Главная / CEO / Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya / Глава 121 - Глава 130

Все главы Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Глава 121 - Глава 130

244

Bab 121 Ujain Kenikmatan

Rani meneguk air itu hingga tandas. Rasa haus begitu menguasai dirinya di bawah alam sadar. Sejak ia masuk ke apartemen Sandy tadi, Rani memang belum minum setetes air pun. Wanita itu lebih memilih berdiam diri di kamar setelah membersihkan diri dan beristirahat sebentar.Wanita itu kembali melangkah mendekatkan tubuhnya ke arah Sandy dan menyerahkan botol air mineral ke tangan pria itu dengan kasar."Makasih, airnya enak!" ujarnya layaknya seperti orang teler. Rani mengelap bibirnya dengan punggung tangannya dengan kasar dan semakin membuat Sandy kebakaran jenggot.Gerakan itu membuatnya terkesima. Dimana bibir tipis itu sedikit terbuka dan terangkat dengan kasar, memperlihatkan sedikit deretan giginya yang gingsul dan sedikit berantakan. Sungguh Sandy ingin menggantikan punggung tangan itu dengan bibirnya. Menekan bibir tipis Rani dengan bibirnya sendiri.Akan tetapi wanita dihadapannya ini seolah masih tidak sadar ditatap penuh nafsu oleh Sandy
last updateПоследнее обновление : 2022-05-18
Читайте больше

Bab 122 Itu Kekonyolan Saya

Sandy menunggu dengan tidak sabar di dalam mobil. Pria itu sudah beberapa kali menghubungi Rani, tapi selalu diabaikan oleh wanita itu. Hingga akhirnya ia hanya mengirim pesan singkat, akan tetapi Rani belum muncul juga.Sandy yang tidak sabar akhirnya memutuskan untuk kembali naik keatas dan menarik wanita itu. Namun, baru saja ia membuka pintu mobilnya Rani sudah keluar dari lift dengan terus menunduk menatap lantai penuh minat."Cek! Malu kan dia! Kita liat, apa masih galak?" gumam Sandy. Pria itu pura-pura sibuk dengan tabletnya.Sebenarnya Sandy sudah bisa menebak situasi ini. Mereka akan merasa canggung dan entah apa bisa melewati hari ini dengan baik. Sementara ada banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan bersama. Ditambah Tuannya sudah dengan tegas mengatakan bahwa Rani harus menggantikan Mondy beberapa hari ini. Bagaimana bisa sekretarisnya ini minta cuti mendadak disaat ada banyak pekerjaan.Sandy membuka jendela mobil penumpang saat tangan mungil Rani menyentuh pintu bel
last updateПоследнее обновление : 2022-05-19
Читайте больше

Bab 123 Apa Dia Kembaranku?

Mereka seolah tidak menyadarinya. Sanjaya dan wanita itu terlihat begitu mesra. Pria itu memeluk tubuh wanita itu dari belakang dan mengusap perutnya beberapa kali.Davinka menegakkan tubuhnya. Berusaha mengenali wanita itu. "Dia si-siapa, Sanja!" Davinka berteriak keras. Tapi, kedua orang itu terlihat begitu tuli. Mereka tidak mendengarkan kata-katanya.Angin yang meniup gaun merah muda wanita itu mengalihkan perhatian Davinka. Dia mengamati dengan seksama dan kembali tertegun."Itu baju—" Davinka seperti mengenali pakaian yang dipakai oleh wanita itu. Dia seperti pernah memakainya walau sekarang tidak ada di susunan lemarinya.Rasa penasaran dan tidak terima mulai menguasai. Davinka bangun dan melangkah ke arah mereka. Davinka yakin itu adalah pakaiannya dan wanita yang sedang dipeluk oleh Sanjaya dengan lancang memakai pakaiannya tanpa izin."Sanja, apa-apaan ini? Kamu—" Davinka berlari kencang, berusaha menerjang wanita itu dan Sanjaya. Bagaimana bisa Sanjaya membawa wanita lain
last updateПоследнее обновление : 2022-05-20
Читайте больше

