Tepat jam duabelas kami bertiga sudah duduk di meja makan. Sepiring besar sayuran rebus, telur rebus, saus kacang, juga krupuk udang tersaji dengan cantik di tengah meja. "Ayo makan, jangan malu-malu," ajak Elisabet. "Dia mah udah nggak malu-malu, Ma," cetusku. Richard hanya bisa meringis. "Benar juga. Kalau malu-malu mana bisa dapat anak Mama," goda Elisabet. Aku mendelik. Pipiku terasa hangat. "Richard kalau pulang kemalaman kamu boleh nginap di sini. Kebetulan ada satu kamar kosong," kata Elisabet. "Mama...." Aku mendadak pusing. Kenapa mamaku seperti ini? "Terima kasih, Bu, tapi kurang baik kalau saya menginap di sini. Saya bisa cari hotel." Richard menolak dengan halus. "Pemikiranmu bagus," puji Elisabet. "Harus lah. Umurnya aja udah berapa," ledekku. Richard
Last Updated : 2021-11-03 Read more