Tak lama, terlihat Nabila keluar dari sebuah ruangan. Matanya melirik kesana kemari mencari-cari. Pas tatapannya bersirobok dengan Ical, Nabila tersenyum kemudian melangkahkan kaki menuju Ical yang sedang duduk. Ical yang melihat Nabila yang sedang berjalan ke arahnya, spontan berdiri dan ikutan melangkah ke Nabila juga. "Udah lama nunggu, Cal?" tanya Nabila setelah mereka saling menghampiri. "Gak, belum lama kok! Aku tadi nunggu di cafe sekalian ngopi," jawab Ical. "Oh gitu, kamu kalau ngopi di sebelah, masukin aja ke bill aku. Aku udah langganan kok!" "Timbang segelas kopi, sampe minta bayari, malu-maluin aja kamu, Bil," jawab Ical. "Lah, kamu gimana, sih? Kan kamu lagi sama aku, wajar dong makan minum kamu aku yang tanggung."Ical tersenyum, memandang Nabila. Umur mereka berdua memang sebaya dan dulu satu sekolah. Sering berdebat dan berantem. Sifat Ical yang suka jahili Imron, membuat Nabila sering bertengkar dengannya karena Nabila yang sering membela Imron yang dianggap Ic
Read more