Bab 124 Uang Tebusan

Darah mulai menetes dari lehernya. Bagian yang tajam menggores kulitnya yang putih mulus. Tapi Davinka mengabaikan, menahan posisi tangan agar tidak menekan semakin dalam. Bagaimanapun, ini hanya pura-pura, kan? Jelas ia tidak ingin semakin melukai dirinya sendiri. Davinka tidak sebodoh itu.Davinka mulai menggertak dan menekan para penjaga agar mengabulkan keinginannya."Beri aku jalan atau aku mati sekarang!" ancam Davinka, "kalian tau, kan, aku tidak pernah main-main," ujarnya mengingatkan drama yang ia lakukan dulu saat pertama kali datang kerumah ini. Terjun dari lantai dua, ia bahkan masih dapat merasakannya saat nyawanya seakan melayang dan terlepas dari raganya.Mereka saling pandang. Ini jelas keputusan yang tidak mudah. Tuan mereka pasti marah besar jika tahu wanita di hadapannya menemui seseorang yang paling dilarang masuk dalam rumah ini.Akan tetapi, mereka juga tidak punya pilihan selain menyetujui permintaan calon nyonya mereka yang
last updateПоследнее обновление : 2022-05-23
Читайте больше

Bab 125 Kobaran Api

Di tempat lain.Sanjaya yang baru saja keluar dari tempat meeting dan mendengar segalanya. Pria itu terlihat marah dengan matanya yang menyipit tajam."Apa yang dia miliki sampai berani datang ke sarangku?" tanya pria itu. Pikiran jahat dan mematikan sudah terlintas di benaknya. Dia ingin kehancuran Yudha hingga tidak dapat diselamatkan lagi. Tapi, terlepas dari itu yang membuatnya lebih marah adalah apa yang dilakukan oleh Davinka untuk bertemu dengan pria lemah ini. Dan lagi-lagi ini membuat hatinya meragu. Jika tidak ada perasaan mengapa sampai harus mengorbankan nyawa demi bertemu dengan Yudha?Apa Davinka benar-benar mencintainya? Atau hanya berpura-pura saja untuk membuatnya senang. Bukankah perempuan ini pandai berakting?Tapi, apapun itu ia tetap tidak akan melepaskan Davinka dan Yudha lah yang harus musnah."Hancurkan apapun milik pria itu hingga dia malu untuk menemui Davinka!" titah Sanjaya akhirnya."Baik, Tuan."Sandy langsung melakukan apa yang diminta oleh Sanjaya. Pri
last updateПоследнее обновление : 2022-05-24
Читайте больше

Bab 126 Terkutuklah Sanjaya!

Dia tidak melihat putranya sejak kemarin malam. Yudha selalu menghindarinya, bahkan menatapnya saja tidak.Kabar ini datang secara bersamaan. Wulan tidak tahu harus menangani yang mana dulu. Semuanya meminta perhatian lebih, dan yang membuatnya hampir mati, tak ada satupun barang tersisa. Dimana Yudha sekarang, Wulan sama sekali tidak tahu.Padahal, putranya sedang terbaring lebih tak jauh dari taman komplek dimana Wulan tinggal. Yudha pingsan dengan semua luka di tubuhnya, menanti seseorang datang dan menyelamatkannya. Membawanya dari jurang kematian yang mulai menggerogoti.Teriakan dan ketukan di pintu mengalihkan kecemasan Wulan dari orang-orang yang terus menelponnya, meminta pertanggungjawaban akan dana yang sudah di investasikan."Bu Wulan! Bu Wulan! Buka pintunya, Yudha ada di taman Kencana dekat blok N, Bu!" ujar salah satu tetangga Wulan. Wanita itu tidak sengaja melihat kerumunan orang yang sedang melihat keadaan seseorang tan
last updateПоследнее обновление : 2022-05-27
Читайте больше

Bab 127 Halo Tente!

Davinka ingin meminta pengampunan demi mantan suaminya itu dan meminta Sanjaya mengembalikan semua miliknya.Tapi, kata-kata Rani membuat nyalinya semakin ciut. "Gue bisa nemuin Mas Yudha, tapi apa Lo yakin mau ngomongin ini semua sama Pak Sanjaya? Yakin bisa ngubah keadaan seperti semula?"Davinka menggeleng lemah, menghempaskan tangannya pasrah dengan tangis yang semakin meraung keras."Tapi mas Yudha gak salah apa-apa, Ran … Dia salah sangka, dia pasti pikir gue masih ada perasaan sama Mas Yudha. Gue anggap Mas Yudha gek lebih dari kakak gue sekarang. Atau mungkin dari dulu, dan gue tetep gak bisa benci sama Tuan Sanjaya atas semua yang udah dia lakuin. Ini gila! Tapi, nyatanya dia buat gue buta akan segala hal, kan? Gue cinta sama pria brengsek itu yang udah buat hidup gue kaya di neraka sebelumnya, yang udah nyiksa gue bertubi-tubi. Tapi apa? Gue tetep cinta, kan, sama dia!" Davinka mengungkap semua yang bersarang di hatinya. Kekec
last updateПоследнее обновление : 2022-05-27
Читайте больше

