Home / CEO / Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Chapter 71 - Chapter 80

244 Chapters

Bab 71 Tidak Mencintaimu

Rani menggeleng tidak percaya, apa ada orang segila itu di dunia, yang begitu memaksa untuk memiliki Davinka hingga mau melakukan apa pun. Termasuk membuat Davinka bercerai dengan Yudha. "Namanya, pasti punya nama kan? Siapa nama orang itu?" desak Rani penasaran. Davinka tersenyum getir, dia sendiri tidak tahu harus mengatakan apa pada Rani, siapa identitas pria itu yang tadi bahkan sudah ditebak dengan mudah oleh sahabatnya ini. Namun, Davinka tidak ingin mengambil resiko. Nama baik Sanjaya dan dirinya menjadi taruhan. Jika dia mengatakan kebenarannya, Devinka takut Rani tanpa sengaja mengatakan kepada orang lain. Walau Davinka tahu Rani tidak akan mengatakan itu. "Dia minta dirahasiakan identitasnya, dia cukup punya nama, juga punya keluarga. Gue nggak mau skandal ini buat dia dalam posisi yang sulit!" Rani kembali menyipitkan mata. Beberapa saat lalu dia melihat penderitaan Davinka yang begitu menyedihkan, dan sekarang ia melihat ada sedikit pancaran kebahagiaan di bola mata sa
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

Bab 72 Permintaan Venti

Tangis Yudha terdengar begitu memilukan, menyayat hati siapapun yang kebetulan melewati koridor itu. Wulan tidak bergeming sedikitpun. Hatinya sudah sekeras batu. Dengan tanpa belas kasih wanita itu menyulut sumbu yang mengarah pada ledakan terdahsyat dalam hidup putranya. "Wanita itu pezina, Yudha. Wanita itu telah pergi dengan laki-laki lain pada saat kau—" "Cukup, Mah. Cukup! Aku tidak ingin mendengar apapun lagi! Semua yang keluar dari mulutmu adalah kebohongan!" "Tidak, Yudha, kamu harus tahu yang sebenarnya bahwa wanita itu bukan lagi istrimu! Dia sudah mencerikanmu demi laki-laki lain. Aku sendiri yang melihatnya dengan mata kepalaku, wanita itu menandatangani berkas pengadilan!" Wulan mengatakan semua yang seharusnya diketahui oleh Yudha. Dia ingin anaknya itu mulai berjung demi dirinya sendiri. Wanita itu tidak ingin Putranya bergantung pada Davinka, yang sudah membuat Yudha-nya menderita. Yudha tekulai dan hampir saja kepalanya menyentuh lantai jika Nurmala tidak seger
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

Bab 73 Hasil Laporan Davinka

"Bagaimana kalau aku resign dari sini? Mamah tau aku punya perusahaan sendiri," tolak Sanjaya tidak ingin kalah dari ibunya. Kali ini pun Sanjaya tidak ingin mengalah lagi. Dia memang menyayangi ibunya, tapi untuk pendamping hidup, Sanjaya punya pilihannya sendiri. Dia tidak ingin siapapun ikut campur. Venti semakin geram. Ia pikir dengan datang langsung ke kantor putranya, Sanjaya akan luluh dan mau mendengarkan permintaannya. Padahal jelas, tadi pagi dirinya sudah di tolak mentah-mentah oleh Sanjaya. "Sandy! Bawa sekertaris itu, biar aku sendiri yang pecat dia!" Venti penasaran sehebat apa kedua sekertaris Sanjaya. Sandy masuk ke ruang Tuannya, tapi matanya melihat sosok Davinka yang berdiri mematung menatap ruangan Sanjaya ngeri. Sandy berharap agar Davinka segera pergi dari sini, hingga dirinya memiliki alasan agar ia tidak membawanya masuk menghadap Venti, yang sepertinya ingin menyingkirkan siapapun yang menghalangi langkahnya. "Saya, Nyonya!" Sandy menunduk dengan hormat pa
last updateLast Updated : 2022-01-29
Read more

