Home / Sci-Fi / Another Side of EARTH / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Another Side of EARTH: Chapter 61 - Chapter 70

176 Chapters

Catatan Keenam puluh Satu : Sensei Hachiro

"Dova kau mau ikut?""Kemana dulu, Artemis?""Ke Hutan Tanpa Nama bersama Akira. Katanya mau mengajak kita ke guru beladirinya, dia menyebutnya Sensei Hachiro.""Aku tidak tertarik! Kecuali kalian mau ke pusat kota lagi.""Kita akan ke pusat kota saat tahun baru 2051 nanti!"Dova melipat tangannya diatas dada, dia berpikir cukup lama. Beberapa kali aku meliriknya sambil menyiapkan Pentarec. Serenada yang paling bersemangat hari ini, dia tak sabar ingin belajar ilmu beladiri. Pada akhirnya Dova mengangguk sambil tersenyum juga."Yes! Ayo bersiaplah, Dova!""Kalian mau pakai alat itu?""Ya, memangnya kenapa?""Sst... mari kuberitahu satu rahasia di distrik ini!"Akira mengajak kami keluar, lalu meminta kami meninggalkan Pentarec di rumahnya. Dia hanya diam diatas jalanan depan rumah ini. Nah, lalu apa istimewanya?"Jalanan di distrik N-19 ini dibuat spesial! Kita cukup berdiri disini saja, gerakkan kaki kalian seperti meluncur dengan sepatu roda.""Bagaimana kalau nanti kami terjatuh?""
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Catatan Keenam puluh Dua : Cermin Aneh

Memang berlatih ilmu baru tidak bisa cepat. Aku, Akira dan Serenada yang akhirnya datang kemari. Rupanya Akira sudah lebih mahir dalam melakukan gerakan beladiri. Latihannya jelas berbeda dengan Serenada yang baru saja diajari oleh Sensei Hachiro.Sebelum aku berlatih meditasi, berulang kali melihat Akira berlatih dengan sasaran. Seolah tubuh pendeknya tak ada artinya bila sudah mengeluarkan jurus apapun. Tak bisa kubayangkan andai kena pukulan ataupun tendangannya mungkin aku sudah terpental cukup jauh."Baiklah, sudah cukup! Kita istirahat dulu."Aku mendengar suara itu namun rasanya mata ini masih ingin terpejam melanjutkan latihan meditasi. Sampai akhirnya satu tepukan dipundakku menyadarkanku."Ah, bagaimana rasanya setelah kau berlatih meditasi?""Ya, aku merasa bisa jauh lebih tenang."Hachiro masih terus menuangkan teko berisi teh ke gelas yang lain. Sesekali melihatku sambil sedikit menaikkan alisnya. Dia mulai memberikan gelas teh tadi pada kami."Lakukan itu juga dimanapun k
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Catatan Keenam puluh Tiga : Kekuatan Cinta

"Artemis, sudahlah!"Serenada sedikit mendorong tubuhku agar ia lepas dari pelukanku. Aku baru tersadar ini masih di rumah Hachiro. Uuh... rupanya Hachiro dan Akira melihatku sambil tersenyum. Rasanya jadi malu!"Maafkan aku... aku...."Kulihat lantai kayu disini rusak total. Aku siap bertanggung jawab untuk membantu membetulkannya. Meski sebenarnya juga tak bisa sih memperbaikinya. Kalau diajari nanti juga bisa. Lagipula mau bayar pun aku tak punya uangnya. Hachiro hanya tersenyum padaku dan memintaku juga Serenada untuk berdiri."Tidak perlu kau menggantinya, Artemis! Aku tahu kau pasti masih merasa tidak enak dengan kerusakan yang kau buat. Setidaknya aku sudah tahu dimana letak kekuatanmu yang sebenarnya dan mari kita bicara santai didekat taman lagi."Kami semua berjalan lagi menuju ke tempat awal, Hachiro menuangkan teh digelasku dan meminta agar aku meminumnya. Katanya agar aku lebih tenang."Katakan padaku, Artemis. Apa yang kau rasakan saat kekuatan itu keluar dari dalam dirim
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Catatan Keenam puluh Empat : Selamat Tahun Baru 2051

