Semua Bab SACRIFICE: Bab 1 - Bab 10

15 Bab

Bab 1 : Panik dan Amarah

Pukul 08.00 pagi keadaan rumah B2F2 kacau, teriakan juga tangisan serta perasaan khawatir memenuhi seluruh penghuni rumah. Keadaan itu berawal dari aktivitas rutin mereka, yaitu sarapan bersama. Namun, dua member yang sejak tiga tahun berperang dingin tidak terlihat batang hidungnya, membuat leader B2F2 itu panik dan menelfon mereka.  Lion sedikit tenang saat Thana mengangkat panggilannya. Dan mengatakan jika dirinya pergi ke studio terlebih dahulu, juga mengucapkan permintaan maaf karena tidak sempat memberi kabar. Serta bertanya apa yang membuat Lion sebegitu khawatirnya. Dan saat mendapat jawaban dari sang leader. Thana hampir saja murka, namun dia masih bisa menahan diri. Dan yang membuat keadaan asrama semakin kacau adalah New yang meninggalkan ponselnya di meja nakas samping tempat tidurnya. Meninggalkan tempat tidur yang tersusun rapi juga dingin. Terlihat bila pemuda itu telah meninggalkan asrama sejak subuh atau bahkan saat sem
Baca selengkapnya

Bab 2 : Pertikaian dan Rasa Bersalah

Setelah beberapa saat hening. Jump menatap tajam Thana yang masih berdiri berhadapan dengannya. "Apa kau harus berkata seperti itu?" Thana menaikkan salah satu alisnya saat mendengar perkataan dingin Phan dan melepas kontak mata antara dirinya dengan Jump. "Lalu? Aku harus berkata seperti apa? Bukankah aku mengatakan sebuah fakta?" Kata-kata sinis Thana membuat Jump melayangkan tinjunya. Menyebab Thana terjatuh di atas sofa. Dengan Jump yang menindihnya juga mencengkeram erat kerah baju Thana. "Jummest Ludakorn!"  Teriakan itu tidak diindahkan oleh sang empu. Dia tetap fokus dengan Thana yang menatap marah dirinya.  "Lepas!" Thana berkata tenang namun netranya mengatakan kemarahan yang besar. "Aku bilang lepas!" Jump tetap tidak bergerak. Dan itu membuat Thana semaki
Baca selengkapnya

Bab 3 : Mendinginnya Suasana

Pukul 10.00 pagi semua member B2F2 berkumpul di tempat latihan. Mereka akan mulai latihan setelah banyaknya drama dipagi hari. Walau atmosfer di ruangan itu tidak mencekam, namun tentu saja tidak bagus. Karena perang dingin antara New dan Thana belum berakhir.   New sudah meminta maaf kedua kalinya kepada semua member dan meminta maaf secara pribadi kepada kakaknya. Namun, Thana tidak menanggapi permintaan maaf adiknya itu dan memilih untuk mengutak-atik gitar bass miliknya.   Mereka berenam merupakan anak yang tergolong dari kalangan atas. Orang tua Thana dan New memiliki perusahaan yang bergerak di bidang kesenian, mulai dari musik, teater, lukis, bahkan memiliki agensi.   Itu sebabnya orang tua Thana memberikan mereka studio lengkap dengan staf dan pelatihnya. Karena melihat ketekunan pada bakat dan minat mereka. Studio mereka cukup besar. Terdiri dari tiga lantai, dimana lantai pertama mencakup ruang tamu, kamar mand
Baca selengkapnya

Bab 4 : Usainya Pertunjukan dan Tahun Ajaran Baru

Setelah latihan dengan giat selama dua minggu. Akhirnya pertunjukan dimulai. Pertunjukan mereka digelar di lapangan yang terletak di pusat kota. Pertunjukan mereka sukses membawa dua ribu penonton dan berlangsung selama tiga hari. Walau grup B2F2 belum terkenal seperti grup-grup besar lainnya. Namun, cukup banyak yang menjadi penggemar grup tersebut karena sudah berdiri selama lima tahun. Bahkan mereka kekurangan tiket karena banyaknya penggemar yang menanti pertunjukan yang baru dilangsungkan. Hampir satu tahun B2F2 tidak menggelar pertunjukan karena sibuknya mereka di kampus. Walau mereka masih saja tampil di acara-acara kampus tapi tidak menggelar pertunjukan mandiri. Hari ini merupakan hari terakhir pertunjukan mereka. Dan mereka baru saja mengucapkan salam perpisahan dan rasa terima kasih karena menyempatkan waktu untuk hadir meriahkan pertunjukan mereka. Setelah mereka meninggalkan panggung dan
Baca selengkapnya

Bab 5 : New Jatuh Cinta?

"Kakak! New jatuh cinta!" Teriakan New memenuhi seluruh penjuru rumah. Menyebabkan semua penghuni tergopoh-gopoh keluar dari kamar minus Thana, menemui termuda. New yang memang memiliki kelas sore tiba paling akhir di rumah. Jam sudah menunjukkan pukul 19.30 malam saat New tiba dan berteriak.  "Astaga. Kamu ini, kenapa harus berteriak?" Lion berkata dengan tangan yang memijat kepala, kepalang gemas dengan tingkah New. Sedangkan New hanya menampilkan cengirannya. "New jatuh cinta kak Singa."  New berkata antusias, binar matanya menunjukkan betapa gembiranya dia.  "Sama siapa?"  Krist bertanya malas, namun antusias New semakin meningkat saat salah satu kakaknya menanggapi ucapannya. "Claire, mahasiswi pertukaran dari Jerman." Ucapnya menggebu-gebu dan yang le
Baca selengkapnya

