Share

61. Dua Pilar Cinta

Ada apa dengan Rania?

Raihan meneguk minumannya hingga tak bersisa. Ia kemudian menyandarkan punggung pada dinding. Helaan napasnya terdengar berat, pertanda bila pikirannya tengah disesaki banyak hal. Pemandangan pesawahan di malam hari seketika mengisi pandangan. Cahaya kuning di seberang sana sangat kentara di banding kegelapan di sekelilingnya.

Waktu kadang menggoda Raihan untuk kembali ke masa lalu. Saat di mana tak ada kegelisahan dan kegamangan yang dirasa. Ketakutannya hanya pada omelan ustaz, tugas hafalan dan juga ujian dadakan.

Raihan rindu beradu tawa dengan kawan, menghabiskan waktu di masjid, bermain bola atau olahraga lain. Ia masih remaja dan ingin menikmati masanya. Pemuda itu tak seharusnya berada di posisi ini. Andai masa dapat diulang, mungkin ia ingin tetap berada di sana.        

Raihan menghembus napas kasar, mendongak, lantas mengamati serangga yang mengitari bohlam lampu. Kepalanya serasa in

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status