"Ayo, temui calon keluargamu!" bisik Rey membuat Hani semakin cemas. "Assalamu'alaikum semua," sapa Rey begitu mereka sampai. Semua orang di ruangan itu menoleh ke arah Rey dna Hani. Suara riuh yang tadi terdengar kini berubah hening. Semua mata menatap Hani beserta Hanan dalam gendongannya. Dada wanita itu semakin berdebar tak karuan. "Hai, apa ini calon menantu Mami, Rey?" Seorang wanita kisaran umur enam puluhan, yang masih terlihat segar, menghampiri mereka. Kemudian, tanpa diduga langsung mencium kedua pipi Hani. Hani mengerjap tak percaya. Ia bahkan lupa mau mencium tangan wanita itu. "Kamu jahat, Rey!" lanjut wanita itu seraya beralih pandang ke arah Rey. "Kenapa baru sekarang kamu mempertem
Baca selengkapnya