Home / CEO / Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Chapter 161 - Chapter 170

244 Chapters

Bab 161 Semua Harus Dibals

Pengacara itu mengangguk ke arah Sersan Arjun, saat ini panggilan telepon dengan Sanjaya sedang berlangsung dan pria di seberang sana tengah mendengarnya dan melihat ibunya dari layar ponselnya."Ini belum apa-apa, Mah. Yang aku lakukan belum sebanding dengan apa yang dirasakan oleh istriku!" Sanjaya hanya dapat menatap wajah Davinka yang tengah terlelap dari balkon kamarnya. Air matanya sudah lama jatuh dan membiarkannya membasahi kemejanya. Berkali-kali ibunya ingin memisahkannya dengan Diandra, dan sekarang dengan Davinka. Jika ingatan akan robekan di perut Davinka hadir, Sanjaya tidak bisa mengenyahkan rasa sakit yang ia rasakan, menikamnya seperti racun yang mematikan."Akan aku balas semua rasa sakit yang kamu rasakan, Ra … setiap jeritan, sayatan, jahitan dan suntikan. Aku ingin orang itu merasakannya, orang yang sudah membuatmu berada di posisi ini, orang yang sudah memisahkan anak kita dengan paksa!" Sanjaya menatap layar ponselnya lagi dan melihat ketidakberdayaannya ibuny
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Bab 162 Anak Kamu Mau Ketoprak

Sanjaya sangat bersyukur Davinka masih tidak mengikat dirinya, paling tidak untuk saat ini. Sekarang ia semakin takut ingatan Davinka kembali dan menghancurkan segalanya, ibunya tidak boleh tahu jika Davinka adalah Diandra.Davinka menggeleng dengan lemah, bibirnya mengerucut dengan tajam, "Kenapa aku gak inget, apa kamu pernah jadi pacar aku?"Sanjaya menarik tubuh Davinka, semakin mengikis jarak diantara mereka dan menempelkan wajah wanita itu di dadanya. "Siapapun kamu dulu, sekarang aku adalah suamimu untuk selamanya, Davin. Semua ingatan masa lalumu itu memang penting, tapi itu semua sudah berakhir." Davinka dapat merasakan dada Sanjaya bergemuruh hebat dengan napasnya yang cepat. Ia sendiri tidak tahu apa yang sedang dirasakan oleh Sanjaya saat ini. Yang ia tahu Sanjaya tengah bersedih atas apa yang dilakukan oleh ibunya."Ya, siapapun aku dulu, aku istrimu sekarang, Sanja, kak Noel sudah memberikan izinnya. Kita hanya tinggal menunggunya pulang dan menikahkan kita berdua," sah
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Bab 163 Julio Adalah Drinya Sendiri.

Pria itu memutar tubuhnya dan kembali menghampiri Davinka, bersimpuh dihadapan wanita itu dan menatap perut Davinka lekat. Dengan tangan gemetar, Sanjaya mengarahkan telapak tangannya dan mengelus perut itu dengan sangat hati-hati."Apa kamu benar ada didalam sana, Nak? Kamu mau ketoprak?" Mata Sanjaya sudah sangat panas dan perih. Kristal bening hampir jatuh dan gugur. Tapi sebisa mungkin ia menahannya.Pria itu berharap benihnya benar-benar tumbuh di dalam sana. Bukankah, ia sudah tidak membuang spermanya diluar? Selama satu bulan ini ia selalu menyemburkannya didalam bersama-sama dengan Davinka yang mencapai klimaksnya.'Kamu harus sehat, Nak. Kami menunggumu tubuh dengan baik dan memelukmu disini, mencium pipi tembemmu, telapak kakimu, membersihkan popokmu. Kami janji tidak akan pernah mengeluh walaupun kamu terus menangis dan merepotkan kami. Tumbuhlah sehat dan kuat, Papa menunggumu, Nak!' Sanjaya berusaha menahan gemuruh dadanya, giginya menggigit kuat bibir bawahnya walau sese
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

