“Kang Raihan, saya titip kue ini untuk Om Rojak.” Rumi menyodorkan sekotak makanan ke hadapan Raihan. Bibirnya melukis senyum menawan.Raihan hanya melirik sekilas, kemudian segera mengemasi barang-barang. Ia mengembus napas panjang, kemudian berkata, “Maaf, tapi sepertinya saya tidak bisa menerimanya, Rum.”Senyum Rumi mendadak sirna, berganti raut kecewa meski sesaat. “Kenapa, Kang? Apa Kang Raihan tidak suka kuenya? Saya bisa kok ganti dengan kue yang lain. ”Raihan menggeleng. “Tidak usah, Rum. Takut merepotkan.”Rumi menunduk sesaat, kemudian menyungging senyum tipis. Ada kekecewaan yang perlahan terangkai di wajah.“Boleh saya tanya satu hal, Rum?” Raihan mengembus napas panjang, melirik gadis di depannya sekilas.“Silakan, Kang.”“Kemarin Rania ngasih saya foto-foto yang isinya kedekatan kita berdua yang diambil dari beberapa sudut. Kamu tahu siapa ya
Read more