Home / CEO / Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Chapter 111 - Chapter 120

244 Chapters

Bab 111 Apa Anda Cemburu?

Ketahuan menguping, Sandy langsung gelagapan dengan gelengan cepat. "Eh, enggak! Gimana bisa kuping nempel di dinding? Ngarang kamu!" sangkal Sandy cepat. Ia jelas harus menjaga images di hadapan bawahannya. "Itu, kok tahu Davinka sakit perut? Saya gak tanya soal perut Davinka, tapi keadaannya sekarang, yang lagi dalam tawanan Pak Sanjaya!" ujar Rani dengan tangan mengacung. Rani kembali melengos memalingkan wajahnya ke jendela. seharusnya dari awal dia tahu tidak akan mendapatkan apapun dari Sandy yang adalah tangan kanan Sanjaya. "Tawanan? Siapa? Nona Davinka?" "Iya, siapa lagi," sahutnya tanpa menoleh, nada kesal terdengar jelas oleh Sandy. "udah, deh, Pak—saya turun disini aja! Saya bisa kok prospek sendiri!" pintany
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

Bab 112 Pocong Minta Kawin

Merasakan kejantanan pria itu yang mengeras sempurna dalam intinya, Davinka mulai memaju-mundurkan pinggulnya. Menggeser-geserkan tubuhnya pada Sanjaya."Teruskan, Davin … ya begitu," erang Sanjaya dan Davinka menurutinya. Semakin kuat menggerakkan pinggulnya, puasa melihat pria itu mengerang dan menyebut namanya.Ketika Davinka merasakan lidah Sanjaya di putingnya, ia mengira dirinya akan meleleh seperti es krim yang terkena terik matahari. Davinka sendiri tidak tahu kapan Sanjaya melepaskan setiap kancing kemeja sutranya, yang ia tahu permainan lidah pria itu selalu membuatnya bergetar hebat sehingga setiap inci tubuhnya ingin dimanjakan, di jamah oleh pria itu lagi, dan lagi."Ahh, Sanjaya … jika aku menjadi mendiang istrimu, aku pasti sudah bangun dan
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

Bab 113 Wanita Kedua

Darah mengalir deras dari permukaan perut Yudha, menggenang seperti pulau yang membasahi kaosnya yang berwarna kuning kunyit. Tapi, bukan dari tubuh pria itu, melainkan dari telapak tangan seorang wanita yang berusaha menghalau hujaman kaca yang diarahkan olehnya ke perutnya sendiri. "Nur!" Yudha berusaha bangun dan terduduk. Yudha meraih tangan Nurmala dan melihat lukanya. "Yudha! Darah, darah … kamu berdarah Yudha," gumam Wulan. Wanita itu hanya menatap perut Yudha yang bersimbah darah dengan ngeri.  Wulan yakin, luka itu kembali robek karena tusukan kaca. Bayangan akan kematian putranya kembali terlintas dalam benaknya. "Apa kamu sudah gila!" bentak Yudha. Tapi, wanita yang bernama Nurmala sama sekali tidak tersi
last updateLast Updated : 2022-04-19
Read more

Bab 114 Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya

Gemericik hujan sore itu membangunkan Davinka dari tidur lelapnya. Perutnya sedikit meronta karena seharian ini tidak diisi apapun selain sarapan yang dimakan tadi pagi di dalam mobil bersama Rani.Davinka berusaha membuka matanya perlahan di tengah rasa ngantuk yang masih menderanya. Wanita itu sedikit menggeliat, tapi pergerakannya tertahan karena sedikit beban yang menimpa perut dan pahanya. Ternyata Sanjaya tengah mendekapnya erat.Davinka memalingkan wajahnya ke sisi kiri di mana pria itu tengah tertidur dengan napasnya yang teratur. Davinka terus memandangi wajah Sanjaya yang terlihat lembut dan teduh saat matanya terpejam, dan hatinya kembali berdetak kencang."Apa bener apa yang gue rasain, Tuan Sanjaya? Jika dibandingkan, jelas Mas Yudha jauh lebih baik dari kamu, lebih penyayang, lembut dan bertutur kata m
last updateLast Updated : 2022-04-24
Read more

Bab 115 Ratu Dapurku

Dalam diam Sanjaya berharap Davinka dan Diandra memiliki golongan darah yang sama dan menyatakan mereka memang satu. Walaupun tidak, Sanjaya mungkin akan berusaha mengikhlaskan kepergiannya dan menerima Davinka seutuhnya. Toh ia pun tidak rela jika Davinka dimiliki oleh pria lain. Baginya, wanita itu adalah miliknya."Kabari aku apapun yang kamu dapatkan!" pintanya lirih. Sanjaya menutup panggilan telepon dan membersihkan diri dengan air dingin. Berharap setiap tetes air yang menerpa tubuhnya dapat meredakan semua emosinya, amarahnya dan kekecewaannya.Dibawah sana para pelayan Sanjaya dibuat ketar-ketir karena Davinka mendadak menginjakkan kakinya ke dapur."Nyonya … saya mohon biarkan saya yang masak. Nanti tangan Nyonya kena pisau!" mohon pelayan Nani yan
last updateLast Updated : 2022-04-25
Read more

