Davinka tahu, dia tidak bisa menolak pria itu. Tidak bisa dipungkiri beberapa hari tidak melihatnya, ia pun merasakan hal sama, Davinka sangat merindukan pria itu, ranjangnya terasa begitu luas. Namun, apa yang dikatakan oleh Rani kembali terngiang dibenaknya. 'Pak Sanjaya abis end-end diruangannya.' Suara itu terus menggema dibenaknya, membuat dadanya membusung dengan napasnya yang menderu. "Saya ambilkan Anda minum dulu," ujar Davinka bergegas keluar kamar. Membayangkan Sanjaya menjamah tubuh wanita lain membuat darahnya kembali mendidih. "Dasar nyebelin, tukang jajan!" Keluh Davinka dengan hentakan kaki jengkel. Wanita itu terus mengger untuk sepanjang jalan menuju dapur. Melihat punggung Davinka menjauh, Sanjaya hanya dapat melihatnya dengan tidak berdaya. "Apa dia masih, marah?" tanya Sanjaya pada dirinya sendiri, "bagaimana caraku membujuknya? Wanita memang aneh, kan? Merah tanpa menyelidiki dulu apa yang sebenarnya terjadi!" Selai
Last Updated : 2022-02-10 Read more