Bagian 2Ana membuka paksa matanya dengan napas tersengal-sengal. Seketika ia memperhatikan sekelilingnya. Persis tadi, ia ingat dengan jelas sedang beradu pandang dengan wanita berwajah pucat di kursi belakang mobilnya."Kamu cari apa, sih?" tanya Raka suaminya."Kamu lihat gak tadi, ada perempuan di kursi belakang mobil kita?""Ng-nggak ada, jangan ngaco deh, An. Kita lagi di tengah hutan loh.""Atau aku cuma mimpi aja, ya. Jam berapa sih sekarang, Ka?""Sebentar lagi magrib.""Hah. Kok lama banget kita di jalan, harusnya, kan, kita udah sampai di tengah kota, atau minimal pom bensin?""Ya, aku juga gak tahu, Sayang. Dari tadi kayaknya kita muter-muter aja di sini gak beranjak ke mana-mana. Bensin udah tinggal setengah juga.""Coba telepon siapa gitu, Ka. Gak mungkin kita habisin waktu terus-terusan di sini?""Nggak ada sinyal sama sekali. Makanya aku terus jalan aja. Belum maghrib juga suasana udah seperti teng
Read more