Dengan mata terpejam, Davinka masih dapat merasakan tatapan semua orang di punggungnya. Entah itu tatapan kebencian, jijik, bahkan rasa iba. Yang Davinka tahu, tatapan mereka seolah menghakimi, merendahkannya, bahkan mungkin menuntut dirinya untuk segera meninggalkan kantor ini. Tapi, pria yang tengah mendekapnya masih bersikap tidak peduli. Sanjaya masih menginginkan Davinka selalu berada disisinya, di ruangannya, dimanapun pria itu berada. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Sandy. Ia melihat Rani berdiri sambil meringis. Sepertinya ada luka atau memar akibat jatuh tadi. "Gak papa, Pak, cuma Davinka—" "Bubar, saya tunda briefing sore ini jam tiga," pinta Sanjaya pada semua karyawan yang masih berdiri disana. Membuat semu
Terakhir Diperbarui : 2022-03-31 Baca selengkapnya