Semua Bab Another Side of EARTH: Bab 81 - Bab 90

176 Bab

Catatan Kedelapan puluh Satu : Sirkus

Kami bertiga mengendap menuju ke tempat tenda besar yang ditunjuk Dova tadi. Area ini tidak dikelilingi pagar tembok, hanya sekedar pagar biasa. Sepertinya ini terbuat dari bahan kayu."Kita bisa masuk ke dalam dan...uwooow!"Dova terpental ke arahku dan Serenada. Kami berdua mencoba membantunya berdiri. Astaga, ternyata pagar ini sudah diberi pelindung listrik. Kenapa tidak terlihat ya? Pantas saja Dova tadi tersetrum lalu terpental. Untung dia terpental, kalau tidak mungkin sudah gosong."Bagaimana caranya masuk kesana?""Hanya ada satu cara! Kita menyamar jadi pengunjung tempat ini.""Aku setuju usulan Artemis!""Hei, apa yang kalian lakukan disini?"Suara berat terdengar dari belakang kami bertiga. Sosok tinggi besar dan nampak sangar itulah yang baru saja berbicara pada kami. Glek! Bagaimana caranya melawan orang sebesar ini? Ah, tidak! Aku harus tenang, jangan sampai terjadi keributan malam ini."Kami mau masuk....""Sirkus baru buka besok! Pergi dan kembalilah besok jam delapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-08
Baca selengkapnya

Catatan Kedelapan puluh Dua : Pertunjukkan Dimulai

Sorak sorai penonton membahana dari kursi belakang. Hanya kami yang serius menonton. Sebenarnya ini pertunjukkan model apa? Anak-anak tertawa saat muncul orang penuh riasan yang mereka sebut badut itu masuk ke arena."Mereka seperti orang konyol yang menjatuhkan diri begitu saja ke lantai.""Iya, aku juga berpikir seperti itu Artemis!""Astaga! Dimana letak lucunya sih? Mereka seperti orang bodoh saja!"Mungkin selera humor kami berbeda dengan orang disini. Tak pernah ada pertunjukkan semacam ini di dalam Dome. Baru muncul hewan yang disebut harimau masuk. Hewan ini katanya pemakan daging. Duh, aku tak peduli lagi! Jeruji besi didepan kami mulai naik dengan alasan keamanan agar hewan itu tak menyerang kami."Ayo, cepatlah!"Dova juga sudah tidak sabar lagi. Ini masih pertunjukkan hewan besar bernama gajah. Setelahnya acara diambil alih oleh pembawa acara tadi."Hadirin sekalian, hari ini kita semua beruntung. Ada satu koleksi kami yang bukan hanya menghibur. Tapi juga membuat kalian me
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-08
Baca selengkapnya

Catatan Kedelapan puluh Tiga : Kediaman Alamsyah

"A-aku dimana?"Badanku tak bisa digerakkan lagi. Kulihat ada Primerose dan Asnee. Lalu ada dua hewan seperti yang kulihat tadi di pertunjukkan sirkus. Tiba-tiba dua hewan itu berubah menjadi manusia."Ah, siapa kalian?""Kau rupanya EARTHSEED juga!""Kami juga EARTHSEED sepertimu, namaku Farhein dan dia Berlian.""Kalian berdua dari keluarga El Tigre. Akhirnya aku bisa bertemu keluarga EARTHSEED Anima lainnya.""Berarti kau dari keluarga Van Deer di pulau B-neo? Itu jauh sekali! Bagaimana bisa ada disini?""Ada caranya! Nah, aku harus bantu Artemis dulu. Badanmu masih belum bisa digerakkan?""Belum, Primerose! Rasanya sakit semua!""Kau masih menyimpan buah Kuula, Artemis?""Ada di... lemari pendingin.""Biar aku yang mengambilkan!"Asnee sudah merubah wujudnya menjadi manusia normal. Ia bergegas mengambilkan buah Kuula yang kusimpan di lemari pendingin untukku. Usai dia mengambilnya, posisiku sedikit didudukan. Primerose memintaku untuk memakan buah Kuula itu."Habiskan, Artemis. Kat
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-10
Baca selengkapnya

