Home / CEO / Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Chapter 151 - Chapter 160

244 Chapters

Bab 151

Venti hanya menatap gelas jus dengan nanar, jus sepenuhnya sudah habis dan berpindah pada perut asisten anaknya.Sandy terbatuk dan menatap wajah Sanjaya penuh misteri, "Uhuk! Maaf, Tuan saya keselek permen dan ini sangat sakit!"Pria itu terus mengelus tenggorokannya, pura-pura tidak berdaya. Dalam hati Sandy meringis, ia tahu beberapa saat lagi harus masuk kedalam freezer dan membekukan dirinya disana."Gak papa, sekarang sudah baikan?" tanyanya pada Sandy dan asistennya itu hanya mengangguk, "Kamu batalkan pertemuan kita, bilang aku ada urusan mendadak.""Tapi, Tuan, ini—""Lakukan apa yang aku minta Sandy, dan pulanglah," pintanya, "aku masih ada urusan dengan Mama yang harus diselesaikan sekarang juga. Urus sisa pekerjaannya!" tegasnya akhirnya. Sandy mengguk, ia paham bahwa Tuannya ini sudah mengetahui maksud dari ibunya mengajak bertemu disini. Hanya saja, ia begitu bodoh karena meremehkan Tuannya ini dan meminum jus yang dapat dipastikan sudah diberi obat kuat dosis tinggi."
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

Bab 152 Dia Memperkosaku!

Rani sempat tertegun dalam dekapan pria itu, detak jantungnya hampir pecah di gendang telinganya, untuk sesaat ia bahkan tidak berani bernapas.Namun, akhirnya ia tahu Sandy hanya mengigau saat dengkuran halus keluar dari celah bibirnya. Rani dapat menghela napas lega, ia sangat takut setelah ini Sandy akan mempermainkannya. Rani jelas tidak ingin terikat pada pria itu, pernikahannya baru saja berakhir jelas ia tidak ada keinginan untuk membina hubungan dengan siapapun termasuk pria ini."Anggap ini sebagai ucapan terima kasihku, Pak Sandy. Kamu orang biak, aku tahu itu!" Untuk sesaat Rani hanya memandangi wajah tampan Sandy dengan dagunya yang runcing, hidungnya tidak terlalu tinggi, tapi cukup mengemaskan untuk disentuh dan disusuri oleh ujung jarinya.Wajah Sandy terlihat teduh saat matanya terpejam, tapi saat matanya terbuka yang ada hanya perintah mutlak dari celah bibirnya yang tipis.Rani mengangkat tangan Sandy yang melilit pinggangnya dengan sangat hati-hati, wanita itu berge
last updateLast Updated : 2022-06-21
Read more

Bab 153 Wanita Utama

Dengan kata lain Laura ingin mengatakan kalau ia masih perawan saat digauli oleh Sanjaya dan pria itu harus segera tanggung jawab. Sedangkan Davinka tidak dinikahi juga tidak masalah, toh wanita itu sudah bekas pria lain.Davinka menutup hidungnya, bau tubuh Laura yang bercampur dengan sperma benar-benar membuatnya mual, apalagi wanita itu begitu dekat dengannya.Dengan suara sangau, Davinka menjawab sangkalan Laura, "Ohhh … begitu, ya, kamu masih perawan? Tapi maaf, Laura—" Davinka menyingkirkan tangan wanita itu dari kakinya dan menjauh, isi perutnya sudah ingin keluar lagi, "kamu memohon dan menjelaskan pada wanita yang salah, aku bukan ibu dan istrinya, aku hanya simpanannya, tawanannya. Jadi, pergilah ke kantor polisi atau ibunya. Aku gak peduli apapun yang sudah dia lakukan asal masih aku yang jadi wanita utama di rumah dan hati pria itu, aku gak peduli!" Davinka tidak bisa bernapas, selesai bicara ia membuka hidungnya, tanpa diduga, seluruh isi perutnya menyembur keluar dan me
last updateLast Updated : 2022-06-21
Read more

