Yogyakarta, 22 April 2018 Mereka memang pernah bersama di apartemen Bram selama beberapa hari. Mereka juga beberapa kali berciuman dengan penuh gairah. Ciuman-ciuman itu menjadi candu yang memabukkan bagi Bram. Namun, selama ini Bram berusaha menahan diri. Lelaki itu tidak bertindak lebih. Demi Amara, Bram bersabar menunggu saat yang tepat. Meskipun itu membuatnya sangat tersiksa. Malam ini, tidak ada lagi penghalang. Bram tidak perlu izin dari siapa pun. Tidak perlu lagi berusaha mengendalikan diri. Amara adalah miliknya. Sepenuhnya. Akan tetapi, tampaknya lelaki itu harus mengeluarkan simpanan kesabarannya lagi. Pasalnya, Amara sudah hampir setengah jam mengurung diri di kamar mandi. Bram mencoba mengerti. Pasti Amara dihantui rasa canggung. Pertama kali dalam hidupnya, gadis itu akan menyerahkan diri seutuhnya pada seorang laki-laki. Bram sendiri merasakan hal yang sama. Ini memang bukan pengalaman pertamanya. Akan tetapi, tentu saja akan menjadi yang teristimewa. Karena Bram
Last Updated : 2022-05-02 Read more