Home / CEO / Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Chapter 171 - Chapter 180

244 Chapters

Bab 171 Dimana Putraku, Mah?

Davinka berusaha mencari dimana suara putranya dan ingin bangun, tapi tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan. Kain hijau seperti seragam rumah sakit yang disampirkan pada sebuah tiang besi menutupi pandangannya. Ia hanya melihat banyak orang di sekitar tubuhnya yang tengah melakukan tindakan dan semua itu semakin membuatnya panik."Bayiku, dimana bagiku?" tanyanya terus menerus. Ingin rasanya Diandra bangun dan mencari sendiri dimana keberadaan bayinya.Dokter melihat tekanan darah pasien semakin meningkat, dokter pria itu pun memberi isyarat agar suster di sebelahnya menenangkan pasien.Suster itu datang dan menghampirinya, wajahnya tertutup masker dengan penutup kepala. Suster itu berbisik disisinya, "Bayi Anda sedang dibersihkan, sebentar lagi akan saya bawa kemari agar bisa anda peluk."Diandra hanya menatapnya penuh permohonan, ingin rasanya segera melihat bayinya dan memastikan putranya sehat dan sempurna."Bersabarlah, dan Anda harus kuat agar Anda dapat melihat putra Anda,
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more

Bab 172 Siapa Vie? Aku Diandra!

Venti seakan menulikan telinganya, wanita itu mendengar semua apa yang dikatakan oleh menantunya. Akan tetapi hatinya berusaha ia keraskan melebihi kokohnya baja.Rasa kantuk terasa lebih kuat dan sulit dikendalikan oleh Diandra. Matanya kembali terpejam dengan harapan kapanpun kelopak mata itu terbuka, wajah putranya lah yang pertama kali ia lihat.Namun, Diandra harus mengubur keinginannya sedalam mungkin untuk kembali melihat putranya. Saat matanya terbuka wanita itu sudah berada di kursi belakang sebuah mobil yang melaju sangat kencang."Kak," panggil Diandra. Matanya memang belum sepenuhnya terbuka tapi dari kursi belakang dirinya dapat mengenali dengan jelas siapa pengemudi mobil itu. Dia kakak kelasnya, tapi Diandra lupa namanya.Diandra berusaha melawan keras nyeri di perutnya, menggeser posisi duduknya dengan terus memegangi sandaran kursi kemudi. Tapi, usahanya sisa-sisa, ia hanya bergeser sedikit."Ya, Diandra, apa kabar?" Sahut sopir itu. "Ini dimana, kenapa aku ada di dal
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

Bab 173 Monster itu Suamiku!

Semua ingatan Itu sepenuhnya sudah kembali. Akan tetapi Diandra masih tidak percaya karena kecelakaan naas itu wajahnya telah mengalami banyak perubahan."Vie …." tangan pria itu kembali menyentuh bahu Diandra, berusaha menenangkan wanita itu yang terus berteriak dan menutupi wajahnya setelah menatap wajahnya sendiri di kaca spion."Lepas, pergi kamu, pergi! Jangan sentuh aku!" Diandra terus berontak menyingkirkan tangan pria itu dengan kakinya yang terus menendang-nendang berharap dapat mengenyahkan kehadiran pria yang terasa asing dalam hidupnya."Vie, sebenci itukah kamu sama aku?" tanyanya dengan suara parau. Jika pria itu adalah wanita seperti dirinya mungkin sudah menangis dan meraung-raung.Diandra berusaha mengendalikan dirinya, melepaskan kedua telapak tangan dari wajahnya. Tapi, masih belum berani mengangkat kepala dan menatap pria di sisinya. Setelah menarik napasnya dalam Diandra berkata dengan suaranya yang begitu tegas dan
last updateLast Updated : 2022-07-04
Read more

Bab 174 Ra-ra'mu atau Davin Ini?