Bab 154 Tidak mau Menikah Siri

Davinka memegangi kepalanya dengan kedua tangan, rasa sakit ini benar-benar menyiksanya seperti dentuman keras yang datang bertubi-tubi. Sementara semua gambar dalam benaknya seakan mengelilinginya dengan gerakan cepat. "Kepalaku sakit, ini sangat sakit!" rintihnya.Nani menahan tubuh Davinka, lalu Sanjaya datang mengambil alihnya dan membawa Davinka ke sofa terdekat. Namun, pada saat yang bersamaan suara ibunya yang melengking tinggi memenuhi ruangan, membuat siapapun yang mendengarnya merasa tidak nyaman."Jay, sejak kapan kamu sekurangajar ini pada wanita? Bagaimana bisa kamu memperlakukan Laura seperti ini, heh? Apa kamu mau mengikuti jejak ayahmu yang selalu menyakiti hati Mama dimasa lalu?" hardik Venti tanpa pandang bulu.  Ibu Sanjaya ini sama sekali tidak peduli ada banyak mata pelayan yang mantap ke arahnya, seolah kata-katanya ini bukanlah tuduhan yang terdengar menjijikan pada putranya sendiri.Sanjaya tidak berkata
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

Bab 155 Cinta Pasti Menemukan Jalan Pulang

Laura sudah muak dengan istilah nikah siri, dan hanya wanita bodoh yang mau melakukannya. Wanita itu selama ini hidup dengan kebencian dan dendam dari ibunya yang dinikahi siri selam dua kali, yang pertama jelas karena keadaan. Ayah kandungnya adalah seorang perwira polisi yang dipaksa menikah oleh kedua orang tuanya hingga mau tidak mau ibunya harus menerima hanya sebagai wanita simpanan yang dinikahi siri, bahkan tidak diketahui oleh siapapun kecuali Brata Hardian. Saat ayahnya sekarat karena gugur saat bekerja, ibunya yang begitu dicintai oleh ayahnya, dinikahkan kembali oleh ayahnya sendiri dengan sahabatnya karena takut mereka tidak dapat hidup layak, sedangkan ia sendiri saat itu masih balita dan ibunya mengandung anak kedua.Tapi, karena amukan istri sah, calon adiknya itu wafat sebelum lahir ke dunia. Sejak hari itu ibunya menaruh dendam pada Venti dengan bertekad untuk menghancurkan wanita itu, padahal tadinya ibunya sama sekali tidak berkeinginan untuk mendapatkan seorang Br
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

Bab 156 Awal Sidang

Brata menatap satu persatu orang yang sudah ada disana, ruang tengah yang luasnya hampir 100 meter persegi sudah dipenuhi oleh beberapa orang penting yang sebagian dikenalnya.Di sofa sebelah kiri dari ia berdiri ada letnan Arjun, di sebelahnya lagi ada pengacara keluarga, lalu ada ustadz dan di sisinya ada hakim dan penghulu yang tadi ia panggil di sofa yang berbeda. Di tengah-tengah ada istrinya bersama Laura yang sejak tadi sepertinya tidak pernah berhenti menangis. Istrinya tidak berhenti mengelus punggung Laura, berusaha menenangkan wanita itu, dan dibelakang mereka berdiri dua orang pria yang masih mengenakan seragam pakaian hotel IH. Lalu di sebelah kanannya ada Sanjaya, putranya hanya duduk seorang diri dan terlihat sangat santai dan segar seakan tidak ada apapun yang terjadi."Sebenarnya apa yang terjadi? Ini seperti sidang dadakan!" tanya Brata masih terlihat bingung. Pria itu hanya diberi tahu ada kejadian yang begitu memalukan yang dilakukan oleh Sanjaya. Ia diminta untuk
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

Bab 157 Pertengahan Sidang

Sanjaya menatap ibunya dan Laura bergantian dengan kedua alisnya yang turun dan matanya yang sayu, wajahnya terlihat kusut dan berkata penuh rasa bersalah, "Cek, apa yang bisa aku lakukan, Laura sudah sangat terangsang setelah minum jus yang Dia pesan sendiri. Menurut kalian apa yang harus aku lakukan?" Sanjaya menekan kata 'Dia' agar semua orang yang ada disana memahami maksud kata-katanya.Laura dan Venti saling tatap, mereka terlihat sangat terkejut. 'Kenapa Laura terangsang?' batin Venti, raut bahagia sudah lenyap dari wajahnya.'Apa semalam itu aku terangsang?' tanya Laura pada dirinya sendiri. Perempuan itu berusaha keras untuk kembali mengingat apa yang terjadi. Tapi, hanya merasa ada keanehan, pusat sensitifnya terasa gatal, gatal ini gatal yang berbeda dan jika disentuh terasa sangat nikmat, semakin disentuh membuatnya tidak ingin berhenti dan kecanduan.Laura mengenyahkan apapun yang ada di benaknya, begitupun dengan Venti, mereka memikirkan hal yang sama, 'Berarti Sanjaya
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

