan menunggu. Jika mereka muncul membawa niat jahat akan kuhabisi!"Sejak kejadian dua cucunya menipu dirinya dengan Tongkat Bahagia Biru orang tua ini selalu diselubungi hawa amarah. Dia seperti mau marah melihat siapa saja. Tidak heran kalau dia berucap dalam hati seperti itu.Suara kaki-kaki yang berlari terdengar makin keras ”Mereka mulai mendekat," kata Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tak selang berapa lama kakek ini melihat satu pemandangan aneh dihadapannya.Enam orang  lelaki bertubuh  besar bertelanjang dada meng
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

Fitnah Keji – 21

Di atas tandu menggeletak dua sosok tubuh gadis yang nyaris tidak tertutup apa-apa. Sepasang mata mereka mendelik. Sebatang tongkat batu berwarna biru melintang di dada salah seorang gadis ini"Cucuku!" teriak si kakek”Ruhkemboja! Ruhkenanga!"Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab mendekati tandu. Dia membungkuk memeriksa dan dapatkan dua gadis di atas tandu masih bernafas dan berada dibawah satu kekuatan aneh yang melumpuhkan. Keadaan mereka mengenaskan sekali. Dari tanda-tanda yang ada di aurat mereka si orang tua maklum kalau dua cucunya ini telah dirusak kehormatannya secara keji”Biadab! Siapa yang melakukan perbuatan keji ini?!" teriak Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tangan kirinya menyambar. Laki-laki di samping kiri dijambak lalu diangkat ke atas. Tangan kanannya menghantam."Praakkkk!"Tulang muka lelaki itu melesak hancur. Darah muncrat. Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab bantingkan sosok yang sudah jadi mayat itu. Lalu dia menjamba
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

Fitnah Keji – 22

KEMBALI ke bukit yang dipenuhi batu-batu berbentuk aneh di selatan Gunung Patinggimeru. Bulan purnama empat belas hari, bulat penuh telah muncul sejak beberapa waktu lalu. Keadaan di tempat itu kini tidak lagi diselimuti kegelapan. Bunda Dewi gerak-gerakkan jari-jari tangannya yang halus di atas lengan Bintang ”Kau belum menjawab pertanyaanku tadi Bintang. Malu menjawab atau memang tidak mau menjawab?! Apakah kau mencintai Dewi Awan Putih?"Bintang coba sunggingkan senyum. Diusapnya tangan Bunda Dewi lalu per-lahan-lahan dilepaskannya pegangan Dewi itu dari lengannya."Saya tidak tahu apa maksudmu dengan semua pertanyaan itu. Mungkin sekali kau tengah mempelajari seluk beluk ilmu bercinta?" Bintang tertawa lebar.Bunda Dewi juga tertawa tapi kembali mendesak ”Hai, kau pandai mengalihkan pembicaraan. Tapi benar dugaanku kau tak mau menjawab pertanyaanku.""Aku menunggu jawabanmu, Bintang," kata Bunda Dewi”Bunda Dewi, kerabatmu Dew
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

Fitnah Keji – 23

Kalau Ruhcinta hanya kerenyitkan kening mendengar ucapan Bunda Dewi itu, lain halnya dengan Dewi Awan Putih. Dia sangat terkejut karena tidak menyangka Bunda Dewi akan berkata seperti itu ”Bunda Dewi sepertinya ikut mempercayai bahwa memang aku atau Ruhjelita yang hendak membunuh Bintang dengan mawar beracun. Padahal aku menemukan bukti nyata, bunga-bunga itu berada dalam kamarnya. Untuk apa dia menyimpan bunga mawar itu kalau bukan ada maksud jahat? Hai Bunda Dewi, sejak aku menemukan dua kuntum mawar beracun dalam kamarmu aku sudah menaruh curiga. Kau berada di belakang semua bencana itu! Kau yang jadi biang racunnya. Sekarang kau hendak lempar batu sembunyi tangan. Bunda Dewi, walau kau junjunganku tapi untuk urusan satu ini aku melawanmu habis-habisan!" Selesai berkata begitu Dewi Awan Putih segera bergerak keluar dari balik persembunyiannya. Tapi langkahnya tertahan ketika telinganya kembali mendengar Bunda Dewi berucap."Bintang, ada satu tempat yang aman bagimu.
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

Fitnah Keji – 24

"Bunda Dewi..." membatin Ruhcinta ”Dari tatapan wajahmu, dari pandangan sepasang matamu, aku dapat meraba ke dalam relung hatimu paling dalam. Kau mencintai pemuda itu.. Apa kau lupa pantangan dan larangan di Negeri Atas Langit? Kau seorang Dewi sanjungan, junjungan dari segala Dewi, hendak berselingkuh melanggar larangan. Bunda Dewi, aku sungguh tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi. Tetapi aku sadar sedalam-dalamnya. Kasih yang selama ini dimiliki kami manusia biasa ternyata juga masih menjadi bagian kalian. Selama ini kalian berusaha menutupi. Tetapi keadaan membuat semakin ditutupi semakin kuat dorongan hati kalian untuk menyingkap dan membuangnya. Kita sama-sama perempuan hai Bunda Dewi. Kasih yang ada dalam hatimu dan ada yang dalam hati semua perempuan tiada beda. Selama hayat dikandung badan kaum perempuan ditakdirkan untuk berbagi kasih pada seorang lelaki. Kasih mempunyai kekuatan sangat kokoh. Sanggup menghancurkan tembok bernama larangan sekalipun tembok itu te
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

197. Berebut Hati Sang Pendekar

SEMUA orang yang ada di bukit batu sama terkejut. Bintang segera bangkit berdiri. Bunda Dewi serta merta melompat bangun. ”Hai, jadi ini sebabnya kau datang ke bukit batu aneh ini, Bintang. Rupanya kau telah membuat perjanjian dengan Ruhjelita...! Aku tidak cemburu. Tapi akan lebih baik kalau kita berdua segera tinggalkan bukit ini, pergi ke Puri Bahagia! Tak ada yang bisa mengikuti kita sampai di sana”"Tidak mungkin saya ikut bersamamu Bunda Dewi. Ada urusan yang harus diperjelas dengan gadis itu.""Membuat urusan dengan Ruhjelita tidak akan memperjelas masalah. Malah akan memperburuk dan memperuncing suasana! Ikuti aku Bintang. Lekas tinggalkan tempat ini!" Bunda Dewi ulurkan tangan menarik lengan Bintang. Tapi Ksatria Pengembara ini segera mengelak.Tiba-tiba ada cahaya merah melewati bulan purnama. Lalu satu sosok gemuk luar biasa, berpakaian serba merah, menjela panjang sampai ke tanah tahu-tahu kelihatan tegak di tiang batu runcing sebelah ten
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
58
DMCA.com Protection Status