Bab 6 : Kesibukan New

"Lihatlah." Thana, Drake, First, dan Khema langsung saja mengerubungi ponsel Wave yang diletakkan pemiliknya di tengah-tengah meja. "Kosong?" Khema memandang bingung dan menatap Wave yang mengangguk, meyakinkan teman-temannya yang masih belum yakin dan masih mencoba untuk menggeser layar namun tidak menemukan apapun. "Tapi aku kurang yakin, aku akan mencarinya kembali. Kalian ikut?" Wave meletakkan gelasnya dan meraih ponsel miliknya, bertanya kepada teman-temannya seraya beranjak. "Aku ikut." Thana berujar dan berdiri dari duduknya, mengikuti langkah Wave menuju ruangan pribadi, ruangan Wave di lantai empat. Wave merupakan pemilik bar yang mereka tempati berkumpul. Bar Wave sudah ada sejak pemuda itu berusia tujuh belas tahun. Dan sudah memiliki beberapa cabang.  Awalnya bar Wave dikelola ol
Baca selengkapnya

Bab 7 : Pertengkaran

Setelah insiden di kantin Fakultas Seni Musik, dimana Krist yang mengomel tanpa menghiraukan jika mereka menjadi tontonan. Satu bulan telah berlalu, New yang membawa banyak penghargaan karena mengikuti berbagai lomba. Juga Thana yang sama seperti adiknya, membawa penghargaan setelah memenangkan turnamen.Kini akhirnya mereka semua berkumpul di meja makan. Memakan hidangan yang dimasak khusus oleh member tertua, Lion dan Krist. Semua menyantap hidangan dengan lahap dengan sesekali mengobrol ringan."Kak. Besok New mau ajak Claire pacaran."Celetuk New, membuat sebagian besar yang lebih tua tersedak. Bahkan Thana pun juga tersedak, namun dengan pandainya Thana menahannya hingga netranya berkaca-kaca."Kalian kenapa? Kenapa tersedak berjamaah?"New menatap semua orang di meja makan bingung. Sedang yang lain dengan serentak meneguk air minum untuk meredakan tenggorokan mereka yang perih."Yah. Kecuali Thana."
Baca selengkapnya

Bab 8 : Pertengkaran 2

"Adik biadab."Thana mendesis saat mengatakan itu, menyebabkan teman-temannya mematung dan melepas pegangannya kepada Thana. "Thana." Panggilan Phan tidak dihiraukan oleh Thana. Pemuda itu masih mengatur napasnya yang tidak beraturan akibat emosi yang tidak dapat dikontrol."Bocah itu...."Melihat Thana yang mulai mengontrol emosinya, Lion menyentuh pundak pemuda yang lebih muda darinya, namun dengan kasar Thana menghempaskan tangan Lion dan mendorongnya hingga terjatuh di lantai. Dan untung saja punggung Lion tidak terkena meja televisi."LEPASKAN! BRENGSEK!"Teriakan dan tindakan Thana mengejutkan semua orang. Dimana pemuda itu semakin marah, dan emosinya kembali naik.Namun, detik berikutnya bunyi pukulan menyentak mereka. Phan yang kali pertamanya mengangkat tangan untuk memukul seseorang, dan itu adalah sahabatnya sendiri, Thana.Thana yang mendapat p
Baca selengkapnya

Bab 9 : Dingin

Sudah satu minggu sejak pertengkaran antara New dengan Thana, dan selama itu pula keadaan rumah sangat tidak nyaman. Di mana Phan dan Thana yang hanya sekedar saling bertegur sapa. Krist yang merasa canggung karena Lion dan Jump memiliki project berdua serta selalu menghabiskan waktu di studio karena deadline yang sudah dekat. Sedangkan New, setelah keluar dari rumah hari itu belum pernah kembali hingga saat ini.Dan itu tentu saja membuat Krist khawatir, namun Phan berkata jika dia pernah melihat New di sekitar kampus. Mengetahui itu, Krist sedikit tenang karena dia bisa menduga jika New tidak terluka.Thana yang merasa bosan, memutuskan untuk keluar sekedar menghirup udara segar di taman yang tidak jauh dari kediaman.Tiba di taman, Thana langsung saja mendudukkan dirinya di kursi yang terletak lumayan jauh dari jalan. Suasana yang nyaman membuat Thana hampir saja mengarungi mimpi, namun dirinya dikejutkan oleh tepukan ringan di bahunya. Memb
Baca selengkapnya

Bab 10 : Rencana Ke Jerman

"New."Merasa terpanggil, New sontak menoleh dan melihat seorang gadis yang tidak dikenalinya. Berdiri canggung di samping tempat duduknya."Eum.... Ya?"Bingung, New merespon seadanya. Bukan maksud sombong, hanya saja New benar-benar tidak pernah bertemu, bahkan melihat gadis tersebut."Itu.... Tadi saya bertemu dengan dosen Mata Kuliah Sosiologi. Beliau memanggilmu, dan mengatakan untuk datang ke ruangannya."Mendengar itu New mengangguk mengerti seraya tersenyum manis dan mendapat respon yang sama dari gadis tersebut."Terima kasih, ya."Gadis itu mengangguk dan beranjak meninggalkan New beserta teman-temannya yang sejak tadi hanya diam, menyimak pembicaraan New dengan gadis asing itu."Dia cantik, New."New langsung saja menoleh saat mendengar salah satu temannya berbicara. Tersenyum sinis dan merampas ponselnya yang seenaknya digunakan oleh temannya itu.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status