"Mmm …tapi, Mak, Imron ada permintaan. "Apa, Le?" tanyaku penasaran. Bagas dan Wita pun memandang ke arah Imron. "Mmm …itu …"Kenapa Imron jadi gugup gitu ya. Aku kok jadi curiga. Sebenarnya apa permintaan Imron. "Apaan, Mas? tanya Wita dengan nada tak sabar. "Mas mau …mau ngajak Abil juga, gimana? Boleh, kan?" tanya Imron malu-malu. "Oalah, Mas …Mas, kirain apa! Ya, jelas bolehlah, Mas. Malah Wita senang kalau Kak Abil bisa ikutan!" jawab Wita bersemangat. "Iyo, Le. Mak juga senang kok, jika Abil mau ngikut," timpalku. "Alhamdulillah, kalau begitu. Nanti Imron kasih tau Abil secepatnya," jawab Imron. Wita dan Bagas pulang sebelum magrib. Mereka ternyata membawa lauk untukku dan Imron. Sekalian memberitahukan tentang rencana ingin mengunjungi Bu Erna, Ibunya Bagas. Alhamdulillah, jadi aku tidak perlu memasak. Setelah solat isya dan mengaji, aku merebahkan diri di ranjang. Sambil memegang tasbih kulantunkan bacaan zikir dalam hati. Tok! Tok! Tok! "Mak, udah tidur ya?"T
Baca selengkapnya