Sejak peristiwa itu, aku makin sadar. Tak lagi perlu malu pada Serenada soal perasaanku ini. Toh, dia juga menyukaiku. Hanya saja, aku masih tak mau melukai hati Dova yang sempat menyukai Serenada. Meski sekarang kutahu dia malah fokus mengejar Nanako."Nanti ada acara perayaan tahun baru. Kalian mau ikut? Katanya Nanako juga mau lihat pesta kembang api.""Tentu saja ikut!""Eh, disana ada banyak stand makanan dan minuman. Kalian bebas lho mau makan apa saja!""Ya, tapi kan tetap saja berbayar!""Ah, tidak! Spesial untuk perayaan tahun baru saja. Tapi dibatasi ya, satu orang hanya boleh ambil makanan di satu stand saja. Nah, selain itu ada stand khusus...."Akira tak melanjutkan kata-katanya. Dia malah mendekatiku dan Serenada sambil tersenyum. Kenapa kali ini senyumnya nampak berbeda ya?"Ada stand ramalan dan kalian berdua bisa mencobanya!""Ramalan? Eh, apa itu?""Astaga! Kalian tak pernah tahu?""Semacam perkiraan yang akan terjadi, begitu bukan Akira?""Yaah... kira-kira begitulah
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

Catatan Keenam puluh Lima : Kita Pergi Sekarang!

"Hei, hentikan Dova!"Uugh! Dia malah menarik jaketku hingga wajah kami berdua mendekat. Pada akhirnya penyesalan itu selalu ada dibelakang. Dova melihat sendiri Nanako membawa robot humaoid berpenampilan laki-laki. Ia mengenalkan itu sebagai pacarnya dihadapan temanku yang satu ini."Le-lepaskan, Dova! Ingusmu...uuh!""Kau tidak tahu betapa hancurnya hatiku, Artemis! Huhu...aku sudah berusaha sebisa mungkin untuknya. Tapi kenapa... dia...huaaa...!""Dova, hentikan! Kau ini memalukan sekali sih!"Serenada berusaha menarik badan Dova. Bukannya lepas malah justru semakin menempel. Sejujurnya aku sudah jijik dengan ingusnya. Ditengah kondisi yang seperti ini, aku melihat perempuan misterius itu lagi. Masih sama mengenakan topi lebarnya, kurasa itu sengaja dia gunakan untuk menutupi wajahnya."Sst...Serenada! Lihatlah perempuan bertopi lebar dibelakangmu itu!"Kepala Serenada menoleh ke belakang. Pada akhirnya ia melihatnya. Tak kusangka, perempuan misterius itu menengok ke arah kami berti
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Catatan Keenam puluh Enam : Serenada Untuk Toni Rodgers

"Aku sepertinya pernah cerita padamu bukan, Artemis?""Huh, ya tapi tidak lengkap!""Ceritakan semuanya saja, Dova! Aku benar-benar penasaran!"Dova menceritakan dirinya saat masih tinggal di Laboratorium Utama. Jauh sebelum aku dan Serenada bekerja disana. Waktu itu, dia masih menjadi asisten Profesor Sanders. Satu waktu, dia pernah tak sengaja mendengar pembicaraan orang-orang disana sebelum ia tidur.Ada yang mengatakan soal tubuh pengganti Toni Rodgers yang sudah mencapai batas. Artinya tak bisa lagi memakai tubuh pengganti buatan hasil kloningan sejak dia masih muda. Kalau soal ini aku sudah mendengarnya dari Dova juga."Untuk itu ayahmu mencari tubuh lain yang bisa dijadikan pengganti baginya. Tubuh itu harus asli, bukan buatan laboratorium. Sayangnya, tubuh kakakmu tak cocok dengan ayahmu.""Tunggu, Dova! Aku ingat sesuatu! Ayahku pernah mengajakku ke dalam laboratorium. Entah untuk apa aku hanya menurutinya saja. Kurasa sejak dulu, aku pernah bertemu dengan Max yang memintaku u
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Catatan Keenam puluh Tujuh : Zona Pattaerya

Aku penasaran dengan tempat ini, lagipula sudah hampir tiga hari kami berada diatas langit dengan pesawat ini. Sebenarnya menurut perkiraan Dova kalau kecepatannya tak dibuat lambat, bisa saja dua hari sampai tempat ini."Kita turun saja!""Oke, cari tempat parkirnya dulu yang aman! Ingat ya kalian berdua, jangan sebutkan tempat asal. Sekalipun yang kita temui adalah orang baik.""Baik, kapten Dova!""Sebenarnya siapa sih kapten disini? Bukannya seharusnya kau ya, Artemis!""Hah, aku hanya bercanda! Tidak ada kapten atau siapapun pemimpin disini. Ini adalah perjalanan kita bertiga!""Kita? Hei, aku hanya menemanimu saja ya Artemis!""Oh, begitu? Baiklah, apa kau mau turun disini saja? Ada tombol yang bisa ditekan untuk....""Iya, ya! Baiklah, kita semua yang melakukan perjalanan ini. Haaah... sial! Kena jebakan Artemis lagi.""Kau ini, tertular virus jahilnya Dova ya?""Hei, ayolah! Sesekali kita perlu bercanda. Jangan terlalu serius! Ahahaha...!"Aku masih tertawa membayangkan wajah D
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

