Venti seakan menulikan telinganya, wanita itu mendengar semua apa yang dikatakan oleh menantunya. Akan tetapi hatinya berusaha ia keraskan melebihi kokohnya baja.Rasa kantuk terasa lebih kuat dan sulit dikendalikan oleh Diandra. Matanya kembali terpejam dengan harapan kapanpun kelopak mata itu terbuka, wajah putranya lah yang pertama kali ia lihat.Namun, Diandra harus mengubur keinginannya sedalam mungkin untuk kembali melihat putranya. Saat matanya terbuka wanita itu sudah berada di kursi belakang sebuah mobil yang melaju sangat kencang."Kak," panggil Diandra. Matanya memang belum sepenuhnya terbuka tapi dari kursi belakang dirinya dapat mengenali dengan jelas siapa pengemudi mobil itu. Dia kakak kelasnya, tapi Diandra lupa namanya.Diandra berusaha melawan keras nyeri di perutnya, menggeser posisi duduknya dengan terus memegangi sandaran kursi kemudi. Tapi, usahanya sisa-sisa, ia hanya bergeser sedikit."Ya, Diandra, apa kabar?" Sahut sopir itu. "Ini dimana, kenapa aku ada di dal
Last Updated : 2022-07-03 Read more