Bab 164 Pak Ketoprak dan Pesugihan

Pria itu mengunci bibirnya rapat agar tidak tertawa terbahak-bahak. Benarkah Yudha tidak pernah menyentuh Davinka seujung kukupun? Ahh … lega rasanya. Ia harus berterima kasih pada pria itu rupanya. Senyum kemenangan terlihat di wajahnya, tapi itu tidak berangsur lama. Saat ia melirik ke arah Davinka, istrinya itu masih cemberut dan mengacuhkannya. Dan sial, apa yang dikatakan Davinka memang benar, disini dirinyalah yang jahat dan brengsek untuk mendapatkannya.Sanjaya mengutuk dirinya, awal bertemu dirinya sangat keterlaluan, begitu kasar dan arogan, menganggap Davinka seperti barang mainan dan pemuas nafsunya."Maaf!" ucapannya tulus. Sanjaya meraih tangan Davinka dan menggenggamnya erat, "aku janji akan minta maaf pada pria itu dan sangat berterima kasih."Davinka memalingkan wajahnya dengan cepat, ia sama sekali tidak percaya pada pria ini, "Benarkah?!""Yaps, aku akan menemuinya setelah pulang dari Singapore," janji pria itu dengan alis terangkat, "mungkin
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

Bab 165 Yah Ngambek!

Pak ketoprak hanya mengikuti dari belakang dengan gelengan kepala kencang, hatinya sudah sangat wawas. Jujur ia takut dimarahi warga karena pelanggannya ini yang tak tahu jam untuk membeli makanan, dan benar saja semua pintu yang dilewatinya sudah terbuka semua dengan wajah yang siap membunuh siapapun, termasuk dirinya."Woy, berisik!" sarkas pria dengan perut buncit dan sarungnya yang digulung asal di bawah perutnya. Wajahnya terlihat sangat garang dengan kumis baplangnya. Pria itu hanya memakai kaos dalam oblong yang sangat kekecilan memperlihatkan sebagian perut buncitnya."Ngapain tuh orang teriak-teriak disini, gak punya jam, kali! Nyari mati!" dengus pria cungkring dengan jenggotnya yang panjang. Walau marah, tangannya terus mengusap jenggot panjangnya."Itu siapa, Pak Mali? Gak tahu apa ini gang kecil!" timpal ibu gempal dengan daster biru tua yang usang,"ngapain coba teriak-teriak disini, kayak gak tahu adat aja!" dengusnya lagi."Maaf-maa
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

Bab 166 Dimana Sanja!

Davinka benar-benar tertidur selama dalam perjalanan pulang, sementara Sanjaya tidak bisa menyetir dengan tenang. Pria itu terus menoleh dan menatap Davinka ketika ada kesempatan. Sanjaya berada dalam dilema, apa harus memberi tahu Davinka bahwa dirinya adalah Diandra yang diselamatkan oleh Noel dan melakukan operasi."Tapi, aku masih belum bisa memberitahunya. Paling tidak—sampai aku tau apa alasan Mama begitu membenci Diandra," monolognya.Sanjaya benar-benar takut ibunya akan tahu kebenaran ini dan kembali membahayakannya. Biar bagaimanapun, Sanjaya tidak bisa benar-benar membenci ibunya, wanita itu yang melahirkannya dan ia tahu apa yang dilakukannya hanya untuk kebahagiaannya walau caranya sangat salah.Sesampainya di rumah, Sanjaya tidak membangunkan Davinka, pria itu langsung membawanya ke kamar dan ikut terlelap bersamanya, mengabaikan semua kegundahannya.Davinka menggeliat saat suara berisik dari jam weker terus berbunyi nyaring. Wanita itu mengedarkan pandangannya, memacari
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

Bab 167 Kehamilan Rasty

Venti hanya mampu menatap punggung pria jangkung itu yang bernama Anan, yang membantunya di hotel mekarin, dan ya, jika bukan karena anak itu Anan tidak akan pernah mau membantunya."Tapi kamu harus melakukan satu tugas lagi, An. Anak itu punya nilai tinggi bagi kelangsungan hidup putrimu, jika tidak aku akan mengatakan bahwa anak itu dipungut tiga tahun lalu di panti asuhan Pelita Kasih," monolognya penuh penekanan.Malam itu, di tengah hujan lebat Venti mendatangi panti asuhan Pelita Kasih dengan bayi merah dalam pelukannya. Bayi laki-laki yang baru lahir beberapa jam yang lalu terpaksa ia bawa kesana demi kebaikannya sendiri. "Aku titip bayi ini. Besok pagi akan ada orang mengambilnya, urus surat-suratnya dengan resmi dan berikan hak asuh penuh pada pria itu," ujar Venti tanpa melepaskan tatapannya pada bayi dengan hidung mancungnya yang terlihat sangat kokoh walau baru saja dilahirkan.Penjaga panti hanya mengguk, wanita dihadapannya ini adalah donatur tetap di panti itu. Ia ber
last updateLast Updated : 2022-07-01
Read more

Bab 168 Mitos atau Fakta, Siapa yang Tahu!

