Selesai urusan dengan Irwan. Aku mengirim pesan singkat pada Richard. Dia memberitahu untuk mencari sebuah rumah makan di dekat sana. Aku menemukan tempat yang dimaksud Richard dengan mudah, letaknya sederet dengan kantor Wahyu hanya berselisih enam ruko. Satu lelaki ganteng saja menarik perhatian orang, apalagi dua, kembar identik pula! Aku sampai merasa tidak percaya diri untuk duduk di samping Richard di bawah tatapan mata orang-orang. "Gimana hasilnya?" tanya Richard. Secara sengaja dia meletakkan lengan di sandaran kursiku. "Bagus. Aku udah tanda tangan kontrak." Aku menyeringai. "Hebat, Hazel-ku," puji Richard. Aku pura-pura sibuk dengan sesuatu dalam tasku untuk menyembunyikan wajah yang merona. "Huh, kalian manis sekali," ledek Bryan. "Iri? Carilah pacar tetap," tukas Richard. "Tunggu temanku ya, tadi dia ngajak
Last Updated : 2021-11-10 Read more