Bab 128 Bukan Menantu Pilihan

"Mau apa kamu, hah? Mau jadi mata si Davinka itu? Puas dia buat hidup anak saya kaya gini?!" hardik Wulan yang langsung menyemburkan lahar panasnya."Maksudnya, Tan?" Rani balik bertanya, rasa takut sepenuhnya hilang. Rani semakin menantang Wulan dan mengabaikan sopan-santunnya.Wulan mengatupkan kedua telapak tangannya. Memohon pada Rani agar menyampaikan keinginannya pada Davinka. "Saya mohon, bilang sama Davinka buat jauhiin Yudha. Pergi dari hidup anak saya sejauh mungkin!" pintanya. Rani mengangkat alisnya tinggi. Apa wanita ini gak salah ngomong? Jelas anaknya yang datang ke sarang macan, kenapa Davinka yang disalahin?"Ehh, kok Davinka, sihh?" tanya Rani, mengungkapkan kebingungannya, "Davinka itu di kurung, Tan … asal Tante tahu! Jangankan buat datang ke sini nemuin Mas Yudha, keluar gerbang aja dia gak bisa!" ungkapnya dengan suara sedikit tinggi.Yudha yang ada di dalam sudah terbangun karena bantingan pintu, kini suara Rani semakin membuatn
last updateПоследнее обновление : 2022-05-27
Читайте больше

Bab 129 Didiamkan Sanjaya

Venti berpikir keras bagaimana cara menggunakan Yudha. Pria itu terlalu lemah untuk diajak kerjasama.Akhirnya Venti hanya berkata, "Kita akan memikirkannya. Cepat atau lambat wanita itu harus pergi dari sisi Sanjaya. Kamu harus menjadi menantuku, Laura!"Dalam hati Venti tahu usahanya kali ini juga sama kerasnya saat dirinya berusaha menyingkirkan Diandra, dan Venti tidak akan menyerah untuk mengusir Davinka.Dia harus memiliki keturunan dari wanita baik-baik dan berhati lembut, tidak peduli dimana wanita itu dilahirkan asal memiliki budi luhur itu sudah cukup untuknya. Tapi, wanita seperti Diandra dan Davinka tidak termasuk didalamnya. Mereka berdua sangat tidak layak untuk dijadikan menantu.Diandra lahir dari wanita penggoda dan perusak rumah tangga orang. Sedangkan Davinka walaupun anak dari keluarga terpandang dan berpendidikan, tapi wanita itu datang ke tempat tidak baik untuk mendapatkan sejumlah uang dan memilih menjadi simpen putranya. J
last updateПоследнее обновление : 2022-05-30
Читайте больше

Bab 130 Mangga Muda

"Saya cuma mau duduk di sini, masalah bersih dan kotor itu sama aja, yang penting kita bisa jaga diri. Saya cuma pengen liat siapa tahu ada penjual bubur yang lewat. Saya pengen sarapan bubur, Pak … bubur ayam kampung! Tapi makan dari mangkuk abangnya," ungkapnya panjang lebar.Security itu hanya terbengong, tidak percaya akan pengakuan Davinka."Tapi jangan lama-lama, ya nyonya … nanti saya dimarahi sama Tuan Sanjaya!" Minta security itu dengan tampang memelas.Davinka tersenyum manis dan mengangguk kecil. "Makasih, Pak!" Davinka menopang dagunya dengan tangan yang disangkakan pada meja. Tatapannya terus mengamati sekitar. Dari balik pintu, Nani menunggu dengan cemas. Dia takut Nyonyanya nekat melarikan diri karena tak dianggap oleh Sanjaya.Dari balik meja kebesarannya Sanjaya juga menatap wajah Davinka yang pucat. Ada rasa takut yang menyelimuti hatinya bahwa Davinka akan benar-benar lari dan meninggalkan dirinya untuk menemui Yudha. 
last updateПоследнее обновление : 2022-05-30
Читайте больше
Предыдущий
1
...
1112131415
...
25
DMCA.com Protection Status