Catatan Kedelapan puluh Empat : Tak Ada yang Boleh Tahu

Alamsyah memintaku masuk ke kamar yang aku gunakan tidur waktu itu. Bahkan Dova dan Serenada tak diijinkan masuk, padahal toh nantinya mereka akan bertanya padaku. Tentu saja akan kujawab, rasanya percuma saja Alamsyah mengajakku berbicara empat mata."Aku percaya padamu, Artemis! Tapi apa yang sebenarnya kau cari dari beliau?""Aku diminta menemuinya oleh orang yang pernah merawatku dulu."Kembali aku bercerita tentang Max yang sepertinya pernah melakukan kesalahan padaku. Katanya, hanya Profesor Madrosa yang bisa memperbaikinya. Sebenarnya aku sendiri masih belum paham, kesalahan apa yang telah diperbuat oleh Max pada diriku ini? Sampai aku melakukan perjalanan sejauh ini demi mencari orang yang disebut Profesor Madrosa itu."Hm... singkatnya kau sempat digunakan sebagai bahan percobaan namun gagal.""Yaah, mungkin begitu! Aku tak terlalu paham. Apalagi katanya itu terjadi saat aku masih kecil."Dova sepertinya pernah cerita dulu saat masih kecil menyelamatkanku dari percobaan Max. E
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-10
Baca selengkapnya

Catatan Kedelapan puluh Lima : Dwatta Island

Aku hanya ceritakan intinya saja, sebab sebentar lagi kami akan memasuki area Meichartaka. Bahaya kalau SKYLAR terkena sensor keamanan disini. Pesawat ini bisa meledak dan kita semua mati. Dova kuminta untuk segera mengaktifkan sistem Warp. Entah masih bisa atau tidak?"Bisa, tapi aku tidak yakin! Apa lebih baik kita gunakan jalur bawah laut saja?""Sejauh ini kita belum pernah gunakan SKYLAR untuk menyelam bukan?""Ayolah, kita harus cepat untuk memutuskan!""Aah! Baiklah kita akan gunakan sistem Warp dulu. Berikan titik koordinat atau jarak pastinya untuk menuju ke Dwatta Island, Artemis."Kusebutkan titik koordinat dan jarak pastinya yang sudah diberikan oleh Alamsyah padaku. Dova terus mengetik di keyboard virtualnya sambil mendengarku. Baru setelah semuanya siap dia meminta kami semua untuk memakai sabuk pengaman."Bagaimana dengan Asnee?""Ah, ya! Asnee kemarilah sebentar!""Hm... ya kau memanggilku Dova?""Letakkan dulu makananmu, nah pegang kursi siapa saja yang kencang ya!""J
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-11
Baca selengkapnya

Catatan Kedelapan puluh Enam : Chimaera

Aku bertanya tentang hewan jenis apa yang ditunggangi oleh Ericko ini. Bentuk tubuhnya aneh! Separuhnya berbulu biasa tapi separuhnya lagi sampai ke bagian ekor belang seperti harimau."Orama bukan hewan biasa. Dia hasil percobaanku dulu, ya aku tak pernah mengira kalau tubuhnya ternyata bisa tumbuh besar sampai bisa dinaiki seperti ini.""Eh, disini boleh melakukan percobaan asal tidak pada manusia ya!""Ya, tentu saja! Eh, siapa namamu? Sepertinya kau seorang ilmuwan juga.""Namaku Dova! Tapi aku lebih suka membuat alat atau senjata baru. Kebanyakan yang aku buat hanya modifikasi saja, bukan membuat sesuatu yang benar-benar baru.""Kau sama seperti ayahku! Hanya aku yang berbeda ya, sejak dulu memang tertarik dengan genetika hewan."Ericko ternyata masih berumur 20 tahun tapi dia sudah bekerja untuk pemerintah. Sama seperti Azka sebagai peneliti hanya beda bidang studi saja. Dia mengambil fokus pada genetika hewan. Tugasnya selain menemukan varian baru dari hewan yang ada juga sebaga
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-11
Baca selengkapnya

Catatan Kedelapan puluh Tujuh : Alara Menghilang

Baiklah, setidaknya aku harus menunggu Dexta berhasil memghubungi ayahnya. Sementara itu, kami bisa berada disini dulu. Ericko mengajak kami ke laboratorium pribadinya."Hei, kau tidak mau membeli rumah sendiri untuk laboratoriummu?""Sebenarnya aku mau, tapi ayah melarangku. Ya, karena dia tak mau sendirian di rumah yang besar ini.""Ayahmu penakut rupanya!""Hei, memangnya kau tidak takut kalau tinggal di rumah seluas ini? Rumahku saja dulu harus diisi oleh orang banyak.""Ha! Kau masih percaya pada hantu, Serenada? Ayolah ini tahun 2051 dan hal semacam itu tidak ada!""Kau tidak tahu, Dova. Kami di Nuuswantaara ini sangat kental kepercayaannya dengan makhluk tak kasat mata. Apalagi di Dwatta Island ini.""Aaah! Aku tidak percaya sebelum melihatnya sendiri!"Dova memang dari dulu begitu orangnya. Apa yang belum pernah dialaminya tak akan percaya. Kecuali dia sendiri mengalaminya seperti kasus Nanako dulu. Padahal sudah kuberitahu sejak awal dia tetap nekat. Pada akhirnya dia menangis
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-11
Baca selengkapnya