Sanjaya yang masih tidak terima berusaha melepaskan diri dengan terus menggerakkan tangan dan kakinya agar bebas."Pak Sanjaya saya mohon tenanglah," pinta polisi yang menahan tubuh Sanjaya."Kami sudah membiarkan Anda untuk memukulnya, jangan kotori tangan Anda dengan kematiannya," ucap salah satu polisi yang sekarang sudah merentangkan tangannya di antara Sanjaya dan Yudha. Sementara tubuh pria malang itu sudah melorot ke tanah dan tersungkur. Senjaya jelas bukanlah saingan pria itu. Wajah Yudha babak belur, matanya sudah merah dan membiru. Bibir pria itu bahkan robek dan terus mengeluarkan darah."Aku ingin dia mati! Jika tidak, manusia ini akan terus mengganggu calon istri saya!" dengus Sanjaya masih tidak terima. Seharusnya sejak awal ia sudah menduga bahwa Yudha tidak akan tinggal diam. Pria ini begitu tergila-gila pada wajah istrinya yang dianggap Davinka dan tidak akan melepaskannya dengan mudah.Yudha tertegun ditengah rasa sakit yang dirasaka
last updateLast Updated : 2022-07-04
Read more

Bab 174 Aku Membunuh Cucuku!

Sanjaya berusaha menahan tubuhnya yang didorong tiba-tiba ketika pandangannya lengah saat melihat ke arah Sandy yang memanggil dirinya dari seberang sana. Pria itu langsung memutar tubuh mana kala Sandy dan beberapa orang memanggil nama Davinka dengan panik dan benar saja, mobil panther itu mengarah pada istrinya dengan buas. Seperti raja rimba yang membidik mangsanya.Sanjaya mencondongkan tubuhnya ke depan berusaha menggapai tubuh Davinka dan melompat tinggi. Tapi naas, ujung mobil lebih dulu mengenai tubuh istrinya sebelum tangannya sempat menggapai tubuh itu. Tubuh Davinka berputar dan melayang di udara sebelum mendarat dengan keras dan menghantam tanah kering penuh kerikil dan debu."Davin!" teriak pria itu terdengar memilukan. Wajahnya sudah sangat pucat, rahangnya mengetat hebat. Istrinya tertabrak di hadapannya sendiri."Davinka!" timpal beberapa orang lainnya lagi."Davin," panggil pria itu lirih. Sanjaya berusaha bangkit, mendekati tubuh Davinka dengan susah payah dan meng
last updateLast Updated : 2022-07-04
Read more

Bab 176 Tiga Pemakaman

Lorong yang dingin di rumah sakit nyatanya tidak mampu membuat amarah pria itu mereda, tatapannya semakin liar dan penuh kobaran api berlapiskan kristal tipis yang mudah pecah kapan saja."Sandy, jika mereka pergi siapkan tiga pemakaman sekaligus. Aku ingin seperti Davinka dan Julio yang asli, berada dalam satu rumah yang sama di pembaringan terakhir."Sanjaya hanya takut ia tidak sempat mengatakan hal itu jika kabar yang paling tidak pernah diinginkan terjadi.Istrinya bahkan tidak bergerak sama sekali, tubuhnya sangat dingin dengan darah yang terus mengalir membasahi pakaiannya. Sedikit saja, Sanjaya ingin melihat kelopak mata istrinya terbuka dan menatapnya. Tapi, lama menunggu istrinya tidak memberikan respon apapun sampai masuk ke ruang perawatan. Ia hanya takut hal itu terjadi, istrinya kembali meninggalkannya dan kali ini pergi untuk selama-lamanya."Nyonya pasti baik-baik saja, Tuan … Nyong lebih kuat dari rumput liar di padang gersang." Hanya itu yang mampu Sandy ucapkan.Sanj
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

Bab 177 Apa Aku Terlalu Kejam?

Sandy berlari dengan terpogoh-pogoh, kabar yang akan dia sampaikan pasti akan membuat sedikit harapan di hati Sanjaya. Setelah memastikan darah sampai pada tangan suster yang sedang menunggunya dengan gelisah, ponsel Sandy berbunyi nyaring dan itu adalah dari anak buahnya."Tuan, bayi itu masih ada," ujar Sandy dengan terengah-engah. Pria itu bahkan belum sempat mengambil nafasnya setelah berlari dan melawan kerumunan banyak orang yang dia lalui.Sanjaya mengangkat kepalanya menatap Sandy dengan linglung. Anak buahnya ini pasti sedang bergurau, dia mengatakannya hanya untuk membesarkan hatinya."Dimana Dia? Ayo kita jemput!" tanya Brata antusias. Kali ini ia akan melakukan yang terbaik bagi putranya.Jika kabar ini dapat mengembalikan semangat hidup putranya ia akan menjemput bayi itu bagaimanapun caranya dan memberikannya kepada Sanjaya sebagai permohonan maaf yang tidak pernah sanggup ia ucapkan."Nyonya besar membawa bayi itu ke panti asuhan Pelita Kasih tepat di malam Nyonya Diand
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