Bab 158 Menuju Akhir Sidang

"Ya, saya butuh istri bapak sebagai saksi. Bisa saja saya meminta pegawai wanita saya disini, tapi saya tidak ingin ada yang bilang dusta atas apa yang mau saya tunjukkan," jelas Sanjaya.Pak RT mengangguk dan menghubungi istrinya yang langsung datang ketika diminta.Laura sudah duduk di dekat Venti lagi, jantungnya semakin berdebar kencang. Hari ini apa yang ia inginkan akan tercapai. Dirinya akan menjadi nyonya Sanjaya Hardian yang terhormat.Bu RT datang dan langsung diminta duduk di kursi yang sudah disediakan. Sanjaya bangun dan mulai berjalan kearah Bu RT, bersimpuh dihadapan wanita itu yang terlihat masih sangat muda.Sanjaya menarik napasnya dalam, ada rasa bersalah karena harus melibatkan wanita dihadapannya."Bu, mungkin apa yang akan saya tunjukkan akan sedikit menodai mata Anda. Tapi, saya dan mungkin yang lainnya juga tidak punya banyak waktu jika harus menunggu polis wanita datang, jadi apa ibu bersedia melihat apa yang akan saya tunjukkan dan menunjuk siapa yang telah
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

Bab 159 Brengsek Kamu Jay!

"Jay, aku sangat-sangat—ahh … Jay!"Wajah Laura semakin tenggelam dalam dekapan Venti. Hari ini ia begitu dipermalukan oleh Sanjaya. Tapi, kata-katanya membuktikan bahwa disana hanya ada Sanjaya, dirinya merasa lega, dan jelas Sanjaya adalah pelakunya."Jay yang melakukannya, Mah, Jay!" lirih Laura di sela isak tangisnya, suaranya tenggelam dalam dekapan Venti.Berikutnya yang mereka dengar suara Sanjaya yang penuh penekanan dan cemoohan, "Ini bukan yang pertama untukmu, hemm? Bagaimana, nikmat bukan?" Pak RT dan Sersan Arjun tahu adegan ini. Sanjaya berjalan mendekati Laura dan memunggungi kamera."Jay, aku mohon bantu aku, Jay—ahh ini sangat panas dan sakit!" Lagi-lagi rintihan Laura membuat semua orang yang mendengarnya ngilu. Dalam Video yang berikan oleh Laura tidak ada suaranya dan terhalang punggung Sanjaya. Jadi mereka sama sekali tidak tahu apa yang dilakukan oleh Laura, mereka hanya dapat membayangkannya saja. Akan tetapi, tidak dengan Bu RT yang dapat melihat dengan jelas
last updateLast Updated : 2022-06-27
Read more

Bab 160 Laura Harus Menikah

Brata meraih kedua tangan Venti dan menghalau pukulan istrinya yang membabi-buta."Mah, cukup," bentak Brata, "Ini bukan salah putramu, kamu yang terlalu meremehkan kemampuannya untuk melindungi dirinya!" Dengan gerakan cepat dan memutar tubuh Venti, Brata mengunci pergerakan istrinya yang sudah ingin berontak kembali dan memukuli Sanjaya dengan mendekapnya, mendudukkannya disisinya.Laura yang terjengkang ke samping sofa saat tiba-tiba Venti berdiri berusaha untuk bangun dan meraih ponsel yang tergeletak di sisinya dengan tangan gemetar dan satu tangan menutup mulutnya saat melihat dirinya di layar ponsel.Wanita itu menggelengkan kepalanya berulang kali, menyangkal keras apa yang ia lihat disertai dengan air mata yang mengalir lebih deras. "Gak, ini gak mungkin! Bukan orang botak itu yang udah—Agrhhh!"Laura tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, menangis sangat kencang. Memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangan di telinganya dan terus menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
25
DMCA.com Protection Status