Bab 74 Sanjaya

Sanjaya menyibak anak rambut Davinka dengan ujung jarinya yang hangat hingga mampu membuat tubuh Davinka semakin menegang."Lanjutkan," bisik pria itu lirih, "aku dengar, kamu mendapat pencapaian terbaik, Davinka!" Pria itu semakin menarik tubuh Davinka agar menempel dengan dadanya. "Teresa Manopo bahkan setuju untuk mengalihkan seluruh depositnya. Hemm … benar, kan?" Pria mengendus aroma shampo Davinka yang sangat harum.Gila, mana bisa Davinka bicara di tengah rintihan nikmat yang selalu keluar dari bibirnya. Pria ini begitu memanjakan tubuhnya yang sudah sangat kecanduan akan jamahan serta buaian tangan Sanjaya yang lihai."Eh-pak Marko se-ahhh!" Davinka kembali menelan kata-katanya. Sanjaya semakin liar dengan permainan jari tangannya yang meremas, menekan dan sedikit menjepit putingnya diantara celah jarinya. "Tu-tuan!" ujarnya lirih."Hemm … kenapa, Sayang? Kamu suka?" tanya Sanjaya dengan suara bergetar hebat. Sepertinya pria itu meng
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 75 Skandal Secarik Kain.

Pintu terbuka. Brata Hardian masuk dengan tatapan elangnya. Namun, langkahnya terhenti saat indra penciumnya menangkap wangi yang tidak biasa. Mendadak bulu kuduknya meremang, rasa dingin mulai menjalari seluruh tubuhnya.'Apa roh wanita itu juga ada disini?' Brata mengedarkan pandangannya. Mencari bayangan atau siluet apapun untuk mencari rasa penasarannya. Sementara putranya terlihat begitu santai dengan kemejanya yang acak-acakan. Penampilannya sudah sangat berantakan.'Apa sebenarnya yang terjadi? Semakin lama anak ini semakin aneh! Tapi, apa benar hantu wanita itu ada disini juga?'Brata yakin merasakan aura mendiang menantunya ada di sini. Dulu semasa wanita itu hidup, Brata cukup dekat dengan Diandra. Menantunya menjadi penghubung antara dirinya dan putranya. Dia bisa mencurahkan kasih sayang yang tidak bisa disampaikan langsung pada Sanjaya melalui Diandra.'Jika kau ada di sini buatlah putraku mengerti dan hidup dengan baik!' pinta Brata lirih.&n
last updateLast Updated : 2022-01-31
Read more

Bab 76 Dia Pasti Davinka

Sanjaya sempat membeku, tatapnya mulai waspada, otaknya bekerja keras. Dia harus mencari alasan agar Rani percaya itu bukan Davinka."Bukan, dia teman wanitaku," jelas Sanjaya dengan nada datar, "pergilah, briefing lima menit lagi," usir Sanjaya agar Rani segera pergi. Waktu lima menitnya bahkan sudah hampir habis untuk meladeni Rani.'Bohong, itu jelas suara Davinka. Dia pasti di dalam.' Rani ingin membuktikannya sendiri, tapi tidak mungkin dia melawan perintah Sanjaya."Pak, tadi saya ketemu Davinka, dia bilang ada urusan sebentar, kopi Anda akan dibawakan oleh Asep, diruang briefing," cetus Sandy mengagetkan keduanya.'Syukurlah kamu datang Sandy. Jika tidak, Rani akan menerobos masuk.' Sananya menatap penuh terima kasih pada Sandy.'Hah, bener, ya itu bukan Davinka. Masa, sih? Itu suara dia kok. Gue yakin baget!' "Saya permisi, Pak. Kami tunggu di ruang meeting." Rani langsung lari menuju lantai tiga dimana briefing akan dimulai."Terima
last updateLast Updated : 2022-02-01
Read more

Bab 77 Duren Montong

Atik terus memasukkan pembalut ke dalam kantong belanjaan dengan pikiran yang terus menerawang jauh. Hati Atik menangis lirih saat tahu Sandy ternyata sudah memiliki pendamping hidup. Buktinya, pria itu memberikan banyak pembalut untuk wanita yang disayanginya.Jika bukan untuk buka toko, pasti untuk wanita, kan?"Kenapa gue apes baget, sih!" Atik memasukkan satu pembalut dengan kasar ke dalam kantong belanjaan. "Gagal dong gue jadi bininya." satu pembalut kembali masuk dengan kasar seperti bola yang menjebol gawang. "Dia itu orang no dua paling ganteng setelah si duren Pak Sanjaya!" Atik terus menggerutu sampai pembalut sisa dua bungkus dan Sandy menghentikan tangan wanita itu."Apa tanganmu baik-baik saja?" tanya Sandy saat melihat ronan pink di punggung tangan wanita itu. Atik hanya menatap pergerakan tangannya yang disentuh oleh Sandy. Detak jantung seperti genderang drum, tatapannya terlihat kosong. Wanita itu begitu terhipnotis oleh perlakuan
last updateLast Updated : 2022-02-02
Read more

