Home / CEO / Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Chapter 131 - Chapter 140

244 Chapters

Bab 131 Seperti Nona Muda

"Tapi, Nyonya itu gak asem?" tanya security yang tadi pagi ke pasar.Davinka menggeleng. "Gak, ini enak. Bapak, coba!" Davinka memberikan dua potong mangga yang sudah dipotong oleh pelayan Nani dan security itu langsung menggigitnya dengan suapan besar.Tanpa diduga, security itu langsung meringis dengan mata tertutup ke dalam. Wajahnya sangat jelek dengan banyak kerutan di seluruhnya. "Kecut!" "Hah! Enggak!" sangkal Davinka, "ini seger. Asem, tapi gak gitu, kok!" ujarnya lagi menyakinkan.Mereka semua saling pandang, apa nyonya ini—ahh tidak. Sejak saat itu pelayan Nani tidak berani mengambil kesimpulannya sendiri.'Saya harap Nyonya segera mengandung agar mereka punya alasan untuk bersama,' doa pelayan Nani dalam hatinya. Para security hanya meringis melihat Davinka begitu rakus melahap mangga muda itu yang terlihat manis tapi asam di lidah mereka. "Kak Nani, aku mau ikan saus mangga untuk makan nanti siang, boleh?" tanyanya penuh harap. "Baik, Nyonya … saya akan siapkan. Apa ad
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more

Bab 132 Sakitnya Sanjaya

Davinka memasuki ruangan yang terlihat begitu temaram karena berapa tirai sudah ditutup. Tidak ada pergerakan di kuris kebesaran pria itu hingga menghasilkan banyak tanya di benaknya."Dimana Sanja?" Hanya kata itu yang mampu terucap dari bibir penuh Davinka.Davinka sudah tidak ingin menunggu lagi, wanita itu mempercepat langkahnya menuju kamar dan berharap ada Sanjaya didalam sana.Namun, apa yang dilihat membuat kakinya lemas dengan jantungnya yang nyaris lepas dari pusatnya bergantung."Sanja!" lirih wanita itu diiringi dengan benda jatuh dari genggaman tangannya.Rantang termos berisikan makanan untuk pria itu memantul beberapa kali di lantai dan semakin membuat kegaduhan. Akan tetapi, pria yang namanya baru saja dipanggil seolah tidak terganggu dan tetap terbaring lemah dengan matanya yang terus terpejam.Davinka melangkah selebar mungkin, gerakannya nyaris secepat angin, ia mengabaikan rasa lemas dan hancurnya. Wanita itu
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more

Bab 133 Sudah ada Aku dan Kamu

"Oke, maaf … Aku sedang tidak ada di kantor, sayang … jadi mengirim kembali makanannya ke rumah," ujar Sanjaya membuat alasan. Padahal ia enggan untuk mengakui.Mau tidak mau Davinka harus percaya dengan ucapan Sanjaya. Yang penting sekarang mereka sudah rukun dan pria ini tidak mengusirnya."Mau aku suapin? Sekarang sudah ada aku dan kamu, kita makan sama-sama," usulnya, sedikit menekan kata 'aku dan kamu.'Sanjaya mengangguk. Davinka langsung bangun dan dengan cepat menyajikan makanan itu di atas piring dan membawanya ke hadapan Sanjaya. Saat memasuki kamar, pria itu sudah bersandar di dinding ranjang dan tersenyum ke arahnya. Terlihat sangat tampan walau wajahnya terlihat sangat pucat.Sanjaya melihat makanan yang dibawakan oleh Davinka yang terlihat begitu menggiurkan. Akan tetapi bau bawang putih dan sesuatu yang lainnya terasa begitu menyengat hingga membuat perutnya terasa penuh."Buka mulutnya," pinta Davinka saat sendok sudah di
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more

Bab 134 Culik saja Dia!

