Pukul 10.00 pagi semua member B2F2 berkumpul di tempat latihan. Mereka akan mulai latihan setelah banyaknya drama dipagi hari. Walau atmosfer di ruangan itu tidak mencekam, namun tentu saja tidak bagus. Karena perang dingin antara New dan Thana belum berakhir.
New sudah meminta maaf kedua kalinya kepada semua member dan meminta maaf secara pribadi kepada kakaknya. Namun, Thana tidak menanggapi permintaan maaf adiknya itu dan memilih untuk mengutak-atik gitar bass miliknya.
Mereka berenam merupakan anak yang tergolong dari kalangan atas. Orang tua Thana dan New memiliki perusahaan yang bergerak di bidang kesenian, mulai dari musik, teater, lukis, bahkan memiliki agensi.
Itu sebabnya orang tua Thana memberikan mereka studio lengkap dengan staf dan pelatihnya. Karena melihat ketekunan pada bakat dan minat mereka. Studio mereka cukup besar. Terdiri dari tiga lantai, dimana lantai pertama mencakup ruang tamu, kamar mandi, ruang latihan bersama, ruang peralatan, ruang istirahat dan dapur. Di lantai dua terdiri dari studio pribadi mereka masing-masing. Dan di lantai terakhir merupakan ruang istirahat mereka yang tergabung dengan mini bar juga beberapa permainan. Di lantai tiga adalah ruangan khusus mereka, dimana ruangan itu tidak terdapat sekat atau ruang kecuali kamar mandi.
Staf dan juga pelatih akan hadir di studio hanya saat mereka membutuhkannya.
Lain halnya dengan Lion, pemuda itu merupakan anggota tertua bersama dengan Krist. Lion merupakan putra dari seorang Pianis terkenal bersama dengan Krist. Lion dan Krist adalah saudara tiri, ayah Krist menikahi ibu Lion sejak keduanya duduk di bangku sekolah dasar. Walau awalnya kedua pemuda itu saling membenci satu sama lain. Namun, seiring berjalannya waktu mereka semakin dekat bahkan saling menyayangi layaknya saudara kandung.
Jump dan Phan sendiri adalah sahabat yang sering menghabiskan waktu bersama. Mereka bersahabat sebelum kenal dengan keempat member yang lain. Jump dan Phan sering bernyanyi di Cafe atau acara-acara yang mengundang mereka berdua. Jump merupakan putra dari seorang pebisnis, orang tua Jump mengolah beberapa Cafe dan rumah makan yang sudah tersebar hampir di 20 daerah. Sedangkan Phan adalah putra kedua dari seorang Pilot. Kakak Phan sendiri, Frank merupakan Komandan di kemiliteran Angkatan Udara membuat Phan sangat jarang menghabiskan waktunya dirumah. Karena ibunya telah meninggal sejak dirinya menginjak tahun terakhir sekolah menengah akhir.
Pertemuan mereka sebenarnya diawali oleh New, yang baru naik kelas dua sekolah menengah pertama. New merajuk kepada kedua orang tuanya juga kakaknya karena mereka tidak menuruti keinginannya. New ingin mengikuti kelas akselerasi agar dirinya bisa selalu bersama dengan Thana.
Thana tentu saja menolak, karena kelas akselerasi tidak mudah. Walau dia tahu adiknya merupakan jajaran orang jenius. Namun, tentu saja dia khawatir karena jika adiknya mengikuti kelas akselerasi dan berhasil satu tingkat dengannya. Itu akan membuat adiknya tidak bisa merasakan indahnya bermain bersama teman seumurannya. Juga Thana takut, jika adiknya harus dewasa sebelum usianya.
Sedangkan orang tuanya menolak karena alasan yang tidak jauh berbeda dengan Thana, mereka tidak ingin New membebani pikirannya sendiri.
Usai mendengar keputusan Ayah, Ibu, serta kakaknya, New langsung saja kabur dari rumah menuju Cafe yang tidak jauh dari rumahnya. Disana dia bertemu dengan Jump dan Phan yang sedang tampil saat dirinya memakan brownies, pesanan ketiganya. New yang melupakan browniesnya menatap serius Jump dan Phan yang sangat menghayati lagu.
Disanalah mereka akhirnya berkenalan dan semakin dekat. New juga semakin sering mengunjungi Cafe tersebut untuk bertemu dengan mereka. Dan saat mengetahui jika kedua teman barunya satu angkatan bahkan satu sekolah dengan kakaknya. New semakin gencar meminta izin kepada kedua orang tuanya.
Akhirnya keinginan New dituruti. New mengikuti kelas akselerasi dan berhasil satu angkatan dengan kakaknya, walau kelas mereka berbeda.
"New."
Mendengar seseorang memanggilnya, New langsung saja mengalihkan atensinya dari laptop dan menghadap Jump.
Saat ini mereka sedang beristirahat setelah latihan selama hampir tiga jam.