Bab 78 Tukang Jajan

Davinka berpikir keras. Apa yang sebenarnya akan ditanyakan oleh Rani? Sedikit tergagap Davinka menjawab pertanyaan sahabatnya."I-ya, gue ada disana? Kenapa? Ada masalah apa?" Untuk menutupi kegugupannya Davinka balik menyerang Rani. Dia tidak ingin kebohongannya terbongkar."Yakin, Lo ada disana?" Rani menekuk alisnya tajam. Dia ragu untuk menuduh yang tidak-tidak terhadap sahabatnya. Tapi, dia yakin itu adalah suara Davinka yang terdengar begitu manja saat memanggil nama atasan mereka hanya dengan Sanja."Iya, gue ada di sana, dua hari ini gue full di ruangan pak Sanjaya," dalih Davinka dengan kesungguhan, dan nyatanya memang dia selalu ada di sana. Sanjaya mengultimatum dirinya agar tidak keluar dari ruangan pria itu walau sekedar untuk ke cafe tarian dan menikmati makan siangnya. Semua keperluan Davinka sudah diurus oleh Sandy tanpa harus dimintanya."Ya, bener, 3 hari yang lalu Davinka memang ada di ruangan Pak Sanjaya. Soa
last updateLast Updated : 2022-02-04
Read more

Bab 79 Skandal Secarik Kain 2

Sanjaya melakukan pekerjaannya dengan tergesa-gesa, untung hanya tinggal beberapa muatan lagi yang harus dimasukan kedalam kontainer. Sisa pekerjaannya dilakukan dengan cepat, berharap Sandy segera memberinya kabar. Setelah pekerjaannya selesai, Sanjaya langsung masuk kedalam mobil, meninggalkan sisa pekerjaan yang sudah dia serahkan pada perwakilannya. "Apa sebenarnya yang dipikirkan oleh wanita itu? Apa selama ini aku terlalu baik?" gumam Sanjaya lirih. "Langsung ke bank BRC!" titah Sanjaya pada sopir. Sore itu Sanjaya tidak bisa melakukan banyak hal, kemacetan kota membuat langkahnya terhenti. Pikirnya sudah sangat kacau, dia tidak tahu lagi dimana dapat menemukan Davinka. Sandy sudah mengabarinya, wanita itu tidak ada dimanapun. Bahkan di rumah sakit tempat Yudha dirawat, dan rumah itu sudah kosong, Davinka tidak lagi memiliki kuncinya. "Kamu dimana, Davin? Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba kamu seperti ini?" Berulang k
last updateLast Updated : 2022-02-05
Read more

Bab 80 Berusaha Menyembunyikannya

Sanjaya membuka matanya, menatap wajah Rani tajam. "Kamu!" panggil pria itu hingga membuat tubuh Rani tersentak dengan wajah pucatnya.  Raut wajah Rani jelas menunjukkan bahwa dia tengah berfikir keras dimana keberadaan Davinka saat ini. "Kamu pasti tahu dimana Davinka saat ini. Kalian sudah berteman lama, kan?" tanya Sanjaya masih mengunci pergerakan Rani. Rani mulai gelisah, dari tadi pikirannya sangat kalut. Semua ingatan akan Sanjaya dan Davinka tengah disusun menjadi satu. Sampai saat Sanjaya memanggilnya, Rani tidak bisa berkata apa-apa. Dirinya memang cukup mengenal Davinka di kantor ini. Tapi, diluar dari itu, ia sama sekali tidak tahu latar belakang Davinka. Mereka selalu bertemu di luar ketika ingin makan siang di luar hari kerja. Selama satu tahun ini Davinka lebih sering mengunjunginya di rumahnya, atau di rumah baru Davinka yang belikan oleh Yudha. Lebih dari itu, ia tidak tahu. "Sa-saya hanya tahu rumah Davinka di Regency. S
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more
PREV
1
...
678910
...
25
DMCA.com Protection Status