Bab 116 Mengganti dengan yang Muda

Aroma masakan yang keluar dari dalam panci begitu menggugah seleranya. Perpaduan kaldu kepiting dan susu yang creamy membuatnya menelan ludah dengan susah payah."Kepiting asparagus," jawab Davinka cepat. Wanita itu terlihat sangat senang karena Sanjaya merespon niat baiknya. Kemudian Davinka bertanya lagi, "Aku harap kamu tidak alergi daging kepiting Tuan—" Sanjaya dengan cepat menghentikan ucapan Davinka dengan telunjuknya yang hendak memanggilnya Tuan Sanjaya. Panggilan itu benar-benar terdengar sangat tidak nyaman di telinganya. Devinka hanya boleh memanggil dirinya dengan sebutan itu hanya jika wanita itu sedang jengkel atau marah kepadanya. Akan tetapi, di suasana menyenangkan dan romantis seperti ini Sanjaya tidak ingin Davinka memanggilnya Tuan.  Sanjaya mematikan kompor, sedikit menggeser tubuh Davinka dan memutarnya, menghadap dirinya. Kini Sanjaya sudah mengungkung Davinka dengan kedua tangannya yang di sanggakan pada meja kitchen set.
last updateLast Updated : 2022-04-28
Read more

Bab 117 Sepenggal kisah Rani 1

Davinka mendengus dengan bibir moncongnya yang begitu menggemaskan di mata Sanjaya. Tangannya terus mengacung kearah Sanjaya dengan mata yang dibuat se sipit mungkin. Davinka menunjukkan nada ketidaksukaannya akan ancaman pria itu. "Lakukan saja, perempuan itu bakal aku cincang-cincang sebelum menyentuh kulitmu!" tantangnya kesal.Davinka menarik mangkok sopnya dan mulai melahapnya tanpa bicara sedikit pun. sesekali wanita itu masih memberikan tatapan jengkel terhadap Sanjaya yang berusaha mengintimidasi dan mengancamnya berulang kali. Tapi Davinka tidak peduli, ia yang akan menjadi istri pria itu apapun yang harus dihadapi. Di tempat lain, Rani pun merasakan kejengkelan yang sama. Bahkan lebih parah dari Davinka.Ini sudah hampir jam 6.30 malam, tapi pria kaku di sampingnya ini masih mengajaknya berputar-putar mengunjungi satu nasabah ke nasabah lainnya."Aduh, Pak, ini saya gak niat lembur, loh! Ini udah malam, jam pulang saya udah ke
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

Bab 118 Pendekatan Total

Kabut pagi itu belum sepenuhnya pergi dari kota hujan. Tapi, Davinka Rusnadi berusaha keras untuk membuka matanya agar terbuka lebar di tengah rasa kantuknya yang tidak bisa ia enyahkan begitu saja.Tubuhnya sendiri benar-benar terasa remuk redam karena ulah Sanjaya yang terus saja menggaulinya sepanjang malam ini. Bahkan, pria itu sama sekali tidak membiarkan dirinya untuk beranjak dari ranjang walau hanya untuk pergi ke toilet.Davinka mengangkat tangan Sanjaya yang melingkari pinggangnya, lalu sedikit menoleh mantap pria itu. Pria yang kini akan mengisi sisa hidupnya yang dia sendiri tidak tahu kedepannya akan seperti apa."Selamat pagi calon ayah anak-anakku …." Senyum lebar yang diakhir dengan gigitan kecil di sudut bibirnya terlukis indah di wajah Davinka. Tangannya yang lentik mengelus wajah pria itu yang tertidur lelap. "Aku ingin menjadi ibu anak-anakmu, Sanja!" pintanya lirih.Davinka meraba perutnya. Bayangan perutnya membuncit membuat
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

Bab 119 Tambah Tekanan Mental

Tapi dia harus melakukan ini, membuat mental wanita itu semakin kuat untuk melawan ibunya di kemudian hari. Sanjaya hanya tidak ingin ada sosok Diandra sedikitpun dari diri Davinka. Diandra begitu lemah lembut dan selalu mengabaikan apa yang dilakukan oleh ibunya. Untuk kali ini ia ingin Davinka melawan semua kekasaran ibunya dan membela diri sendiri dimasa depan.Davinka tertegun, bukankah ia selama ini memang budak nafsu pria itu yang dipungut di rumah bordil madam Gaysa? Lantas kenapa ia harus marah? Dia memang budaknya, bukan?'Aku memang budakmu, Tuan Sanjaya … dan budak ini sekarang terjebak oleh gairah dan nafsumu hingga berani bermimpi menjadi Nyonya!' Ingin rasanya Davinka menangis dan menampar wajahnya sendiri.Akan tetapi, demi misinya ia harus bertahan, bukan? Demi cinta pria itu ia rela melakukan apapun, termasuk memungut kotoran dengan tangannya sendiri! Hidup memang harus punya ambisi agar memiliki tujuan, dan tujuannya sekarang adalah Sanjaya. Tidak peduli benar atau
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

Bab 120 Mengganti Kepala Baru

Ia masih harus mencari tahu, kan, ada kaitannya atau tidak Davinka dan Diandra. Mungkin, wanita ini bisa sedikit memberikan petunjuk.Sanjaya melihat tubuh Davinka kembali meremang dengan matanya yang terpejam. Wajah wanita itu bahkan terlihat sedikit pucat seperti habis melihat hantu dan malai bicara dengan suaranya yang sedikit serak. Terlihat jelas Davinka mengendalikan dirinya."Sangat mengerikan, aku bahkan tidak berani menatap wajahku di cermin …."Sanjaya tercengang, entah seburuk apa wajah Davinka dulu?Sanjaya berusaha setenang mungkin agar dapat mengorek informasi yang ingin dia dengar. Padahal, tubuhnya sudah gemetar karena takut. Jika wanita ini adalah istrinya, sebesar apa rasa sakit yang dirasakannya? Jelas ia tidak bisa mengganti masa itu dengan seluruh sisa hidupnya.Pria itu kembali bertanya, nada suaranya terdengar begitu datar dan sangat tenang."Pasti kakakmu sangat hebat sampai bisa mengembalikan wajahmu sepe
last updateLast Updated : 2022-05-17
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
25
DMCA.com Protection Status