"Kakak tadi bawa es krim ada di-"
Perkataan Jump langsung terpotong karena New yang langsung melesat keluar dari ruang latihan. Membuat Jump melongo dan menggelengkan kepala.
"Bocah itu."
Dengusnya dan kembali bermain dengan ponselnya.
"Kau seperti tidak tahu bocah itu saja. Jika sudah menyangkut makanan akan seperti apa."
Krist menimpali dengusan Jump masih memainkan stik drum miliknya.
"Waah. Kak Jump lagi baik ya? Sampai beli es krim sebanyak ini?"
Jump semakin mendengus saat melihat New masuk kedalam ruang latihan dan melontarkan kalimat pertamanya.
"Mau es krimnya kakak ambil lagi?"
New meringis mendengar pertanyaan sarkas yang diucapkan Jump, dan menangkupkan kedua telapak tangannya.
New mulai membagikan es krim itu kepada seluruh member. Hingga tiba dibagian kakaknya. New sedikit ragu untuk mendekati Thana. Namun dia mengumpulkan keberaniannya dan mendekati kakak kandungnya itu.
"Kakak ingin rasa apa?"
Cicit New saat jaraknya dengan Thana tidak sampai setengah meter. Thana hanya memberikan tatapan datar dan beranjak dari duduknya.
"Aku akan membeli makan siang."
Ujarnya sebelum keluar dari ruang latihan, meninggalkan New yang menghela nafas dan kepala menunduk.
Setelah latihan dengan giat selama dua minggu. Akhirnya pertunjukan dimulai. Pertunjukan mereka digelar di lapangan yang terletak di pusat kota. Pertunjukan mereka sukses membawa dua ribu penonton dan berlangsung selama tiga hari.Walau grup B2F2 belum terkenal seperti grup-grup besar lainnya. Namun, cukup banyak yang menjadi penggemar grup tersebut karena sudah berdiri selama lima tahun. Bahkan mereka kekurangan tiket karena banyaknya penggemar yang menanti pertunjukan yang baru dilangsungkan.Hampir satu tahun B2F2 tidak menggelar pertunjukan karena sibuknya mereka di kampus. Walau mereka masih saja tampil di acara-acara kampus tapi tidak menggelar pertunjukan mandiri.Hari ini merupakan hari terakhir pertunjukan mereka. Dan mereka baru saja mengucapkan salam perpisahan dan rasa terima kasih karena menyempatkan waktu untuk hadir meriahkan pertunjukan mereka.Setelah mereka meninggalkan panggung dan
"Kakak! New jatuh cinta!"Teriakan New memenuhi seluruh penjuru rumah. Menyebabkan semua penghuni tergopoh-gopoh keluar dari kamar minus Thana, menemui termuda.New yang memang memiliki kelas sore tiba paling akhir di rumah. Jam sudah menunjukkan pukul 19.30 malam saat New tiba dan berteriak."Astaga. Kamu ini, kenapa harus berteriak?"Lion berkata dengan tangan yang memijat kepala, kepalang gemas dengan tingkah New. Sedangkan New hanya menampilkan cengirannya."New jatuh cinta kak Singa."New berkata antusias, binar matanya menunjukkan betapa gembiranya dia."Sama siapa?"Krist bertanya malas, namun antusias New semakin meningkat saat salah satu kakaknya menanggapi ucapannya."Claire, mahasiswi pertukaran dari Jerman."Ucapnya menggebu-gebu dan yang le
"Lihatlah."Thana, Drake, First, dan Khema langsung saja mengerubungi ponsel Wave yang diletakkan pemiliknya di tengah-tengah meja."Kosong?"Khema memandang bingung dan menatap Wave yang mengangguk, meyakinkan teman-temannya yang masih belum yakin dan masih mencoba untuk menggeser layar namun tidak menemukan apapun."Tapi aku kurang yakin, aku akan mencarinya kembali. Kalian ikut?"Wave meletakkan gelasnya dan meraih ponsel miliknya, bertanya kepada teman-temannya seraya beranjak."Aku ikut."Thana berujar dan berdiri dari duduknya, mengikuti langkah Wave menuju ruangan pribadi, ruangan Wave di lantai empat.Wave merupakan pemilik bar yang mereka tempati berkumpul. Bar Wave sudah ada sejak pemuda itu berusia tujuh belas tahun. Dan sudah memiliki beberapa cabang.Awalnya bar Wave dikelola ol
Setelah insiden di kantin Fakultas Seni Musik, dimana Krist yang mengomel tanpa menghiraukan jika mereka menjadi tontonan. Satu bulan telah berlalu, New yang membawa banyak penghargaan karena mengikuti berbagai lomba. Juga Thana yang sama seperti adiknya, membawa penghargaan setelah memenangkan turnamen.Kini akhirnya mereka semua berkumpul di meja makan. Memakan hidangan yang dimasak khusus oleh member tertua, Lion dan Krist. Semua menyantap hidangan dengan lahap dengan sesekali mengobrol ringan."Kak. Besok New mau ajak Claire pacaran."Celetuk New, membuat sebagian besar yang lebih tua tersedak. Bahkan Thana pun juga tersedak, namun dengan pandainya Thana menahannya hingga netranya berkaca-kaca."Kalian kenapa? Kenapa tersedak berjamaah?"New menatap semua orang di meja makan bingung. Sedang yang lain dengan serentak meneguk air minum untuk meredakan tenggorokan mereka yang perih."Yah. Kecuali Thana."