Catatan Keenam puluh Delapan : Asnee si Pencuri

Aku dan Serenada ikut memacu Pentarec lebih cepat. Kalau semuanya mengejar dari belakang, rasanya percuma saja. Akhirnya aku mencoba terbang lebih tinggi dan mencegat pencuri itu dari depan. Dia terkejut dan sempat berteriak."Aargh!"Sial! Ternyata dia berhasil putar balik, nyaris saja menabrakku. Kurasa ini tidak bisa dibiarkan! Aku memejamkan mata, mencoba untuk fokus mengeluarkan kekuatan misterius itu. Sejujurnya aku tak terlalu percaya pada Hachiro kalau kekuatan itu hanya akan keluar saat melihat Serenada tersakiti. Mulai kurasakan suhu tubuhku meningkat, rasanya tenagaku naik drastis."Jaaangan kabuuur...! Heaargh!""Hei, Artemis! Jangan gunakan kekuatanmu itu! Gawat, bagaimana kalau dia tidak bisa mengendalikannya?""Tenang saja, Dova. Dia sudah belajar banyak di tempat Hachiro waktu itu.""Iya, tapi tetap saja tidak stabil!"Aku meninju tanah hingga membentuk semacam jalur yang bisa mengejar pencuri tadi. Akhirnya dia terjatuh setelahnya. Kupejamkan mata sekali lagi untuk men
last updateLast Updated : 2021-11-04
Read more

Catatan Keenam puluh Sembilan : Boon Nam

Terdengar suara cuitan samar ditelingaku. Kurasa itu berasal dari makhluk bernama burung. Sinar matahari menyentuh kulitku dan akhirnya aku terbangun. Masih dengan pandangan samar, kulihat ada sosok lain yang teramat tinggi dan besar. Ia berdiri di sisiku sambil berkacak pinggang.Saat pandanganku mulai jelas, aku nyaris saja melompat. Wajahnya seram dengan beberapa tato di tubuhnya. Dia hanya mengenakan kaos singlet warna putih dan celana jeans pendek yang sudah robek sana sini. Apa ini yang...."Siapa orang asing ini, Asnee?""Oh, mereka yang menolongku semalam. Sebenarnya aku mencuri barang mereka. Tapi ketahuan dan yaah... aku terluka. Dia yang merawat lukaku sampai tidak terasa sakit lagi.""Kau mencuri lagi?""Maafkan aku, Boon Nam! Kau tidak kembali sementara perutku sudah lapar. Stok makanan kita sudah habis."Benar rupanya dia yang bernama Boon Nam. Namun tak pernah kukira kalau ternyata dia jauh lebih tinggi dariku. Usai mendengarkan apa kata Asnee tadi dia langsung membuka b
last updateLast Updated : 2021-11-04
Read more

Catatan Ketujuh puluh : Perempuan Penggoda

Dova baru saja kembali setelah mengecek SKYLAR. Semuanya memang aman, tapi rupanya tenaga SKYLAR kurang mengisi saat siang hari tadi."Tapi, kita tidak bisa berlama-lama disini.""Tidak ada cara lain, Dova?""Ada, tapi aku malas menggunakannya! Sebenarnya dengan tenaga yang ada ini bisa kita gunakan asal perginya tepat dini hari dan pastinya setelah itu matahari terbit bukan?""Kita kurangi saja kecepatannya!""Ya, itu juga bisa. Matikan lampu yang tak perlu dan jangan isi daya batrei robot W115 mu itu."Dova mengatakan itu sambil menunjuk ke arah dadaku. Duh, salah lagi! Ya, baiklah aku tidak akan mengisi batrei robot kesayanganku itu. Sampai kondisi SKYLAR benar-benar terisi daya penuh. Tapi bukannya selama ditinggal, SKYLAR berada di posisi tempat terbuka ya?"Masalahnya akhir-akhir ini awan mendung selalu datang. Memang tidak hujan deras, tapi mempengaruhi pengisian daya pada SKYLAR.""Hei, kalian mau pergi lagi?"Terdengar pertanyaan itu dari dekat pintu masuk, ternyata Asnee baru
last updateLast Updated : 2021-11-04
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status