Venti mengabaikan isi hatinya yang berkali-kali mengatakan untuk menerima hubungan Sanjaya dan Davinka, tapi luka hatinya sudah berubah menjadi racun yang mencegahnya untuk melakukan itu, dan di sinilah sekarang. Di sebuah restoran, dimana ia sudah membuat janji bertemu dengan Yudha."Bagaimana, apa kamu menerima tawaranku?" tanya Venti.Venti menawarkan sejumlah uang, untuk diberikan pada Sanjaya agar melepaskan Davinka, dan ia berjanji akan memberi jalan bertemu dengan putranya langsung untuk mempermudah jalannya. Tapi, Venti tidak tahu bahwa semua ini tidaklah semudah itu."Uang bukan segalanya, Nyonya!" dengus Yudha, "putra anda tidak membutuhkan uang, tapi Davinka, istriku yang diambil paksa. Uang hanya nominal yang tidak ada artinya bagi pria itu! Jadi maaf, saya tidak bisa melakukan itu," tolak Yudha. Bukannya dia menyerah, tapi Sanjaya memang tidak akan pernah melepaskan Davinka begitu saja, karena pria memuja istrinya. Pria itu menyodorkan kembali segepok uang di hadapannya
last updateLast Updated : 2022-06-03
Read more

Bab 135 Jodoh Serumit Ini

Sanjaya menautkan kedua alisnya. Davinkanya banyak berubah, manja dan begitu blak-blakan."Kalau gitu cepat!"Davinka cemberut, Sanjaya tidak membuatnya lebih mudah. "Cuci muka dan sikat gigi," ucapannya malas.Davinka mulai berjalan ke arah wastafel dan membasuh wajahnya. Melihat Davinka kesulitan, Sanjaya mengumpulkan rambut Davinka yang terurai dan berantakan, sedikit menggulung dan menahan di tengkuk Davinka. Merasakan perhatian kecil itu ada sesuatu yang membuncah di perutnya. Sanjaya sudah sangat berubah. Pria itu mengurusnya sendiri. 'Dia benar-benar menyambut cintaku!' Melalui cermin, tatapan mereka bertemu. Tatapannya tidak setajam biasanya, bibir itu tersenyum, senyum itu begitu memabukkan dan dapat menghipnotisnya, menarik rohnya hingga terlepas dari raga dan menyatu bersamanya.Entah ini mimpi atau halusinasi, bibir tipis itu terlihat bergerak dan dengan tegas mengatakan, "I love you." Tubuhnya tersentak, kelopak matanya mengerjap beberapa kali, meyakinkan diri apa ya
last updateLast Updated : 2022-06-03
Read more

Bab 136 Bukan Jasad Diandra

Menatap wanita yang akan menjadi dunianya, Sanjaya hanya terpana melihat cara wanita itu makan. Davinka terlihat begitu tenang dan tidak terburu-buru menikmati setiap makan yang ada di hadapannya. Davinka memang terlihat hidup berkecukupan sejak lahir, tidak seperti Diandra-nya yang begitu kekurangan dalam hal apapun, termasuk kasih sayang."Apa porsi makanmu selalu sebanyak ini, Davin?" "Tidak, biasanya hanya cukup satu porsi. Paling banyak empat sandwich dan satu mangkuk sup, itupun kalau mau. Kenapa memang?" Ia balik bertanya. Ia tahu dari tadi Sanjaya memperhatikannya. "Tidak apa-apa, hanya mau tau apa yang kamu sukai dan tidak kamu sukai," jawabnya acuh. Ia memang harus tahu banyak tentang Davinka, bukan? Sehingga hal sekecil apapun tidak akan menjadi duri dalam pernikahan mereka jika kelak nanti bersama."Apa mendiang nyonya tidak makan sebanyak ini?" "Dia hanya makan dua potong sandwich untuk sarapan, setengah centong
last updateLast Updated : 2022-06-07
Read more

Bab 137 Golongan Darah Yang Sama

Sanjaya terkekeh, wajah Davinka sangat menggemaskan. Jelas-jelas ikan itu saingannya. "Ya, aku bukan ikan, tapi kamu pernah lari dariku hanya untuk ikan," ujarnya mengingatkan, "naiklah, nanti Nani bawa ikan itu ke kamar!" Setelah mengatakan itu Sanjaya menahan tengkuk Davinka dan mendaratkan bibirnya disana cukup lama. Saat Davinka sudah naik ke lantai dua, Sanjaya bergegas masuk ke ruang kerja dimana ia biasa menerima tamu. Disana orang kepercayaannya sudah menunggu dengan semua informasi yang ingin ia dengar."Katakan!" pinta pria itu. Sanjaya langsung duduk disofa. Berusaha sesanti mungkin. Padahal, jantungnya berdegup kencang. Untuk menarik napas saja sulit.Pria itu meletakkan dokumen dalam tasnya, mengeluarkan beberapa foto dan memperlihatkannya pada Sanjaya."Kerangka gigi dan tulang pipi ini jelas berbeda dengan Nyonya Diandra. Ketika disusun tinggi jasad juga lebih pendek dari Nyonya." Pria itu berhenti sebentar, sebelum melan
last updateLast Updated : 2022-06-07
Read more