"Adik biadab."Thana mendesis saat mengatakan itu, menyebabkan teman-temannya mematung dan melepas pegangannya kepada Thana."Thana."Panggilan Phan tidak dihiraukan oleh Thana. Pemuda itu masih mengatur napasnya yang tidak beraturan akibat emosi yang tidak dapat dikontrol."Bocah itu...."Melihat Thana yang mulai mengontrol emosinya, Lion menyentuh pundak pemuda yang lebih muda darinya, namun dengan kasar Thana menghempaskan tangan Lion dan mendorongnya hingga terjatuh di lantai. Dan untung saja punggung Lion tidak terkena meja televisi."LEPASKAN! BRENGSEK!"Teriakan dan tindakan Thana mengejutkan semua orang. Dimana pemuda itu semakin marah, dan emosinya kembali naik.Namun, detik berikutnya bunyi pukulan menyentak mereka. Phan yang kali pertamanya mengangkat tangan untuk memukul seseorang, dan itu adalah sahabatnya sendiri, Thana.Thana yang mendapat p
Sudah satu minggu sejak pertengkaran antara New dengan Thana, dan selama itu pula keadaan rumah sangat tidak nyaman. Di mana Phan dan Thana yang hanya sekedar saling bertegur sapa. Krist yang merasa canggung karena Lion dan Jump memiliki project berdua serta selalu menghabiskan waktu di studio karena deadline yang sudah dekat. Sedangkan New, setelah keluar dari rumah hari itu belum pernah kembali hingga saat ini.Dan itu tentu saja membuat Krist khawatir, namun Phan berkata jika dia pernah melihat New di sekitar kampus. Mengetahui itu, Krist sedikit tenang karena dia bisa menduga jika New tidak terluka.Thana yang merasa bosan, memutuskan untuk keluar sekedar menghirup udara segar di taman yang tidak jauh dari kediaman.Tiba di taman, Thana langsung saja mendudukkan dirinya di kursi yang terletak lumayan jauh dari jalan. Suasana yang nyaman membuat Thana hampir saja mengarungi mimpi, namun dirinya dikejutkan oleh tepukan ringan di bahunya. Memb
"New."Merasa terpanggil, New sontak menoleh dan melihat seorang gadis yang tidak dikenalinya. Berdiri canggung di samping tempat duduknya."Eum.... Ya?"Bingung, New merespon seadanya. Bukan maksud sombong, hanya saja New benar-benar tidak pernah bertemu, bahkan melihat gadis tersebut."Itu.... Tadi saya bertemu dengan dosen Mata Kuliah Sosiologi. Beliau memanggilmu, dan mengatakan untuk datang ke ruangannya."Mendengar itu New mengangguk mengerti seraya tersenyum manis dan mendapat respon yang sama dari gadis tersebut."Terima kasih, ya."Gadis itu mengangguk dan beranjak meninggalkan New beserta teman-temannya yang sejak tadi hanya diam, menyimak pembicaraan New dengan gadis asing itu."Dia cantik, New."New langsung saja menoleh saat mendengar salah satu temannya berbicara. Tersenyum sinis dan merampas ponselnya yang seenaknya digunakan oleh temannya itu.
"Hei. Kalian tahu? Pak Arief itu suka dengan New, makanya dia mengajak New ke Jerman."Thana yang sedang duduk di cafe seorang diri, sayup-sayup mendengar percakapan seorang pemuda yang diketahuinya sebagai Mahasiswa Keperawatan."Kau ini. Sudah pasti pak Arief menyukai New, kau tahu sendiri pemuda itu terlalu baik, ditambah dia memiliki otak cerdas. Bagaimana pak Arief tidak membawanya ke Jerman, jika dia baru saja memenangkan Karya Tulis Ilmiah yang bersangkutan dengan seminar di Jerman nantinya."Pembicaraan itu berlanjut dengan tanggapan temannya, yang dengan santai berbicara sembari memakan makanan yang tersedia di atas meja.Tuk!"Au. Kenapa kau menyentil dahiku? Kau kira itu tidak menyakitkan!"Thana masih saja menyimak pembicaraan kedua pemuda itu tanpa disadarinya. Bahkan kini Thana berpindah duduk di dekat mereka, penasaran dengan kelanjutan gosip tersebut.Mahasiswa yang menggosipka