Davinka dan Rasty seharusnya tidak bertemu untuk saat ini. Apa kalian percaya akan adanya mitos yang mengatakan dua saudara kandung yang tengah hamil tidak bisa tinggal dalam satu atap atau hamil dalam waktu bersamaan?Awalnya Sanjaya tidak percaya, pria itu hanya menganggap tahayul dan omong kosong. Akan tetapi, saat tahu putra dan istrinya wafat, ia mengutuk dirinya sendiri yang tidak mengindahkan hal ini. Rasty bahkan sangat lemah saat hamil Reno, ia seperti melihat mayat dalam diri adiknya."Carilah dokter terbaik. Aku tidak sanggup melihatmu kesakitan seperti kemarin," ujarnya memastikan, 'Jika kamu izinkan, aku akan membawa Reno pergi sementara waktu, tinggal bertiga jauh dari kalian,' sambungnya dalam hati."Ya, kak. Karena itu aku membutuhkan kalian. Reno sangat suka pada kakak dan kak Davinka. Jadi aku mohon bantu aku menjaganya," pinta Rasty. Air matanya sudah jatuh menetes. Saat mengandung Reno, ia banyak menghabiskan waktunya di rumah sakit dengan tangan selalu terpasang s
last updateLast Updated : 2022-07-01
Read more

Bab 169

Davinka sudah tidak menghiraukan apapun lagi, wanita itu berlari kencang menuruni tangga dan menabrak Nani. Bahkan Reno yang tengah terlelap sudah tidak dia ingat lagi. Dalam benaknya hanya ada Sanjaya dan Sanjaya."Nyonya," panggil Nani sambil memegangi bahu Davinka. Terlambat sedikit saja, Nyonyanya ini pasti jatuh dan tersungkur. Davinka melangkah dengan langsung melompati dua anak tangga sekaligus.Nani melihat dada Nyonya kembang kempis, napasnya sangat kasar, pandangannya bergerak kesana kemari dengan matanya memerah. Terlihat jelas bahwa Davinka sudah banyak mengeluarkan air matanya. Sepertinya wanita itu tidak sadar dengan apa yang baru saja dilakukannya."Sa-sanja … Kaka Nani, Sanja." Davinka meracau tidak jelas. Wanita bahan sudah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, tatapannya terlihat kosong.Dalam benaknya, tubuh Sanjaya sudah terkapar dengan linangan darah di lantai. Pria itu terbaring lemah di atas aspal yang mengepul karena panasnya matahari. Mungkin saja pria itu sud
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more

Bab 170

Sanjaya menggeleng kepalanya cepat, air mata bahagia tergantikan dengan air mata duka. Tidak, ini tidak bisa terjadi lagi untuk yang kedua kalinya."Dimana istriku, Sandy, katakan!" sarkasnya terlihat sangat frustasi."Saya kirim lokasi Nyonya saat ini, mobil itu menuju kota Tangerang," Sandy mengucapkannya dengan jelas tapi penuh kehati-hatian.Sanjaya mengepalkan tinjunya dengan rahangnya yang sangat keras, terlihat jelas giginya saling beradu, tatapannya bahkan terlihat sangat buas, "Mama jika ini perbuatanmu, aku akan melupakan hubungan ibu dan anak ini. Selamanya aku tidak akan menganggapmu lagi!""Percepat!" pintanya pada sopir.Entah datang dari mana, polisi sudah datang mengepung mobil Sanjaya, memberi pria itu jalan agar tidak ada satu mobilpun yang menghalanginya. Suara sirine dari mobil dan motor berhasil membelah lautan kendaraan yang melaju kencang di siang yang sangat terik itu."Cari tahu siapa yang mengatur semua ini, dan tangkap mereka, termasuk Nyonya Venti Hardian j
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
25
DMCA.com Protection Status