Bab 178 Mau Mommy

Kejam atau tidak, Venti memang sudah banyak melakukan kejahatan yang beralaskan kebahagiaan putranya. "Biarkan hukum yang melakukannya, jika benar ibu Anda terlibat, hukum di negara kita tidak akan anak menindaklanjuti. Kebenaran harus tetap ditegakkan. Tidak selamanya hukum itu buta," sahutnya berusaha mengatakan yang terbaik.Sandy membalik tubuhnya, menatap Tuannya sebentar, "Biar saya yang pergi ke Singapura. Nyonya pasti senang jika melihat kakaknya bebas." Sanjaya hanya mengangguk, karena kejadian ini dirinya tidak bisa menjemput kakak dari Davinka Maharani yang saat ini dianggap kakak oleh Diandra. Sekarang, pria itu menunggu dengan gelisah Davinka dipindahkan ke ruang perawatan, saat pintu ruang IGD dibuka lebar pria itu langsung berdiri menatap dengan waspada ranjang yang didorong oleh dua orang suster dan memperjelas pandangannya saat wajah wanita yang paling ia cintai ada di ranjang itu."Davin!" lirih pria itu.Sanjaya langsung berlari dan mengimbangi langkahnya saat be
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more

Bab 179 Aku Tahu Kamu Wanita Itu

Sanjaya semakin cemas, istrinya pasti merasa kehilangan calon bayi mereka yang terpaksa harus gugur dan kembali pada sang pencipta.lantas bagaimana ia harus memberitahukan hal ini kepada Davinka?Pria itu langsung menekan tombol darurat agar dokter dan para suster datang ke ruangan istrinya dan memeriksa keadaannya. Sanjaya merasa sangat khawatir melihat tangis istrinya dengan mata terpejam yang bisa dipastikan wanita itu telah bermimpi buruk. Berusaha keras melawan alam bawah sadarnya. Dan benar saja tidak, lama dari itu mata Davinka terbelalak lebar, menatap langit tanpa berkedip sedikitpun dengan sisa air mata di sudut kiri dan kanannya."Davin!" panggil Sanjaya, pria itu semakin terlihat panik, "Sayang … aku disini sayang … Davin," bujuk pria itu lagi.Akan tetapi, Davinka sama sekali tidak merespon Sanjaya. Mata wanita itu terus terbelalak lebar, air matanya sudah berhenti mengalir, tubuhnya tidak lagi bergerak."Di—"Pintu terbuka, disusul dengan beberapa suster dan dokter yan
last updateLast Updated : 2022-07-06
Read more

Bab 180 Davinka atau Diandra?

"Istri Anda terus menanyakan kabar Anda dan bayinya? Kami tidak sanggup untuk menyampaikan kabar duka itu. Saya harap Anda bisa menjelaskan pelan-pelan. Dan satu lagi, istri anda mengalami gegar otak. Setelah lebih sehat kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh," jelas dokter itu menghentikan cecaran Sanjaya.Rani dan Sanjaya sama-sama dapat bernafas lega. Setelah dokter itu pergi Sanjaya berpesan pada Rani untuk tidak mengatakan identitas Davinka yang sesungguhnya. Kecuali ingatan istrinya sudah pulih semua."Saya akan menunggu disini, Anda masuklah, jika butuh sesuatu jangan sungkan," pinta wanita itu. Rani kembali duduk di tempat tadi ia duduk.Sanjaya hanya mengangguk kecil, sekali lagi merasa berterima kasih. Karena kehadirannya, rasa panik dan ketakutannya sedikit teralihkan.Dari pintu Sanjaya melihat istrinya yang terus menatap ke arahnya. Pria itu dapat melihat senyum yang dipaksakan terlukis di bibirnya yang pucat dan kering. Sanjaya hanya membuat ge
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
25
DMCA.com Protection Status