Kami masih berada di depan pintu kamarku. Jadi, Ivan bertanya, “Apakah kita akan membicarakannya di sini, Lady?” tanya Ivan. “Ya, benar,” balasku. Ivan tampak khawatir kalau ada orang yang mendengarkan pembicaraan kami, karena ia berkali-kali memperhatikannya sekitarnya. “Jangan khawatir, Ivan. Ini adalah tempat yang terbaik. Coba pikirkan, jika kita berbicara berdua di dalam kamar ini, padahal aku seperti seorang tahanan sekarang. Apa yang akan dipikirkan orang-orang jika para pelayan melihatnya? Jadi, lebih baik menunggu di sini, ‘kan? Kita hanya perlu mengecilkan suara kita,” ucapku. “Baiklah, Lady,” jawab Ivan. “Dimulai dari kamu dulu. Apa yang sebenarnya ingin kamu tanyakan?” tanyaku kepada Ivan. “Saya bingung, Lady. Kenapa Yang Mulia toba-tiba ingin mengurung Lady di sini? Padahal, yang aku dengar, Raja Edgar sangat puas dengan hasil kerja Lady dalam mengatasi masalah banjir,” ucap Ivan. Aku sudah menduga kalau Ivan a
Read more