Bagian 13 “Mereka semakin menunjukkan ketamakannya. Apa di tanah mereka sana tidak ada hasil bumi sampai harus menjarah milik kita?” Bagus membaringkan tubuhnya yang lelah di atas ranjang sembari memijit kepalanya.“Kau pasti paham, kan? Manusia itu semakin lama semakin tidak puas dengan apa yang dimiliki, selalu merasa kekurangan,” jawab Rayau, istrinya yang ikut berbaring di sebelahnya.“Kau tahu, tadi ada seorang gadis—”“Kau ingin menikahinya?”“Aku belum selesai bicara.” Bagus menahan tubuh istrinya yang hendak meninggalkan peraduan, “Gadis itu hancur, menjadi santapan serdadu keparat itu.”“Lalu bagaimana keadaannya sekarang?”“Sudah diobati. Nyai tabib mengatakan lukanya sudah sangat parah, bisa diselamatkan atau tidak, bukan lagi kuasanya.”“Kau harus segera bertindak, jika tidak mereka akan semakin
Read more