Catatan Kedelapan puluh Delapan : Misi Penyelamatan

Aku sendiri tak berani menduga apakah Alara memang benar diculik oleh Dr. Black atau bukan. Sebab semuanya baru dugaan saja. Meski kita sudah tahu seperti apa Dr. Black, namun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Termasuk untuk apa menculik Alara?"Dugaan terkuatku Alara adalah hasil percobaan yang selamat.""Begitu ya, berarti Dr. Black yang membuatnya jadi percobaan maka dia tidak akan melepaskannya.""Bagaimana ya, Artemis? Itu seperti kau telah berhasil membuat sesuatu pastinya hanya ingin dimiliki oleh dirimu saja. Aah! Aku tahu rasanya itu karena juga seorang yaaah begitulah.""Kau masih merasa tak pantas menyebut dirimu seorang ilmuwan, Dova?"Dova hanya menghela napas panjang. Dia memandangku cukup lama, baru melakukan pekerjaannya lagi mengecek Hexacycro. Padahal seharusnya dia sudah pantas untuk menjadi seorang ilmuwan, bukan lagi asisten seperti dulu saat Profesor Sanders masih hidup."Dova?""Artemis, daripada kau menanyakan hal tak penting lebih baik membantuku saj
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-12
Baca selengkapnya

Catatan Kedelapan puluh Sembilan : Semua Diluar Dugaan

"Artemis, lakukan sesuatu aaarkh!""Serenadaaa...!"Aku fokus mengeluarkan kekuatanku dalam kondisi terlilit seperti ini. Akhirnya bisa dan coba kuberi satu pukulan pada monster ini."Tsaah! Apa ini? Tidak mungkiiin...!"Berhasil! Monster itu melepaskan lilitannya. Dova segera berguling dan memanggil Hexacycronya. Aku masih berhadapan dengan monster ini yang terus mengaduh kesakitan akibat pukulanku."Hentikaaan tsaaah! Aku tidak ingin menyakiti! Kalian semua orang baaiiik."Hah? Apa maksudnya coba? Dia memasukkan badan ularnya ke dalam bangunan laboratorium Dr. Black. Rupanya ia membawa keluar laki-laki jelek itu sambil melilitnya kuat."Kau keterlaluan, Black! Menyuruhku untuk membunuh merekaaaah! Aku tidak akan terpengaruh olehmu lagiii tsaah....""A-apa kau sudah sadar? Ah, tidak aku harus mencuci otakmu lagi aarkh!""Kau tidak akan bisaaaah! Sekarang waktunya mati, Black!""Ti-tidaaak... Intan, aku masih menyayangimu! Kau aarkh... adalah...."Makhluk itu membunuh Dr. Black dalam l
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-12
Baca selengkapnya

Catatan Kesembilan puluh : Wujud Baru Dova

"Kau sudah tidak merasakan sakit lagi, Artemis?""Ini sudah lumayan, Serenada. Lagipula aku bosan duduk terus. Kemana Ericko tadi setelah membawa W115 kemari?""Dia kembali ke laboratoriumnya bersama Asnee. Katanya dia mau mencoba mengembalikan kondisi Alara kembali seperti semula."Namun aku tak berani menemui Ericko meski badan ini sudah bisa dibuat jalan pelan. Semoga dia bisa segera memulihkan kondisi Alara. Aku sebenarnya masih khawatir dengan kondisi Dova. Meski sudah ditangani oleh Dexta saat ini, perasaanku tak karuan. Ketakutan masih menyelimutiku. Pertanyaan tentang penerimaan Dova terhadap mata barunya itu seolah menjadi hantu dikepalaku."Kau masih khawatir dengan kondisi Dova?"Aku yang tengah mondar-mandir menunggu proses operasi itu langsung menengok ke arah Serenada. Dia tersenyum padaku untuk meyakinkanku bahwa Dova akan menerimanya. Hanya helaan napas panjang yang ada saat ini. Baru duduk kembali sambil terus melihat Serenada."Kau berarti belum mengenal seperti apa D
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
18
DMCA.com Protection Status