Bab 138 Mau Peluk Terus

Semuanya terjadi begitu cepat, bagaimana tubuhnya terhempas dan tersungkur hingga wajahnya menyusuri trotoar yang digenangi air mengalir dan terasa sangat perih. "Egehh." Hanya lengkungan tertahan yang keluar dari bibirnya yang kelu. Rani berusaha bangun dan mengangkat tubuhnya dengan susah payah, mengabaikan rasa nyerinya yang mulai menggerogotinya.Baginya, Inggi adalah dunianya. Penyemangat hidupnya. Jika itu diambil, ia lebih baik menyerah dan menerima setiap skenarionya.Namun, tangan kekar mengangkat tubuhnya, menggendongnya dan membawanya masuk kedalam mobil.Rani yang merasa sangat pusing dan pandangannya yang terlihat kabut hanya mampu mendengar suara dingin itu dengan jelas."Berapa harga anak itu?" Suara itu terdengar dingin dan begitu menakutkan dan Rani tahu siapa pemilik suara itu, Sandy. Pria yang menolongnya adalah Sandy, pria dingin dan kaku itu ada disini dan menjadi pahlawannya.Mansyur yan
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

Bab 139 Nasi Goreng Kecap

Davinka kembali memeluk Sanjaya dan membenamkan wajahnya di sana. "Ke rumah kak Noel-nya gak jadi?"Davinka kembali menatap Sanjaya dengan kesal. Kenapa harus mengganggunya sekarang? "Jadi, tapi Rani gak bisa di telfon dari tadi. Di kantor juga gak ada! Aku jadi takut Rani kenapa-napa, Sanja!" Suara Davinka benar-benar terdengar begitu panik. Sanjaya melirik jam di pergelangan tangannya dan melihat ini memang sudah cukup siang, tidak mungkin Rani tidak datang ke kantor."Mungkin dia ada urusan dan ambil cuti. Nanti pasti telpon, ayo!" Ajak Sanjaya. Pria itu begitu tidak sabar ingin mencari sesuatu disana.Davinka terlihat berfikir, tapi lalu mengangguk dan mengiakan apa yang diucapkan oleh Sanjaya. "Mungkin hpnya dicas, anaknya sakit jadi gak masuk kerja," ujarnya meyakinkan diri, "Sanja, boleh nanti kita mampir ketempat Rani!" pinta Davinka. Mungkin sahabatnya membutuhkan sesuatu darinya dan Davinka juga sudah lama tidak meli
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

Bab 140 Luka Caesario

Sanjaya hanya tidak ingin duduk bosan tanpa melakukan apapun. Davinka memperhatikan wajah Sanjaya yang memang terlihat sangat pucat. "Apa mau aku panggilkan dokter?"Sanjaya menggeleng, "Aku hanya butuh berbaring dan mungkin semangkuk bubur kacang hijau sangat enak, bisakan!" "Ya, tentu saja. Ayo ke kamarku!" Davinka membantu Sanjaya berjalan. Ia hanya takut Sanjaya tiba-tiba pingsan dan terjatuh."Berbaringlah, aku buka jendela dulu supaya udara segar dapat masuk," pintanya. Sanjaya menurutinya dan Davinka bergegas pergi ke balkon, membuka pintu ganda itu selebar mungkin. Davinka juga menyalakan kipas angin agar udara dapat berputar dengan baik. Davinka melihat Sanjaya sudah memejamkan matanya, ia menghampiri pria itu dan menyentuh dahinya yang terasa dingin."Aku ke dapur sebentar," ujarnya memberi tahu. "Hem, jangan lama!" pinta pria itu. Terlihat begitu lemah dan tidak berdaya. Davinka tidak mengatakan
last updateLast Updated : 2022-06-10
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
25
DMCA.com Protection Status