"Hani." Aiman menatap tak percaya sang istri. "Sayang, kenapa bicara seperti itu? Hanan juga anak Mas, cucu ibu, ponakan Mbak Arum. Kami semua menyayangi Hanan, seperti kamu menyayangi dia. Kami juga khawatir, sayang. Percayalah!" Aiman meraih tangan Hani. Namun, wanita itu menepisnya. "Semua terjadi karena aku terlalu percaya kamu dan keluargamu, Mas. Andai sejak awal, tak kubiarkan kalian memisahkan Hanan dariku, semua ini tidak adan terjadi." Suara Hani meninggi, air mata tak henti mengaliri pipinya. Aiman menatap sedih sang istri. Baru dua hari ini mereka menghabiskan waktu dengan sangat manis. Kini perdebatan lagi yang terjadi. "Sayang, kemarilah!" Aiman ingin menarik tangan Hani. Lelaki itu ingin membawa sang istri dalam pelukan, untuk menenangk
Last Updated : 2022-01-30 Read more